10.01.2013 Views

RH7yFQ

RH7yFQ

RH7yFQ

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

malam sangat jernih<br />

sejernih pikiranku<br />

walau penguasa hendak mengeruhkan<br />

tapi siapa mampu mengusik<br />

ketenangan bintang-bintang?<br />

Dari urutan catatan yang bisa dilacak dari puisi-puisi yang<br />

ditulisnya, rupanya Salatiga jadi tujuan kota terdekat yang dipilih Thukul<br />

ketika ia memutuskan meninggalkan kota Solo. Dia ke kota dingin yang<br />

berjarak tempuh sekitar sejam dengan roda empat ini dalam keadaan<br />

kedinginan dan kelaparan. Seharian dia bersembunyi di Solo setelah<br />

meninggalkan rumah.<br />

Rupanya sesampai di Salatiga, Thukul memilih untuk mampir ke<br />

rumah seorang dosen yang dikenalnya dengan baik di kawasan Kemiri<br />

Candi, di pinggiran kota di belakang kampus Universitas Kristen Satya<br />

Wacana. Orang itu tak lain adalah pasangan Dr Arief Budiman dan Leila<br />

Ch. Budiman. Hal ini bisa dikenali dari puisi yang diberinya judul ”Buat<br />

L.Ch & A.B”. Wiji Thukul yang menggambarkan kelelahan fisik dan<br />

kelelahan psikis yang dialaminya.<br />

Buat L.Ch & A.B.<br />

darahku mengalir hangat lagi<br />

setelah puluhan jam sendi<br />

sendi tulangku beku<br />

kurang gerak<br />

badanku panas lagi<br />

setelah nasi sepiring<br />

sambel kecap dan telur goreng<br />

tandas bersama tegukan air<br />

dari bibir gelas keramik yang kau ulurkan dengan senyum<br />

manismu<br />

kebisuan berhari-hari<br />

kita pecahkan pagi itu<br />

dengan salam tangan<br />

95<br />

dignitas<br />

Volume VIII No. 1 Tahun 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!