Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Download PDF (8.7 MB) - DhammaCitta
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
faktor pencerahan' yang muncul tersebut dapat berkembang." (Penjelasan<br />
yang sama digunakan untuk keenam faktor pencerahan lainnya, yakni analisa<br />
(2), keuletan (3), kegirangan (4), ketenangan (5), konsentrasi (6), dan<br />
keseimbangan batin (7) sebagai faktor pencerahan).<br />
Dari penjelasan Buddha di atas, terlihat adanya kecenderungan<br />
bagi kualitas buruk untuk padam dan kecenderungan bagi kualitas<br />
baik untuk berkembang di diri seorang meditator vipassanâ. Hal ini<br />
disebabkan oleh telah adanya landasan yang kokoh di diri meditator<br />
vipassanâ.<br />
Walaupun demikian, tak tepat bila dikatakan bahwa kualitas buruk<br />
(yang berakar pada dosa, lobha, moha) sudah lenyap dengan tuntas di diri<br />
seorang meditator vipassanâ. Karena ketiga akar kejahatan tersebut hanya<br />
dapat dilenyapkan dengan tuntas setelah seseorang mencapai kesuciaan<br />
tertinggi, Arahat. Dengan demikian, pikiran yang bersifat dosa, lobha, dan<br />
moha masih dapat muncul tetapi tak kuat lagi di dirinya. Nah, semakin<br />
lemahnya dosa, lobha, dan moha ini maka semakin dekatlah si meditator<br />
dengan keberhasilan meditasi vipassanânya. Malahan telah dijadikan<br />
patokan--bila dosa, lobha, dan moha seseorang jauh berkurang, maka<br />
meditasinya dianggap maju.<br />
Maka untuk ia yang belum memiliki landasan yang kokoh (pemula)<br />
diperlukan hal-hal pembentuk landasan yang kokoh. Karena tanpa adanya<br />
landasan yang kokoh, pemula hanya akan senantiasa memperhatikan niat<br />
jahat dan nafsu yang terus-menerus menguasai dirinya.<br />
Buddha sendiri telah menasehati Bhante Meghiya [Udâna 4.1],<br />
seorang bhikkhu muda yang mengalami kesulitan dalam meditasi, agar<br />
pertama-tama memiliki dulu 5 hal ini. Kelima hal yang seharusnya dimiliki itu<br />
adalah seorang rekan Dhamma yang bijaksana, sila (moral) yang luhur,<br />
79