Perekayasaan Sistem Antena
Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020
Sarana Pendidikan Teknologi Aceh 2016-2020
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
PEREKAYASAAN SISTEM ANTENA<br />
omnidirectional dapat digunakan sebagai sambungan Point to Multi Point (P2MP)<br />
karena pola radiasinya yang mengarah ke segala arah. Dan karena pola<br />
radiasinya yang mengarah ke segala arah itulah sangat memungkinkan antena<br />
omnidirectional mengumpulkan sinyal lain di sekitarnya yang selanjutnya dapat<br />
menyebabkan interferensi.<br />
Polarisasi <strong>Antena</strong><br />
Polarisasi adalah sifat dari gelombang elektromagnetik yang<br />
menggambarkan magnitudo relatif dari vektor medan listrik (E) sebagai fungsi<br />
waktu pada titik tertentu di ruang. Polarisasi antena adalah polarisasi dari<br />
gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh antena itu.<br />
Ada beberapa jenis polarisasi yang dapat terjadi pada gelombang<br />
elektromagnetik. Suatu polarisasi disebut polarisasi vertikal jika medan listrik dari<br />
gelombang yang dipancarkan antena berarah vertikal terhadap permukaan bumi.<br />
Dan disebut polarisasi horisontal jika medan listriknya arahnya horisontal<br />
terhadap permukaan bumi.<br />
Namun demikian ada beberapa jenis antena yang polarisasinya bukan<br />
polarisasi vertikal atau horisontal, karena gelombangnya memiliki vektor medan<br />
listrik dimana ujung dari vektor tersebut seolah-olah berputar membentuk suatu<br />
lingkaran ataupun suatu elips dengan pusat sepanjang sumbu propagasi.<br />
Selanjutnya jika perputaran ujung vektor medan yang dipancarkan itu<br />
membentuk lingkaran maka dinamakan polarisasi lingkaran, dan jika perputaran<br />
ujung vektor medan itu membentuk elips maka dinamakan polarisasi elips.<br />
Sebenarnya semua jenis polarisasi gelombang ini pada dasarnya berasal<br />
dari polarisasi elips dengan kondisi khusus. Polarisasi lingkaran misalnya,<br />
polarisasi ini berasal dari bentuk elips dengan panjang kedua sumbu elipsnya<br />
sama, sedangkan pada keadaan khusus lainnya dimana salah satu dari sumbu<br />
elips sama dengan nol, sehingga perputaran ujung vektor medannya seolah-olah<br />
hanya bergerak maju mundur pada satu garis saja, maka pada keadaan ini<br />
polarisasi elips menjadi polarisasi linier.<br />
Polarisasi linier inilah yang bisa berupa polarisasi linier arah vertikal,<br />
horisontal ataupun polarisasi linier antara kedua posisi tersebut (miring). Jika<br />
jalur dari vektor medan listrik maju dan kembali pada suatu garis lurus dikatakan<br />
berpolarisasi linier. sebagai contoh medan listrik dari dipole ideal. Jika vektor<br />
66