12.03.2016 Views

smk10 TeknikTelekomunikasi PramudiUtomo

Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020

Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Gambar 6.11. Konfigurasi Antena Dipole<br />

Antena dipole dapat<br />

dipasang tanpa menggunakan<br />

balun akan tetapi bila feeder line<br />

menggunakan kabel coaxial<br />

sebaiknya dipasang balun 1:1,<br />

karena kabel coaxial itu unbalance,<br />

sedangkan antenanya<br />

balance, agar diperoleh pola<br />

radiasi yang baik.<br />

Kadang antena belum tentu<br />

sesuai impendansinya. Oleh<br />

karenanya harus disesuaikan<br />

impendasinya. Cara mematchingkan<br />

antena yang baik ialah<br />

dengan menggunakan alat khusus<br />

yaitu Dip Meter dan impendance<br />

meter atau dapat juga<br />

menggunakan SWR analyser.<br />

Apabila alat tersebut tidak<br />

tersedia, matching dilakukan<br />

dengan menggunakan transceiver<br />

dan SWR meter.<br />

Pertama-tama pasanglah<br />

antena dengan konfigurasi yang<br />

dikehendaki. Pasanglah SWR<br />

meter diantara transceiver dengan<br />

transmission line (coaxial cable).<br />

Selanjutnya atur transceiver pada<br />

power yang paling rendah, sekitar<br />

5-10 Watt dengan mode AM atau<br />

CW. Tentukan frekeuensi kerja<br />

yang dikehendaki, misalnya 3.850<br />

MHz. Coba transmit sambil<br />

mengamati SWR meter, putarlah<br />

tombol pengatur frekuensi<br />

sedemikian sehingga didapatkan<br />

Standing Wave Ratio (SWR) yang<br />

paling rendah.<br />

Bila frekuensi tersebut lebih<br />

rendah dari 3.850 MHz berarti<br />

sayap-sayap dipole terlalu<br />

panjang, jadi harus diperpendek.<br />

Bila frekuensi terlalu tinggi berarti<br />

sayap-sayap dipolenya terlalu<br />

pendek.<br />

Untuk memperpanjang<br />

haruslah disambung, ini kurang<br />

menyenangkan. Jadi pemotongan<br />

awal antena harus dilebihi dari<br />

panjang theoritis, dan pada waktu<br />

dipasang dilipat balik sehingga<br />

panjangnya sama dengan<br />

panjang theoritis. Bila frekuensi<br />

match terlalu rendah, perpendek<br />

antena 10 Cm setiap sayapnya.<br />

Bila masih terlalu rendah<br />

maka diperpendek lagi. Begitu<br />

seterusnya sehingga diperoleh<br />

SWR yang rendah yaitu kurang<br />

dari 1:1,5. Cara memendekkan<br />

Bagian 6 : Antena telekomunikasi 135

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!