lpm (2)

More documents

Recommendations

Info

KOLOM meningkatkan martabat rakyat dan bangsa. Salah satu pergerakan mulia Bung Tomo dan pemuda pemudi yakni membentuk Dana Pelajar (studiefonds) yang merupakan pergerakan untuk membiayai pemuda pemudi cerdas tetapi tidak mampu melanjutkan sekolahnya, karena banyak dari pemuda-pemuda yang dulu mempunyai kepintaran atau kecerdasan intelektual, tetapi mereka tidak bisa mengimplementasiakan kecerdasan meraka karena terhalangnya suatu kendala, baik itu kendala dengan kurangnya ekonomi maupun tidak adanya fasilitas-fasilitas untuk pembelajaran tentang sebuah pendidikan. Semangat. Karena semangatlah Bung Tomo beserta Pemuda-Pemudi terus memperjuangkan pendidikan untuk Pemuda-Pemudi yang kurang beruntung. Berproses untuk menjadi bangsa yang terdidik demi memberantas kebodohan dan agar tak mudah dijajah serta dibohongi oleh bangsa luar. Sungguh mulia niat dan perjuangan Pemuda- Pemudi terdahulu. Hal ini dapat dijadikan sebagai momok dan landasan, bahwa pendidikan bukan semata-mata hanya dikarenakan hasil akhir atau ijazah saja. Tetapi bagai mana kita berproses. Berproses agar ilmu yang dienyam dibangku pendidikan dapat terserap secara maksimal dan nantinya akan bermanfaat untuk kemajuan dan keberlangsungan kehidupan Negara Indonesia. Bila kita bandingkan dengan Pemuda-Pemudi sekarang ini tepatnya untuk mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan untuk kepentingan pribadi saja, mengapa saya mengatakan hanya mencari pendidikan untuk kepentingan pribadi? Karena pada dasarnya, mahasiswa saat ini mayoritas hanya mencari suatu hasil tetapi mereka menyampingkan suatu proses di dalam menggapai sebuh hasil tersebut. Bila ada yang instan, mengapa harus bersusah payah? Contoh kecilnya bisa dilihat pada saat pekan ujian. SKS (Sistem Kebut Semalam) merupakan alternatif yang dipilih oleh kalangan mahasiswa, dampaknya pembelajaran yang mereka lakukan menjadi tidak efektif karena manusia bukanlah laptop yang bisa langsung merekam seluruh memori dengan seketika. Belum lagi kecurangan yang membudaya disaat proses ujian berlangsung. Bisik–bisik tetangga serta kemajuan teknologi memunculkan cara instan baru tuk mempercepat proses ujian. Seakan-akan saat ini semua telah menjadi budaya untuk seluruh kalangan mahasiswa didalam menghadapi ujian. Apakah ini pantas disebut dengan rasa nasionalisme? Kita lupa bagaimana dulu Bung Tomo memperjuangkan pendidikan untuk pemuda-pemudi yang tak memiliki biaya, bagaimana dulu pemuda-pemudi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bila kembali pada perjuangan Pergerakan Budi Utomo, dimana pemuda-pemudi bekeja sama dengan konsep yang sangat terorgansir demi mencapai hasil yang memuaskan. Pemuda-Pemudi ini tidak serta-merta hanya mencari kepentingan pribadinya saja tetapi mereka mencari cara bagaimana untuk kemajauan bangsanya, kemajuan bangsa Indonesia. Padahal pada saat itu tidak ada kemajuan teknologi untuk mencari informasi yang memadai, tetapi Pemuda- Pemudi ini tidaklah hilang semangatnya untuk mencapai tujuan yang mereka impi-impikan. Sekarang ini masa dimana budaya barat mulai masuk ke Indonesia tanpa adanya suatu control. Seakan-akan rasa nasionalime dan cara berfikir sudah benar-benar telah memudar atau hilang begitu saja. Cara berpakaian yang trendy adalah salah satu perubahan besar yang cukup dirasakan. Saat ini, Untuk seoarang mahasiswa yang paling penting adalah bagaiaman cara berpakaian yang sesuai. dengan trend yang ada, terlebih di kampuskampus yang berada dikota-kota besar dan kampus-kampus ternama di Indonesia. Tayangan stasiun pertelevisian saat ini juga jauh berbeda jika dibandingkan dengan era 90-an. Dimana stasiun pertelevisian saat ini menayangkan program-program yang merusak generasi dan moral bangsa. Apa mungkin, hal ini memiliki arti bahwa pemerintah juga mendukung perusakan budaya??? Entahlah… Memang, budaya asing merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi. Bahkan lingkunganpun mendukung. Namun bagaimana kita menjadi konsumen bijak dalam memilih, memilah, dan mengkonsumsi budaya asing tersebut. “Be a smart consumer” adalah kuncinya. Kunci agar jiwa nasionalisme tak dengan mudahnya memudar, kunci agar tak dengan mudahnya budaya Indonesia terkikis. Belajar dengan giat, hapus budaya SKS (Sistem Kebut Semalam), hapus budaya bisik-bisik tetangga disaat ujian, dan jujurlah. Karena perubahan dimulai dari diri sendiri. Kalau bukan kamu, lalu siapa lagi???* 30 MAJALAH MEI EDISI 1 NO XXIX
OPINI RAUDHATUL FADILAH, NURUL Y. BERANTAS KORUPSI DENGAN TEKNOLOGI KPK mencanangkan teknologi dalam upaya penindakan dan pencegahan tindak pidana korupsi. Untuk upaya penindakan, KPK menciptakan aplikasi OSIN (open Source Integrasi), dan e- Korsup (Elektronik Koordinasi dan Supervisi). Sedangkan pada upaya pencegahan, KPK mengembangkan aplikasi e-LHKPN, GRAtis, dan Board Game Sahabat Pemberani, JAGA. Berbicara tentang korupsi, di Indonesia kasus korupsi sudah tidak asing lagi. Hampir disetiap tatanan pemerintah dan insitusi terlibat dalam kasus korupsi, baik korupsi dengan level ringan maupun korupsi dengan level berat. Tidak sedikit kerugian yang ditanggung Negara akibat dari korupsi. Bahkan survey membuktikan (data BPS), bahwa korupsi memiliki korelasi dengan tingkat kemiskinan. Meskipun korupsi bukan menjadi faktor dominan terhadap tingkat kemiskinan namun ternyata berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Keadaan dimana saat korupsi mengalami peningkatkan, tingkat kemiskinan juga mengalami peningkatan. Namun, saat korupsi mengalami penurunan, tingkat kemiskinan juga mengalami penurunan. Untuk itu tentu harus ada penanganan yang serius dalam memberantas kasus korupsi yang semakin marak. Menanggapi maraknya kasus korupsi di Indonesia, KPK yang merupakan lembaga independen dalam pemberantasan korupsi memanfaatkan teknologi dalam upaya penindakan dan pencegahan. Teknologi menjadi sarana yang efektif dan efisien dalam memberantas kasus korupsi, mengingat teknologi merupakan hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan seharihari. Dalam hal ini, KPK mencanangkan teknologi dalam upaya penindakan dan pencegahan. Untuk upaya penindakan, KPK menciptakan aplikasi OSIN (open Source Integrasi), dan e-Korsup (Elektronik Koordinasi dan Supervisi). Sedangkan pada MAJALAH MEI EDISI 1 NO XXIX 31
Page 1 and 2: PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb
Page 3 and 4: Daftar Isi Sebuah Pengantar ... 1 K
Page 5 and 6: FOKUS Ma’aniya Ilma Tamama DILEMA
Page 7 and 8: LAPORAN UTAMA ANNISA ZENY TEKNOLOGI
Page 9 and 10: LAPORAN UTAMA sia juga ditunjang da
Page 11 and 12: LAPORAN KHUSUS TEKNOLOGI, TRANSPORT
Page 13 and 14: kota Malang. Di sini mereka yang in
Page 15 and 16: LAPORAN KHUSUS tentunya lebih efekt
Page 17 and 18: SOROTAN RISNA, RONI *Bersama Siswa
Page 19 and 20: SOROTAN jumlah murid dan kondisi se
Page 21 and 22: Hastono tidak hanya mempunyai usaha
Page 23 and 24: LIPUTAN berkumpulnya para warga unt
Page 25 and 26: LINTAS KAMPUS Salah satu alasan yan
Page 27 and 28: ESSAY dikeluarkan. Atau mengambil s
Page 29: KOLOM SOFIYULLAH Revitalisasi Nasio
Page 33 and 34: GORESAN PENA MAHASISWA SULTAN MUHAM
Page 35 and 36: AHMAD, MAHASISWA F-KEGURUAN DAN ILM
Page 37 and 38: TIPS RISNA NUR ANGGRAINI LPDP BUKAN
Page 39 and 40: TIPS TAMAM, NURUL Y, LATIFA, FAIZAT
Page 41 and 42: NURUL HIDAYATI PROFIL DIBALIK SOSOK
Page 43 and 44: RESENSI Judul : Oase Al-Qur’an Pe
Page 45 and 46: RESENSI Judul Film : Alif Lam Mim S
Page 47 and 48: RESENSI tersebut bukan tanpa makna.
Page 49 and 50: LEMBAYUNG dan keyakinan untuk dapat
Page 51 and 52: MUDRIKAH LEMBAYUNG Sajak Sederhana

lpm (2)

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

Delete template?

Save as template?