kebersamaan menuju keberlanjutan yang lebih baik - ADARO
kebersamaan menuju keberlanjutan yang lebih baik - ADARO
kebersamaan menuju keberlanjutan yang lebih baik - ADARO
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
62<br />
Menjaga Hubungan Sosial Laporan Keberlanjutan 2011<br />
Kesehatan dan Keselamatan<br />
Industri pertambangan merupakan salah satu industri<br />
<strong>yang</strong> memiliki potensi risiko tinggi pada keselamatan<br />
dan kesehatan manusia. Oleh karena itu faktor<br />
keselamatan dan kesehatan karyawan selalu menjadi<br />
prioritas utama Adaro Indonesia . Bagi aspek kesehatan,<br />
kami menyelenggarakan medical checkup secara berkala<br />
bagi para karyawan. Selain itu keberadaan fasilitas medis<br />
dan ketersediaan sports center di Dahai, Kelanis, dan<br />
Tanjung juga merupakan bentuk dukungan perusahaan<br />
terhadap aspek kesehatan karyawan.<br />
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di<br />
tempat kami dilakukan melalui good mining practice,<br />
dimulai dari induksi keselamatan, safety talk, sanksi <strong>yang</strong><br />
tegas, pelatihan kedisiplinan, penyediaan Alat Pengaman<br />
Diri (APD), dan pengawasan ketat. Setiap karyawan<br />
menandatangani Surat Pernyataan Disiplin Karyawan<br />
(SPDK) sedangkan untuk setiap orang <strong>yang</strong><br />
mendapatkan ijin memasuki areal produksi<br />
menandatangani surat induksi K3.<br />
Grafik Jumlah Persitiwa Kecelakaan Kerja [LA7]<br />
10<br />
4<br />
Adaro Safety, Environment, Production (ASEP) <strong>yang</strong> kami<br />
kembangkan berdasarkan ketentuan ISO 14001 dan<br />
OHSAS 18000 menjadi ujung tombak implementasi K3<br />
di Adaro Indonesia. Sejak awal Adaro Indonesia sudah<br />
memberikan buku panduan ASEP Manajemen Sistem<br />
K3LH <strong>yang</strong> diterbitkan tahun 2010 kepada seluruh<br />
karyawan. Kami juga mewajibkan karyawan untuk<br />
mematuhi seluruh prosedur K3 tanpa pengecualian<br />
sedikit pun, hal ini dikukuhkan dalam Perjanjian Kerja<br />
Bersama Bab VIII pasal 19.[LA9]<br />
Di dalam dokumen tersebut dinyatakan bahwa K3<br />
merupakan tanggung jawab bersama karyawan dan<br />
perusahaan. Adaro Indonesia sebagai penyelenggara<br />
kerja wajib menyediakan Alat Pengaman Diri (APD) bagi<br />
karyawannya. Selain itu karyawan Adaro Indonesia juga<br />
PT Adaro Indonesia<br />
13<br />
10<br />
SEJAK BULAN NOVEMBER<br />
2011 TOTAL ANGGOTA P2K3<br />
MENJADI 36 ORANG.<br />
DENGAN KOMPOSISI<br />
TERSEBUT, P2K3 MEWAKILI<br />
DAN BERTUGAS<br />
MELINDUNGI SELURUH<br />
INDIVIDU YANG BEKERJA DI<br />
BAWAH NAUNGAN <strong>ADARO</strong><br />
INDONESIA<br />
2008 2009 2010 2011<br />
Fatal Sedang Ringan<br />
6<br />
2<br />
7<br />
dilindungi oleh Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)<br />
dari risiko <strong>yang</strong> ditimbulkan oleh insiden K3. [LA9]<br />
Selain sistem K3 <strong>yang</strong> sudah kami jalankan sehari-hari,<br />
Adaro Indonesia memiliki komite K3 <strong>yang</strong> disebut Panitia<br />
Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3).<br />
Anggota komite dipilih dari karyawan <strong>yang</strong> ditunjuk<br />
oleh kepala departemen masing-masing, yaitu 10% dari<br />
tiap departemen. Sebelum November 2011, terdapat 18<br />
wakil dari keseluruhan departemen, namun sejak bulan<br />
November tahun 2011 mengikuti perubahan struktur<br />
organisasi perusahaan sehingga total anggota P2K3<br />
menjadi 36 orang. Dengan komposisi tersebut, P2K3<br />
mewakili dan bertugas melindungi seluruh individu<br />
<strong>yang</strong> bekerja di bawah naungan Adaro Indonesia. [LA6]<br />
11<br />
1<br />
Asumsi:<br />
Hanya “Fatality” <strong>yang</strong> mengakibatkan waktu kerja hilang<br />
7<br />
Meskipun memiliki sistem K3, kami menyadari masih<br />
adanya kejadian terkait K3 <strong>yang</strong> tercatat di lingkup<br />
perusahaan. Tidak kurang dari 18 insiden K3 <strong>yang</strong><br />
berakibat injury ringan dan sedang serta 1 insiden <strong>yang</strong><br />
berakibat fatal terjadi. Setiap insiden tersebut telah kami<br />
investigasi dan menjadi perhatian kami untuk per<strong>baik</strong>an<br />
selanjutnya di masa <strong>yang</strong> akan datang. [LA7]<br />
Adanya insiden K3 tentu berpengaruh terhadap kinerja<br />
operasional kami terutama jika insiden menyebabkan<br />
waktu kerja <strong>yang</strong> hilang. Pada tahun 2011 saja tercatat<br />
6.532 jam kerja <strong>yang</strong> hilang dari total waktu kerja<br />
Grafik Jumlah Jam Kerja dan<br />
Kehilangan Hari Kerja Karena<br />
Kecelakaan Kerja [LA7]<br />
50.374.480 jam. Dengan mengukur Lost Time Injury<br />
Frequency Rate (LTIFR), Adaro Indonesia memiliki jumlah<br />
insiden atau potensi insiden sebesar 0,02 untuk setiap<br />
1.000.000 jam kerja pada tahun 2011. Hal ini menurun<br />
dari Lost Time Injury Frequency Rate sebesar 0,05 pada<br />
tahun 2010 dengan metode perhitungan <strong>yang</strong> sama. Ini<br />
dikarenakan jumlah fatality <strong>yang</strong> menurun pada<br />
tahun2011 sedangkan jumlah waktu kerja bertambah<br />
pada tahun <strong>yang</strong> sama. [LA7]<br />
Di samping penerapan K3, aspek kesehatan bagi<br />
karyawan dan keluarganya di sekitar wilayah kerja juga<br />
kami perhatikan. Sepanjang tahun 2011, sejumlah<br />
aktivitas berupa konseling, pencegahan penyakit,<br />
penyuluhan dan pelayanan medis, telah dilaksanakan<br />
guna membantu terciptanya lingkungan kerja <strong>yang</strong><br />
28.193.850<br />
2008<br />
sehat. Sejalan dengan hal ini, kami bekerja sama dengan<br />
pihak-pihak <strong>yang</strong> kompeten di bidang kesehatan. [LA8]<br />
Pelatihan keluarga karyawan berupa penyuluhan kanker<br />
bekerja sama dengan Yayasan Peduli Kanker Indonesia,<br />
adalah salah satu aktivitas <strong>yang</strong> kami laksanakan. Selain<br />
itu, ada pula pelatihan 'Nutrisi Untuk Hidup Lebih Sehat',<br />
bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat.<br />
Kami juga melakukan kampanye anti narkoba bagi para<br />
karyawan, kontraktor, dan mitra kami. Setiap 3 bulan<br />
sekali, kegiatan donor darah dilakukan di Adaro<br />
Indonesia sehingga karyawan dan keluarga dapat<br />
Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) = (Jumlah<br />
Insiden <strong>yang</strong> Mengakibatkan Waktu Kerja Hilang / Total<br />
Jam Kerja) * 1.000.000<br />
Total jam Kerja<br />
35.457.975<br />
2009<br />
42.062.175<br />
2010<br />
50.374.480<br />
2011<br />
388<br />
2008<br />
Kehilangan Hari Kerja<br />
2009<br />
2010 2011<br />
menyumbangkan darahnya. Secara khusus kami<br />
menangani karyawan <strong>yang</strong> mengidap TBC dan Hepatitis<br />
agar lingkungan kerja tetap aman bagi karyawan <strong>yang</strong><br />
lain. [LA8]<br />
Meski sudah cukup banyak upaya <strong>yang</strong> kami lakukan<br />
dalam hal kesehatan dan keselamatan, kami menyadari<br />
masih banyak kekurangan dalam pelaksanaannya. Di<br />
tengah keterbatasan kami, beragam inisiatif tersebut<br />
tentunya hanya dapat dijalankan dengan partisipasi aktif<br />
karyawan dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu,<br />
sambil terus memperhatikan kesehatan dan keselamatan<br />
di tempat kerja, <strong>yang</strong> tidak kalah penting adalah upaya<br />
untuk meningkatkan kepedulian di lingkungan keluarga<br />
besar Adaro Indonesia sendiri.<br />
512<br />
12.226<br />
PT Adaro Indonesia<br />
6.532<br />
63