05.05.2015 Views

Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun Elsam Memperjuangkan HAM

Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun Elsam Memperjuangkan HAM

Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun Elsam Memperjuangkan HAM

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ekonsiliasi dan persahabatan Indonesia dan Timor Timur. "Ini bukan committee<br />

of justice, tapi committee of truth," kata Xanana. 14<br />

Dalam laporannya, KKP menyimpulkan bahwa telah terjadi pelanggaran <strong>HAM</strong><br />

berat dalam bentuk kejahatan kemanusiaan menjelang dan pasca jajak pendapat<br />

1999 di Timor Timur. Berdasarkan temuan KKP, ditemukan ada tindakan dari<br />

milisi pro-otonomi, TNI, Polri, pemerintah sipil Indonesia, dan kelompok prokemerdekaan<br />

yang telah melakukan kejahatan secara berulang-ulang,<br />

terorganisir dan sistematis. KKP menemukan fakta bahwa anggota TNI, Polri,<br />

dan pemerintah sipil secara konsisten dan sistematis bekerja sama dan<br />

mendukung milisi pro-otonomi untuk melakukan tindak kekerasan terhadap<br />

kelompok pro-kemerdekaan.<br />

Selain keterlibatan langsung, para perwira TNI yang ada di lapangan turut<br />

memberikan arahan terhadap operasi milisi. Komandan TNI di Timor Timur<br />

secara terorganisir mengendalikan pasokan, distribusi, dan penggunaan senjata<br />

oleh kelompok-kelompok milisi. Bukan hanya itu, TNI juga terlibat dalam<br />

pendanaan, perencanaan, dan penyediaan fasilitas. KKP berkesimpulan TNI,<br />

Polri, dan pemerintah sipil harus bertanggung jawab atas aksi represif mereka.<br />

Hasilnya akhir dari kerja KKP ini sudah bisa diduga. Meski menemukan<br />

sejumlah pelanggaran <strong>HAM</strong> berat, KKP hanya merekomendasikan kedua negara<br />

untuk memberikan pengakuan melalui ungkapan penyesalan dan permintaan<br />

maaf resmi, serta berkomitmen untuk mencegah terulangnya kejadian serupa,<br />

dan berupaya menyembuhkan luka masa lalu. <strong>15</strong> Hasil kerja komisi ini diserahkan<br />

KKP kepada kedua kepala pemerintahan, di Bali, <strong>15</strong> Juli 2008. Menteri Luar<br />

Negeri Indonesia Nur Hassa Wirajuda mengatakan, dengan rekomendasi ini<br />

kasus pelanggaran <strong>HAM</strong> Timor Timur dinyatakan selesai 16 . Sejumlah aktivis LSM<br />

berpendapat beda 17 dan menilai rekomendasi itu tak lantas membuat para<br />

pelakunya tak bisa diadili.<br />

14 Majalah Tempo, “Komisi Kebenaran Minus <strong>Keadilan</strong>”, 28 Agustus 2005.<br />

<strong>15</strong> Hukumonline, “RI dan Timor Leste Manut Laksanakan Rekomendasi KKP”, 16 Juli 2008<br />

16 LKBN Antara, “Pasca Penyerahan Laporan KKP, Kasus Timor Timur Ditutup”, <strong>15</strong> Juli 2008<br />

17 Koordinator Internasional Human Rights Working Group Rafendi Djamin menyatakan, tindak kekerasan<br />

di Timor Timur tetap harus dimejahijaukan. Tak harus ke Mahkamah Internasional, tapi bisa melalui<br />

pengadilan hibrida. "Jadi saya rasa harus ada efek jera untuk pelanggar <strong>HAM</strong>,” kata Rafendi Djamin.<br />

36

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!