Penghidupan Perempuan Miskin dan Akses Mereka terhadap Pelayanan Umum
297mj3Q
297mj3Q
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
dalam pemilihan material bangunan rumah di suatu wilayah adalah, antara lain, kemudahan<br />
mendapatkan bahan <strong>dan</strong> murahnya harga.<br />
Hanya sedikit keluarga miskin yang tidak memiliki satu pun peralatan rumah tangga. Peralatan<br />
rumah tangga yang umumnya dimiliki oleh keluarga sampel antara lain TV <strong>dan</strong> telepon selular.<br />
Sebagian keluarga tidak memiliki satu pun jenis kendaraan (41%). Kendaraan yang umumnya<br />
dimiliki oleh keluarga adalah sepeda motor (42%). Dalam hal aset, hanya sekitar setengah dari<br />
keluarga yang memiliki aset berupa rumah yang tidak ditempati sendiri, lahan kebun, lahan sawah,<br />
lahan pekarangan, atau tambak/empang/kolam. Dalam hal kepemilikan ternak, sebanyak 54%<br />
keluarga tidak memiliki hewan ternak. Dari keluarga yang memiliki hewan ternak, 41% di<br />
antaranya hanya memiliki ternak unggas.<br />
Dalam hal keuangan, umumnya keluarga miskin tidak memiliki tabungan. Hanya sekitar 17%<br />
keluarga yang memiliki tabungan. <strong>Mereka</strong> menabung di bank/KPR, celengan, atau tabungan<br />
sekolah. Sekitar 40% keluarga pernah meminjam uang selama dua tahun terakhir. Mayoritas<br />
sumber pinjaman adalah keluarga, tetangga, teman, atau warung. Sementara keluarga yang<br />
pernah meminjam uang ke bank hanya sekitar 5%. Rendahnya jumlah keluarga yang menabung<br />
<strong>dan</strong> meminjam ke bank antara lain disebabkan keberadaan bank yang umumnya hanya terdapat<br />
di ibukota kecamatan.<br />
5.1.2 <strong>Akses</strong> Air, Sanitasi, <strong>dan</strong> Kesehatan<br />
<strong>Akses</strong> keluarga miskin <strong>terhadap</strong> sumber air cukup baik, sementara kondisi fasilitas sanitasi relatif<br />
belum layak. Berdasarkan hasil survei, penggunaan sumber air utama untuk keperluan minum <strong>dan</strong><br />
mandi/mencuci tergantung pada potensi sumber air di tiap wilayah. Sekitar 70% keluarga di<br />
wilayah studi dapat mengakses sumber air minum terlindung. 23 Jenis sumber air yang umumnya<br />
digunakan untuk keperluan minum maupun mandi <strong>dan</strong> mencuci di seluruh wilayah studi adalah<br />
sumur terlindung. Khusus di Kalimantan Barat yang sebagian besar wilayahnya dilalui sungai,<br />
umumnya keluarga memanfaatkan air sungai untuk keperluan mandi <strong>dan</strong> mencuci. Sementara itu,<br />
untuk keperluan minum <strong>dan</strong> masak, mayoritas keluarga menggunakan air hujan.<br />
Terkait sanitasi, sekitar 55% keluarga sudah memiliki fasilitas buang air besar sendiri di rumah,<br />
sementara keluarga lainnya menggunakan toilet bersama, toilet umum, atau tidak memiliki toilet<br />
sama sekali. Keluarga yang tidak memiliki toilet sama sekali umumnya buang air besar di<br />
sungai/parit atau tanah lapang/kebun, seperti terjadi di semua desa studi di Kalimantan Barat,<br />
Sulawesi Selatan, <strong>dan</strong> sebagian desa studi di Jawa Tengah.<br />
Secara umum, ketersediaan fasilitas kesehatan (poskesdes/polindes, pustu, atau puskesmas) di<br />
tingkat desa cukup beragam <strong>dan</strong> bisa diakses gratis dengan menggunakan Jamkesmas. Sekitar 67%<br />
keluarga di wilayah studi memiliki asuransi kesehatan berupa Jamkesmas, baik untuk seluruh<br />
ataupun sebagian anggota keluarga. Kepemilikan Jamkesmas atau asuransi kesehatan lainnya bisa<br />
menjadi salah satu pendorong keluarga untuk mengakses fasilitas kesehatan karena bisa berobat<br />
gratis, apalagi jika didukung dengan ketersediaan fasilitas <strong>dan</strong> kemudahan akses. Kondisi tersebut<br />
ditunjukkan dengan a<strong>dan</strong>ya sekitar 60% keluarga memilih berobat ke fasilitas kesehatan.<br />
Sementara itu, sebagian kecil keluarga masih memilih pengobatan sendiri dengan membeli obat<br />
di warung atau menggunakan pengobatan tradisional. Biasanya, pilihan tersebut diambil karena<br />
terbatasnya akses <strong>terhadap</strong> fasilitas kesehatan atau masalah biaya.<br />
23<br />
Menurut WHO/UNICEF (N.D.) Joint Monitoring Programme (JMP) for Water Supply and Sanitation, sumber mata air<br />
terlindung adalah air perpipaan, tap water, sumur bor, sumur terlindung, mata air terlindung, <strong>dan</strong> air hujan. Sementara<br />
itu, air minum dalam kemasan dianggap terlindung hanya jika rumah tangga mengunakan air yang berasal dari mata air<br />
terlindung <strong>dan</strong> digunakan untuk memasak <strong>dan</strong> kebersihan pribadi.<br />
36<br />
The SMERU Research Institute