lpm (2)

LINTAS KAMPUS
Salah satu alasan yang melatar belakangi
dibukanya prodi baru Perbankan Syari’ah di
UNISMA ini berkenaan dengan perkembangan
lembaga keuangan dan perkembangan regulasi
keuangan Syari’ah yang saat ini sudah stabil dan
membuka peluang kerja yang luar biasa
meningkat sejak berdiri tahun 1981. Namun, saat
ini sumber daya manusianya hanya kuat di
bagian praktek tetapi masih kurang di bagian
syari’ahnya.
“Ini semua menjawab tantangan dari
regulasi dan perkembangan yang secara
otomatis peluangnya ada tetapi dari sisi sumber
dayanya masi kurang. Karena saat ini SDMnya
hanya kuat di sisi praktek tapi masi kurang di
sisi syari’ah. Melihat hal ini tentunya 15-20
tahun mendatang prodi Pebankan Syari’ah ini
sangat Prospektif.” Ujar Afifudin, S.E. M.SA, AK
selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Malang.
Perbankan Syariah tidak akan bisa lari sendiri
tanpa Akuntansi dan Manajemen, begitu juga
sebaliknya. Universitas Islam Malang menduduki
peringkat 2 terkait pembukaan prodi di bidang
Syariah, tetapi yang di Fakultas Ekonomi baru
sekarang di Unisma. Dari ribuan yang mendaftar
hanya 100 mahasiswa/i yang diterima, dan 30
pendaftar pertama gratis DPP.
Sekilas dua prodi antara prodi Akuntansi dan
prodi Perbankan Syari’ah ini terlihat sama, tetapi
tentu ada beberapa perbedaan yang mendasar
di antara keduanya. Walaupun di dalam
Akuntansi juga akan mendapatkan beberapa MK
tentang Syari’ah namun tentu saja hal itu tidak
terlalu mendalam, karena desain dari kurikulum
prodi Akuntansi di sini hanya penguatan
mengenai teoritikel Akuntansi dan Praktek.
Berbeda dengan Prodi Perbankan Syariah yang
di dalamnya terdapat beberapa MK tentang
Syari’ah seperti: Fiqih muamalah, usul fiqih,
Bahasa Arab, dan Hukum bisnis islam. Sehingga
outputnya nanti baik dari sisi toritikel syari’ah
maupun praktek akuntansinya sama-sama kuat
yang kemudian keduanya akan saling beriringan
dalam mempercepat proses implementasi nilainilai
syari’ah dalam konteks muamalah.
Prospek dalam dunia pekerjaan untuk prodi
Perbankan Syari’ah ini tidak hanya sekedar
meliputi Perbankan Syariah saja, melainkan juga
bisa di lembaga-lembaga keuangan lain,
khususnya yang di dalamnya juga terdapat
Syari’ahnya. Hal ini tentu menjadi salah satu
pertimbangan yang menarik bagi calon
mahasiswa baru berkaitan dengan jurusan yang
akan dipilihnya dengan melihat peluang kerja
yang luar biasa untuk masa depannya. Untuk
itulah Rektor Unisma mengharapkan dengan
adanya perbankan syariah ini dapat mencetak
mahasiswa yang berdaya saing unggul,
berkompeten, dan juga barokah.
Rektor yakin prodi perbankan syariah ini
akan lebih melesat dibandingkan prodi-prodi
yang lainnya. Hal ini menjadi tantangan bagi
Dekan dan seluruh dosen yang terlibat nantinya
untuk membimbing mahasiswanya agar dapat
meningkatkan perbankan syariah di Indonesia
yang berdaya saing unggul dengan bank
konvensional. Mengingat Indonesia termasuk
negara yang memiliki populasi muslim terbesar,
namun penetrasi perbankan masih rendah.
Kalau prodi ini tidak berhasil, maka nilai
Syariahnya di Indonesia bisa saja semakin turun.
Jika perbankan syariah di Indonesia nantinya
lebih meningkat dibandingkan bank konvensional,
maka akan menentukan perkembangan
perekonomian Indonesia ke depannya*
MAJALAH MEI EDISI 1 NO XXIX
25