Penghidupan Perempuan Miskin dan Akses Mereka terhadap Pelayanan Umum
297mj3Q
297mj3Q
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
turut menyebabkan rendahnya partisipasi perempuan dalam kegiatan politik ataupun<br />
pemerintahan adalah masih kuatnya nilai‐nilai patriarkat di tingkat lokal. Sejauh ini, upaya yang<br />
dilakukan organisasi masyarakat sipil yang peduli pada pemberdayaan perempuan telah mampu<br />
meningkatkan partisipasi perempuan dalam pemerintahan, khususnya pemerintahan desa.<br />
Diperlukan upaya bersama dari seluruh pihak terkait untuk menyebarluaskan perspektif gender<br />
dalam rangka pemberdayaan perempuan yang sesungguhnya.<br />
Ketersediaan Fasilitas <strong>Umum</strong> di Desa<br />
Fasilitas umum yang tersedia di desa‐desa studi yang berada di kabupaten yang sama cenderung<br />
tidak berbeda. Fasilitas umum yang dimaksud meliputi sarana transportasi, fasilitas kesehatan,<br />
fasilitas pendidikan, fasilitas air bersih <strong>dan</strong> sanitasi, fasilitas listrik, <strong>dan</strong> fasilitas komunikasi. Kondisi<br />
fasilitas umum yang setara di desa‐desa studi pada kabupaten yang sama ini disebabkan oleh,<br />
antara lain, kemiripan karakteristik antardesa di kabupaten yang sama. Studi ini secara purposive<br />
memilih desa‐desa studi yang secara karakteristik tidak berbeda di kabupaten yang sama. Desadesa<br />
yang karakteristiknya mirip tersebut ternyata juga memiliki tingkat ketersediaan fasilitas<br />
umum yang sama. Ketersediaan fasilitas umum di desa turut berperan dalam memengaruhi<br />
penghidupan perempuan miskin <strong>dan</strong> akses <strong>terhadap</strong> pelayanan umum. Meskipun demikian,<br />
perbedaan ketersediaan fasilitas umum cukup terlihat di antara kabupaten‐kabupaten studi.<br />
Kabupaten yang terletak di wilayah barat Indonesia, seperti Deli Ser<strong>dan</strong>g <strong>dan</strong> Cilacap, memiliki<br />
ketersediaan fasilitas umum yang lebih baik bila dibandingkan dengan kabupaten‐kabupaten studi<br />
di wilayah timur Indonesia, yaitu Kubu Raya <strong>dan</strong> TTS.<br />
Kondisi Kesejahteraan Masyarakat<br />
Berdasarkan indikator kesejahteraan yang dihasilkan melalui FGD dengan masyarakat di setiap<br />
desa studi, proporsi keluarga miskin <strong>dan</strong> sangat miskin di seluruh desa cukup tinggi. Proporsi<br />
penduduk miskin <strong>dan</strong> sangat miskin terendah berada di Desa Muliorejo (40%), sementara proporsi<br />
tertinggi berada di Desa Batnun (91%). Adapun indikator kesejahteraan yang digunakan untuk<br />
mengklasifikasikan tingkat kesejahteraan masyarakat, ini berbeda‐beda, tergantung pada kondisi<br />
wilayah desa. Distribusi proporsi keluarga dalam setiap kelompok kesejahteraan juga bervariasi.<br />
Meskipun demikian, di sebagian besar desa studi, kategori keluarga yang menduduki persentase<br />
tertinggi adalah keluarga yang termasuk dalam kategori miskin.<br />
76<br />
The SMERU Research Institute