12.03.2016 Views

smk10 TeknikTelekomunikasi PramudiUtomo

Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020

Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tetapi hal ini berbanding terbalik<br />

antara jarak dan data rate tersebut<br />

direalisasikan. Pada jarak yang<br />

sangat jauh, akan membawa<br />

pengaruh yang besar terhadap<br />

kesalahan dan kerusakan sinyal<br />

informasi. Pada kecepatan data<br />

tinggi ada dua teknik yang biasa<br />

digunakan: jarak loop dapat<br />

diperpendek dan menggunakan<br />

modulasi sinyal yang baik.<br />

5.7.3. Kabel Coaxial<br />

Kabel coaxial adalah sebuah<br />

kabel yang terdiri dari satu kawat<br />

dengan inti terletak ditengah yang<br />

dibungkus secara berlapis oleh<br />

plastik, kawat screen, plastik,<br />

aluminium foil dan terakhir adalah<br />

lapisan plastik lagi (polyuthylene).<br />

Kabel antena TV adalah kabel<br />

coaxial. Digunakan kabel ini<br />

karena redamannya jauh lebih<br />

kecil dari pada kabel tembaga<br />

biasa. Kabel ini dipergunakan<br />

untuk gelombang yang membawa<br />

sejumlah kanal multiplexing besar.<br />

Kabel bawah laut juga<br />

menggunakan kabel coaxial untuk<br />

menyalurkan sampai 4000 kanal,<br />

dengan tiap kanalnya sebesar 3<br />

KHz dengan lebar pita frekuensi<br />

adalah sebesar 30 MHz. Untuk<br />

perentangan didasar laut, maka<br />

kabel tersebut akan mengalami<br />

perenggangan yang cukup besar.<br />

Karena itu perlu diberikan<br />

tambahan daya regang dengan<br />

menggunakan satu atau dua<br />

lapisan kawat baja yang kuat<br />

sebagai pelindung.<br />

Gambar 5.8. Kabel Coaxial<br />

Rangkaian penguat ulang<br />

(repeater) sangat diperlukan untuk<br />

kabel laut karena redaman yang<br />

cukup besar dan jarak yang<br />

panjang. Kesulitan pada kabel laut<br />

adalah penempatan repeater dan<br />

jarak antara repeater (10 km) hal<br />

ini dikarenakan :<br />

• Membutuhkan catuan yang<br />

besar (dalam orde KV).<br />

Kesulitan lain adalah<br />

pemeliharaan jika terjadi<br />

gangguan, misal tertabrak<br />

kapal, binatang atau tekanan<br />

air laut.<br />

• Harus dibuat kuat sekali.<br />

• Untuk efisiensi maka dalam<br />

satu kabel 1dipasang lebih dari<br />

satu coax, bisa saja sampai 10.<br />

Atau dapat lebih lebih banyak<br />

lagi. Contoh: kabel transatlantik<br />

tahun 1976, kapasitas 400 @ 3<br />

KHz bw, maks frek 28 MHz, 1<br />

kabel dengan diameter 2.4 cm,<br />

repeater terbuat dari transistor<br />

berjarak 6 km.<br />

Panjang kabel = 6400 km.<br />

Bagian 5: Media transmisi 97

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!