RH7yFQ
RH7yFQ
RH7yFQ
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
DISKURSUS<br />
Kerangka Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat<br />
otoriter yang sangat kuat mengontrol kekuasaan. Dengan latar belakang<br />
politik yang beragam, pola penyelesaian kejahatan masa lalu negaranegara<br />
tersebut juga berbeda-beda. Di bawah ini merupakan pola<br />
implementasi penyelesaian kejahatan masa lalu yang telah dilakukan oleh<br />
negara-negara lain:<br />
1. Praktik Penghukuman Melalui Pengadilan<br />
Sejarah penghukuman terhadap terjadinya berbagai kejahatan serius<br />
telah berlangsung lama. Sejumlah pengadilan Internasional telah digelar,<br />
disamping berbagai pengadilan untuk kejahatan-kejahatan serius yang<br />
dilakukan dalam tingkat domestik. Di antara yang pertama adalah<br />
Pengadilan Leipzig tahun 1921, untuk mengadili para penjahat perang<br />
Jerman pada perang dunia pertama, yang dilakukan oleh Mahkamah<br />
21<br />
Agung Jerman berdasarkan Perjajian Versailles.<br />
Kemudian, praktik proses penghukuman terhadap para pelaku<br />
kejahatan-kejahatan yang serius tersebut berlanjut, di antaranya<br />
sejumlah pengadilan yang terkenal, yakni; pengadilan kejahatan<br />
internasional setelah perang dunia, yaitu ”International Military Tribunal ”<br />
(IMT) atau dikenal sebagai ”Nuremberg Tribunal” pada tahun 1945 dan<br />
”International Military Tribunal for the Far East (IMTFE)” atau dikenal<br />
22<br />
sebagai ”Tokyo Tribunal” pada 1946. Pengadilan Nurenberg mengadili<br />
24 para pimpinan Nazi yang didakwa dengan; turut serta dalam suatu<br />
perencanaan atau konspirasi untuk melaksanakan kejahatan terhadap<br />
perdamaian (crime against peace), merencanakan, memprakarsai, dan<br />
mengadakan peperangan agresi militer dan ataupun kejahatan lainnya<br />
terhadap perdamaian, melakukan kejahatan perang (war crime) dan<br />
kejahatan kemanusiaan. Sementara Pengadilan Tokyo mendakwa 28<br />
orang yang kebanyakan terdiri dari pejabat militer dan pemerintahan<br />
Jepang dengan dakwaan terlibat dalam kejahatan perang dan kejahatan<br />
23<br />
terhadap kemanusiaan.<br />
Kemudian setelah usai perang dingin, menghadapi kekejaman<br />
21. Tobias Lock dan Julia Riem, ”Judging Nurenberg: The Laws, The Rallies, The Trial”, Dokumen dapat diakses di<br />
http://www.germanlawjournal.com/pdfs/Vol06No12/PDF_Vol_06_No_12_1819-1832_v<br />
Developments_LockRiem.pdf<br />
22. Pembentukan IMT didasarkan pada insiatif sekutu yang memenangkan perang untuk mengadili para<br />
pemimpin Nazi-Jerman, baik sipil maupun militer, sebagai penjahat perang dengan terlebih dahulu<br />
dituangkan dalam London Agreement tanggal 8 Agustus 1945. Sedangkan IMTFE dibentuk berdasarkan<br />
Proklamasi Panglima Tertinggi Tentara Sekutu Jenderal Douglas MacArthur pada 1946.<br />
23. http://cnd.org/mirror/nanjing/NMTT.html<br />
56