lpm (2)

More documents

Recommendations

Info

LAPORAN UTAMA disanjung-sanjung sebagai kekayaan negeri? Bahkan sampai saat ini kebijakan impor masih dilakukan untuk menutupi kebutuhan pangan. Bukankah kejadian seperti ini sangat memprihatinkan? Permasalahan pertanian yang sedang terjadi saat ini tidak hanya terkait lahan pertanian di Indonesia yang semakin berkurang, namun permasalahan gagal panen masih Kegiatan wawancara dengan Dekan Pertanian Fakultas Ekonomi UNISMA menjadi masalah yang kerap terjadi. Impor dan Inflasi akibat dari gagal panen akhirnya menjadi jalan keluar. Tak terkecuali di Malang, daerah Karangpleso, salah seorang petani cabe Imam Masyhudi mengatakan Ia pun sering mengalami kasus gagal panen. Saat cuaca buruk satu pohon cabe hanya menghasilkan 2- 3 ons. Berbeda jauh saat cuaca sedang membaik. Ketika kasus cabe ini menyebar diseluruh daerah, inflasi harga cabe menjadi tidak dapat dihindari. Padahal budaya masyarakat Indonesia akan konsumsi cabe terbilang tinggi. Tidak berhenti dalam permasalahan cabe, permasalahan lain yaitu impor beras di Indonesia tidak bisa benar-benar dihentikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Kamis (16/3/2017), beras impor yang masuk sepanjang periode Januari-Februari 2017 yakni sebesar 14.473 ton dengan nilai US$ 11,94 juta. Impor tersebut naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya di mana impornya tercatat sebesar 2.000 ton dengan nilai US$ 1,08 juta. Penyebab menurunnya produktivitas sektor pertanian berdasarkan keterangan Dekan fakultas pertanian Universitas Islam Malang, Dr. Ir. Nurhidayati, MP. mengatakan bahwa permasalahan pertanian ini salah satunya disebabkan oleh menurunnya produktivitas tanah. “Sejak tahun 90an, Indonesia telah mengalami fase leveling off. Akibat dari penurunan produktivitas tanah, apapun input yang dilakukan tidak bisa meningkat produktivitas secara maksimal.”tegasnya. Pemberian pupuk juga bukan merupakan solusi dalam mengatasi permasalahan faktor tanah tersebut. Justru penyebab menurunnya produktivitas tanah adalah dikarenakan budaya para petani terdahulu yang salah dalam mengolah lahan, seperti pemberian pupuk kimia terus menerus dan mengabaikan fungsi microorganisme. Sehingga fungsi tanah menjadi menurun. Menurunnya produktivitas tanah ini tentu menghambat pertumbuhan tanaman. Sehingga hasil panen tidak bisa maksimal. Selain dari faktor tanah, Dr. Ir. Nurhidayati, MP. juga mengatakan faktor perubahan cuaca yang tidak menentu menjadi penyebab lain menurunnya produktivitas pertanian saat ini. Pernyataan ini selaras dengan pernyataan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Suhariyanto yang mengatakan bahwa adanya musim El Nino yang melanda Indonesia membuat masa panen hasil pertanian bergeser dari yang seharusnya dimulai pada bulan Maret menjadi bulan April. Hal inilah yang menjadi penyebab utama hasil pertumbuhan pertanian tidak sampai 2% pada tiga bulan pertama pada tahun 2016, padahal tahun sebelumnya pada periode yang sama bisa mendongkrak pertumbuhan hingga di atas 4%. (Sumber: www.agribisnis.co.id) Menurunnya sektor pertanian di Indonesia seharusnya menjadi perhatian penting bagi pemerintah mengingat perekonomian Indone- 8 MAJALAH MEI EDISI 1 NO XXIX
LAPORAN UTAMA sia juga ditunjang dari sektor pertanian. Permasalahan pertanian yang mengakibatkan turunnya produktivitas hasil tani, membuat kita menyadari bahwa peran teknologi menjadi sangat dibutuhkan. Imam sendiri mengatakan bahwa kebutuhan akan teknologi saat ini sangat diperlukan dalam membantu pekerjaannya. Imam juga mengatakan bahwa minat bertani didaerahnya kian hari kian surut. Bahkan untuk mencari buruh tani sangat sulit sekali, mengingat penghasilan petani yang penelitian ini juga diterapkan dalam pertanian dengan uji coba pada lahan pertanian padi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Nusa Tenggara Timur (NTT). Bahkan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Provinsi Lampung, Ir. Anang Prihantono tertarik dengan teknologi Siplo Faperta UNISMA. Siplo dinilai sebagai salah satu jalan keluar dalam menjawab permasalahan pertanian. Siplo atau alat akupuntur tanah ini mampu meningkatkan produksi padi. Teknik ini Implementasi teknik siplo tidak seberapa. Banyak dari petani di daerahnya beralih ke pekerja industri yang lebih menjanjikan. Sehingga peran teknologi tidak hanya mampu meningkatkan produktivitas hasil panen namun juga dapat mengatasi kebutuhan SDM buruh tani. Teknologi menjadi sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas hasil panen. Seperti penelitian yang dilakukan dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang (Unisma), Sugiarto dan Hadi Sudjoni berhasil membuat terobosan baru dengan membuat teknik sistem intensifikasi potensi lokal (Siplo) yang diklaim mampu meningkatkan produkti-vitas pertanian. Teknik ini menggunakan metode penyetruman pada lahan pertanian. Hasil memaksimalkan potensi lokal tanah melalui rangsangan listrik untuk menyeimbangkan muatan positif dan negatif tanah yang berperan penting dalam proses penyediaan hara dalam tanah. Teknologi lain seperti biofertilizer bermanfaat dalam merecovery tanah agar subur kembali. Biofertilizer membantu penyediaan hara pada tanaman, mempermudah penyediaan hara bagi tanaman, membantu dekomposisi bahan organic dan menyediakan lingkungan rhizosfer sehingga pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan dan produksi peningkatan tanaman. Selain biofertilizer ada juga sonic bloom yaitu teknologi yang mampu merangsang mulut daun (stomata) tetap terbuka sehingga meningkatkan laju dan MAJALAH MEI EDISI 1 NO XXIX 9
Page 1 and 2: PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb
Page 3 and 4: Daftar Isi Sebuah Pengantar ... 1 K
Page 5 and 6: FOKUS Ma’aniya Ilma Tamama DILEMA
Page 7: LAPORAN UTAMA ANNISA ZENY TEKNOLOGI
Page 11 and 12: LAPORAN KHUSUS TEKNOLOGI, TRANSPORT
Page 13 and 14: kota Malang. Di sini mereka yang in
Page 15 and 16: LAPORAN KHUSUS tentunya lebih efekt
Page 17 and 18: SOROTAN RISNA, RONI *Bersama Siswa
Page 19 and 20: SOROTAN jumlah murid dan kondisi se
Page 21 and 22: Hastono tidak hanya mempunyai usaha
Page 23 and 24: LIPUTAN berkumpulnya para warga unt
Page 25 and 26: LINTAS KAMPUS Salah satu alasan yan
Page 27 and 28: ESSAY dikeluarkan. Atau mengambil s
Page 29 and 30: KOLOM SOFIYULLAH Revitalisasi Nasio
Page 31 and 32: OPINI RAUDHATUL FADILAH, NURUL Y. B
Page 33 and 34: GORESAN PENA MAHASISWA SULTAN MUHAM
Page 35 and 36: AHMAD, MAHASISWA F-KEGURUAN DAN ILM
Page 37 and 38: TIPS RISNA NUR ANGGRAINI LPDP BUKAN
Page 39 and 40: TIPS TAMAM, NURUL Y, LATIFA, FAIZAT
Page 41 and 42: NURUL HIDAYATI PROFIL DIBALIK SOSOK
Page 43 and 44: RESENSI Judul : Oase Al-Qur’an Pe
Page 45 and 46: RESENSI Judul Film : Alif Lam Mim S
Page 47 and 48: RESENSI tersebut bukan tanpa makna.
Page 49 and 50: LEMBAYUNG dan keyakinan untuk dapat
Page 51 and 52: MUDRIKAH LEMBAYUNG Sajak Sederhana

lpm (2)

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?