28.04.2013 Views

kebersamaan menuju keberlanjutan yang lebih baik - ADARO

kebersamaan menuju keberlanjutan yang lebih baik - ADARO

kebersamaan menuju keberlanjutan yang lebih baik - ADARO

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Memperhatikan Lingkungan Hidup Laporan Keberlanjutan 2011<br />

Limbah Gas<br />

Emisi terbesar gas buangan muncul dari pekerjaan teknis<br />

pengolahan lahan tambang. Peralatan berat <strong>yang</strong><br />

dijalankan untuk mengambil dan mengolah batu bara<br />

memberi kontribusi besar pada emisi gas rumah kaca.<br />

Penggunaan haul truck untuk mengangkut batu bara<br />

dari wilayah tambang ke area produksi dan pelabuhan<br />

di Kelanis selama 24 jam penuh setiap harinya menjadi<br />

sumber emisi <strong>yang</strong> signifikan. Begitu pula dengan<br />

pemakaian genset untuk memenuhi kebutuhan listrik<br />

kami. Beragam jenis genset kami gunakan dengan<br />

kapasitas <strong>yang</strong> disesuaikan dengan kebutuhan<br />

departemen masing-masing. Kapasitas terbesar adalah<br />

1825 KVA di Kelanis, sementara <strong>yang</strong> terkecil adalah 125<br />

KVA untuk kontraktor di base camp KM 7.<br />

Selain perawatan berkala atas alat-alat berat <strong>yang</strong> kami<br />

gunakan, kami juga melakukan perawatan ekstra untuk<br />

keseluruhan pemakaian generator <strong>yang</strong> mencapai<br />

Tabel Uji Emisi Genset Kecil, Menengah, Besar Tahun 2011<br />

Tipe/Jenis<br />

GEP 150-01<br />

CAT 3412-02<br />

CAT 3516-04<br />

Kapasitas<br />

125 kVA<br />

625 kVA<br />

1825 kVA<br />

SO2 (mg/m3 )<br />

Hasil Uji<br />

Petik<br />

Baku Mutu<br />

290,16 800<br />

0,3482 800<br />

0,1821 800<br />

jumlah 50 unit setelah ada penambahan 5 unit baru di<br />

tahun 2011. Kami yakin bahwa perawatan khusus secara<br />

berkala tidak hanya menjamin usia mesin, tetapi<br />

sekaligus menjaga kadar emisi (gas buang) mesin<br />

berbahan bakar minyak diesel (solar) tetap di bawah<br />

baku mutu sesuai dengan peraturan <strong>yang</strong> berlaku. Hal<br />

tersebut penting karena menjamin terjaganya kualitas<br />

lingkungan hidup dalam area kerja.<br />

Secara khusus kami tidak melakukan penghitungan total<br />

emisi gas seperti SO2 dan NO2 serta substansi perusak<br />

ozon di wilayah kerja kami. Namun kami melakukan uji<br />

emisi terhadap genset kami bekerja sama dengan Institut<br />

Teknologi Bandung (ITB). Hasilnya menunjukkan gas<br />

buangan <strong>yang</strong> ada masih di bawah standar baku mutu.<br />

Selain itu selama ini kami juga menggunakan pendingin<br />

ruangan sesuai dengan ketentuan pemerintah <strong>yang</strong><br />

tidak menggunakan bahan perusak ozon seperti CFC<br />

dan HCFC. [EN19][EN 20]<br />

NO2(mg/m3 )<br />

Hasil Uji<br />

Petik<br />

Baku Mutu<br />

122,45 1,000<br />

245,12 1,000<br />

519,52 1,000<br />

Kiri:<br />

Operator mengawasi genset melalui panel<br />

kontrol di Kelanis.<br />

Bawah:<br />

Beberapa genset <strong>yang</strong> digunakan oleh<br />

Adaro Indonesia di Kelanis. Perawatan<br />

berkala genset dilakukan untuk<br />

mengurangi emisi agar tetap berada di<br />

bawah baku mutu.<br />

Partikel (mg/m3 )<br />

Hasil Uji<br />

Petik<br />

Baku Mutu<br />

114,0 350<br />

342,89 350<br />

100,79 350<br />

Kanan:<br />

Wilayah bekas lahan tambang <strong>yang</strong> sudah<br />

direklamasi di Paringin. Di wilayah ini hidup<br />

beragam flora dan fanusa serta dapat<br />

digunakan sebagai lahan perkemahan.<br />

Reklamasi dan Kepedulian<br />

Terhadap Keanekaragaman<br />

Hayati<br />

Sesuai dengan karakteristik operasional kami, yaitu open<br />

pit, kami melakukan pengupasan lapisan tanah sebelum<br />

melakukan penggalian batu bara. Hal ini tentu merubah<br />

pola flora dan fauna di areal tambang, tetapi kami sudah<br />

bertekad untuk mengembalikan ekosistem di wilayah<br />

operasional kami pada masa paska tambang melalui<br />

reklamasi. Ini sesuai dengan ketentuan pemerintah dan<br />

komitmen kami terhadap aspek <strong>keberlanjutan</strong>.[EN12]<br />

Hingga kini, area tambang masih aktif digunakan untuk<br />

kegiatan pertambangan sehingga kegiatan reklamasi<br />

paska tambang belum dilaksanakan secara menyeluruh.<br />

Namun demikian, rencana penutupan tambang sudah<br />

dipersiapkan, misalnya penanaman pohon meranti, kayu<br />

ulin, karet, dan sawit di beberapa wilayah di Paringin,<br />

Tutupan dan Wara. Pada tahun 2011 kami telah<br />

merealisasikan penghijauan dengan luas total 218,11<br />

Ha, yaitu seluas 22,45 Ha pada lahan bekas tambang<br />

dan 195,66 Ha pada timbunan tanah di wilayah-wilayah<br />

pertambangan tersebut dengan jumlah penanaman<br />

pohon sebanyak 339.073 batang. Capaian kegiatan<br />

reklamasi ini meningkat dari tahun 2010 <strong>yang</strong> hanya<br />

berhasil menghijaukan seluas 150,91 Ha saja. Kami<br />

berharap kegiatan paska tambang ini nantinya akan<br />

Tabel Realisasi<br />

Reklamasi Tahun<br />

2011 [MM1]<br />

URAIAN REKLAMASI<br />

Penghijauan (Revegetasi)<br />

a. Lahan Bekas Tambang<br />

b. Timbunan tanah/batuan penutup<br />

PADA TAHUN 2011 KAMI<br />

TELAH MEREALISASIKAN<br />

PENGHIJAUAN DENGAN<br />

LUAS TOTAL 218,11 HA.<br />

mengembalikan, menjaga, dan sekaligus<br />

mengembangkan keberadaan flora fauna lokal di wilayah<br />

bekas lahan tambang kami. [MM1] [MM10] [MM11]<br />

Dari awal Adaro Indonesia menginventarisasi jenis flora<br />

dan fauna endemik <strong>yang</strong> berada pada ketiga area<br />

pertambangan dan wilayah operasi kami di Kelanis<br />

sebagai bagian dari perencanaan manajemen<br />

keanekaragaman hayati. Dari hasil inventarisasi tersebut,<br />

kami dengan serius akan menginisiasi sejumlah kegiatan<br />

pemulihan habitat di lokasi bekas tambang sesuai<br />

dengan aturan perundang-undangan <strong>yang</strong> berlaku.<br />

Setidaknya ditemukan 4 jenis hewan langka di wilayah<br />

operasional kami dan perencanaan rehabilitasi hewan<br />

langka tersebut keseluruhannya sudah ada dalam<br />

Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) maupun<br />

Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL). [EN13] [EN14]<br />

[MM2]<br />

REALISASI TAHUN 2011 (Ha)<br />

PARINGIN TUTUPAN WARA<br />

48 PT Adaro Indonesia PT Adaro Indonesia<br />

49<br />

0<br />

11.94<br />

22.45<br />

180.11<br />

0<br />

3.61<br />

TOTAL (Ha)<br />

22.45<br />

195.66

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!