10.01.2013 Views

RH7yFQ

RH7yFQ

RH7yFQ

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TINJAUAN<br />

”Mengindonesiakan” Anak Timor Leste<br />

dan diurus tentara supaya ketika dewasa tidak seperti orang tuanya yang<br />

radikal dan pembangkang.<br />

Tak hanya berlangsung di negara yang mengalami peperangan,<br />

tampaknya metode serupa dilakukan oleh negara-negara yang memiliki<br />

kompleksitas isu etnis, seperti Australia. Di Negeri Kanguru itu pada<br />

paruh abad 20 terjadi pengambil-alihan anak-anak bumiputera aborigin<br />

Australia oleh orang-orang kulit putih. Tujuan pengambilan paksa ini<br />

agar anak-anak tersebut mendapatkan pendidikan yang 'superior', dan<br />

dijauhkan dari keterbelakangan kebudayaan orang tuanya.<br />

Pemerintahan Orde Baru Soeharto pernah melakukan kebijakan<br />

migrasi paksa terhadap anak tatkala menginvasi Timor Leste. Sepanjang<br />

masa invasi sejak 1976 hingga 1999 berlangsung pemindahan anak<br />

Timor Leste ke Indonesia. Pemindahan anak Timor Leste itu dianggap<br />

sebagai bagian dari proyek kebudayaan yang dilakukan oleh rezim Orde<br />

Baru untuk membuat mereka Indonesia. Buku yang disusun oleh<br />

Helene Van Klinken berjudul Making Them Indonesians ini menceritakan<br />

pengambilan paksa anak-anak Timor Leste ke Indonesia itu.<br />

Pesan kuat buku ini tergambar melalui kulit muka buku berupa<br />

foto Presiden Soeharto dan Nyonya Tien Soeharto beserta anak-anak<br />

Timor Leste yang sedang berkunjung ke Istana Presiden di Jalan<br />

Cendana, Jakarta Pusat. Anak-anak Timor Leste itu dianggap sebagai<br />

”anak presiden”. Mereka disekolahkan dan diurus dengan tanggungan<br />

biaya oleh Yayasan Dharmais milik keluarga Soeharto.<br />

Pada tahun 1986 diperkirakan jumlah anak Timor Leste yang<br />

dibawa ke Indonesia mencapai 40.000 orang lebih (hlm. xxvi). Hasil<br />

perhitungan itu merupakan jumlah besar.<br />

Buku ini sejatinya merupakan disertasi Helen di Universitas<br />

Queensland, Brisbane, Australia. Penyusunannya menggunakan<br />

pendekatan sejarah lisan. Melalui metode tersebut Helen berupaya<br />

merekonstruksi proses pemindahan anak-anak Timor Leste ke<br />

Indonesia.<br />

Sejarah Pengambilan Anak Timor Leste<br />

Penelitian Helen berangkat dari digelarnya Komisi Penerimaan,<br />

Kebenaran dan Rekonsialiasi Timor Leste (CAVR) tahun 2003. Dia<br />

melakukan serangkaian wawancara baik dengan korban yakni yang<br />

waktu lampau masih anak-anak maupun dengan pelaku—perwira<br />

118

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!