Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun Elsam Memperjuangkan HAM
Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun Elsam Memperjuangkan HAM
Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun Elsam Memperjuangkan HAM
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Bagi <strong>Elsam</strong>, sejarah ketegangan hubungannya dengan pemerintah terjadi pada<br />
1995. Saat itu, <strong>Elsam</strong> bekerjasama dengan Lawyer Committee for Human Rights<br />
melakukan studi tentang aspek pelanggaran <strong>HAM</strong> dalam dua proyek besar yang<br />
dibiayai Bank Dunia, yaitu pembangunan bendungan Kedung Ombo di Jawa<br />
Tengah dan pelaksanaan program keluarga berencana (KB). Studi yang rampung<br />
tahun 1995 itu menemukan sejumlah pelanggaran <strong>HAM</strong> dalam pelaksanaan dua<br />
proyek itu.<br />
<strong>Elsam</strong>, dibantu sejumlah LSM internasional, berkampanye dan melakukan lobi<br />
melalui forum internasional. Wakil <strong>Elsam</strong> menemui Bank Dunia untuk<br />
menyampaikan temuan itu. Kolega-kolega <strong>Elsam</strong>, seperti Lawyers Committee for<br />
Human Rights dan International Rivers Network, menggunakan temuan <strong>Elsam</strong><br />
itu untuk kampanye di Amerika Serikat agar pemerintahannya<br />
memperhitungkan aspek <strong>HAM</strong> dalam pelaksanaan pembangunan. Kampanye ini<br />
membuat pemerintah berang dan menuding <strong>Elsam</strong>, meski tak menunjuk<br />
langsung, sebagai pihak yang hendak mensabotase pembangunan di Indonesia.<br />
Setelah peristiwa itu, hubungan <strong>Elsam</strong> –dan juga LSM yang bergerak dalam<br />
bidang advokasi masalah struktural- tak pernah membaik, kalau bukan malah<br />
terus memburuk. Malah, saat meletus peristiwa 27 Juli 1996, pemerintah<br />
menuding sejumlah LSM berada di balik kisruh yang bermula dari penyerbuan<br />
massa PDI Soerjadi terhadap markas yang dikuasai PDI Megawati<br />
Soekarnoputri. Usai peristiwa itu, pemerintah malah bertindak lebih jauh dengan<br />
berencana menindak LSM yang disebutnya ”bermasalah”. <strong>Elsam</strong> masuk dalam<br />
daftar itu karena dianggap tidak pernah memberitahukan keberadaannya ke<br />
Departemen Dalam Negeri. <strong>15</strong><br />
Pada tahun-tahun pertama <strong>Elsam</strong>, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan<br />
kajian dan pelatihan. Beberapa pelatihan <strong>HAM</strong> yang dilakukan pada awal-awal<br />
pendirian lembaga ini antara lain di Papua, Aceh, dan Kalimantan Barat. Di<br />
Aceh, pelatihan <strong>HAM</strong> difasilitasi oleh aktivis setempat. Di Papua, <strong>Elsam</strong><br />
menggelar pelatihan bekerjasama dengan lembaga gereja. Di Kalimantan Barat,<br />
<strong>Elsam</strong> menggandeng Lembaga Bela Banua Talino (LBBT). 16 Kegiatan pelatihan<br />
ini kemudian berubah menjadi kursus <strong>HAM</strong> pada tahun 1999.<br />
<strong>15</strong> Harian Kompas, ”Kejakgung Terima Daftar LSM Bermasalah”, <strong>15</strong> November 1996. Ada sejumlah LSM<br />
dan lembaga yang masuk dalam daftar bermasalah versi Kejaksaan Agung. Antara lain, Forum Demokrasi,<br />
Lembaga Pembelaan Hak Asasi Manusia (LP<strong>HAM</strong>), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia<br />
(YLBHI), Petisi 50, International Non-Governmental Organization Forum on Indonesian Development<br />
(INFID), Indonesian Front for Defence of Human Right (INFIGHT), Yayasan Pusat Studi Hak-hak Asasi<br />
Manusia (YAPUS<strong>HAM</strong>), Majelis Rakyat Indonesia (MARI), dan Partai Uni Demokrasi Indonesia (PUDI).<br />
Organisasi yang dicap berhaluan kiri, juga masuk dalam daftar itu. Masing-masing Partai Rakyat<br />
Demokratik (PRD), Solidaritas Mahasiswa untuk Demokrasi (SMID), Pusat Perjuangan Buruh Indonesia<br />
(PPBI), Serikat Tani Indonesia (STN), Jaringan Kerja Kesenian Rakyat (Jaker), dan Yayasan Pijar.<br />
16 Wawancara Sandra Yati Moniaga, 10 Juli 2008. Menurut Sandra, <strong>Elsam</strong> tak punya pretensi untuk<br />
membuka cabang seperti yang dilakukan YLBHI. Saat itu <strong>Elsam</strong> lebih mendorong penguatan organisasiorganisasi<br />
<strong>HAM</strong> di daerah. Selain di Kalimantan Barat, <strong>Elsam</strong> ikut mendukung pembentukan Komite <strong>HAM</strong><br />
Kaltim dan LBH <strong>HAM</strong> Pontianak. Lihat berita Harian Kompas, ”Empat Komite <strong>HAM</strong> Daerah akan<br />
Dibentuk”, 19 Juni 1996.<br />
11