Perekayasaan Sistem Antena
Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020
Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PEREKAYASAAN SISTEM ANTENA<br />
Gambar 4.2. Ilustrasi perbedaan panjang antena corong<br />
Membuat <strong>Antena</strong> Corong<br />
<strong>Antena</strong> corong piramidal 10GHz dengan penguatan sekitar 18dBi terlihat<br />
seperti gambar dibawah. Parameter pertama dalam merencanakan antena<br />
adalah penguatan dan ukuran antena maksimalnya. Kedua hal ini tentunya<br />
saling terkait satu sama lainnya, dan dapat diperkirakan sebagai berikut.<br />
L = H-plane length (λ) = 0.0654 × gain (Eq 1)<br />
A = H-plane aperture (λ) = 0.0443 × gain (Eq 2)<br />
B = E-plane aperture (λ) = 0.81 A (Eq 3)<br />
Dimana :<br />
Gain dinyatakan sebagai rasio, 20 dBi gain = 100 L, A dan B adalah dimensi<br />
yang ditunjukkan pada Gambar 4.4.<br />
Dari persamaan diatas untuk dimensi antena yang mempunyai penguatan<br />
20dBi adalah corong yang bekerja di frekuensi 10,368GHz. Satu panjang<br />
gelombang dari 10,368GHz adalah 1,138 inchi. Panjang (L) dari corong tersebut<br />
adalah 0,0654 x 100 = 6,54 lamda. Pada 10,368GHz. Aperture yang sesuai<br />
untuk corong H-plan (A) adalah 4,43 lamda atau 5,04 inchi, dan aperture E-plan<br />
(B) 4,08 inchi.<br />
Cara termudah untuk membuat antena corong tersebut adalah dengan<br />
menyiapkan potongan sisi-sisinya dan me-nyolder-nya menjadi satu. Dengan<br />
demikian disarankan bahan antena dari logam yang mudah di solder. Todak<br />
disarankan menggunakan bahan aluminium, karena pembuatannya yg sulit.<br />
Dimensi potongan berbentuk segitiga diperlihatkan pada gambar 4.4 dibawah.<br />
52