05.05.2015 Views

Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun Elsam Memperjuangkan HAM

Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun Elsam Memperjuangkan HAM

Demi Keadilan: Catatan 15 Tahun Elsam Memperjuangkan HAM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dalam memantau proyek Kedung Ombo dan Keluarga Berencana. Dalam kasus<br />

Kedung Ombo, kegagalan tersebut telah menyebabkan penggusuran lebih dari<br />

30.000 orang. Masalah lain yang timbul adalah sangat kurangnya informasi yang<br />

akurat, pemaksaan, intimidasi, dan kompensasi yang tidak memadai.<br />

Di dalam negeri, tudingan Kepala Bappenas Ginandjar Kartasasmita soal adanya<br />

LSM yang dituding mau mensabotase pembangunan, menimbulkan kehebohan.<br />

<strong>Elsam</strong>, sebagai LSM yang disebut secara tak langsung dalam soal ini, membuat<br />

klarifikasi. Dalam pernyataan persnya, Direktur <strong>Elsam</strong> Abdul Hakim Garuda<br />

Nusantara menyatakan, hasil studi lembaganya tidak pernah merekomendasikan<br />

agar Bank Dunia menghentikan bantuannya dalam program KB di Indonesia.<br />

"Jadi tidak benar jika Menteri Ginandjar menyatakan ada LSM Indonesia yang<br />

hendak melakukan sabotase pembangunan di Indonesia," kata Abdul Hakim<br />

Garuda Nusantara. 8<br />

Akhirnya, Kepala Bappenas Ginandjar Kartasasmita mengundang wakil-wakil<br />

LSM pada tanggal 20 November 1995. Dalam pertemuan tertutup yang<br />

berlangsung selama kurang lebih 3 jam tersebut, hadir sejumlah tokoh LSM,<br />

termasuk Abdul Hakim Garuda Nusantara. Dalam pertemuan itu, Ginandjar<br />

mengatakan, yang prinsip bagi pemerintah adalah semua informasi yang harus<br />

disampaikan harus sesuai kebenaran. Fakta-fakta dalam negeri dapat digunakan<br />

di dalam negeri untuk memperbaiki kebijakan dalam negeri. Membawa faktafakta<br />

itu ke luar negeri merupakan hal yang kontra-produktif. Menurut<br />

pemerintah, fakta-fakta negatif di dalam negeri yang dilansir terus-menerus<br />

secara internasional telah menurunkan ketidakpercayaan lembaga-lembaga<br />

negara atau pemerintah dan usaha-usaha yang dilakukan pemerintah saat ini.<br />

Menurut Ginandjar Kartasasmita, Pemerintah menyadari bahwa kekurangankekurangan<br />

dalam kebijaksanaan pembangunan merupakan kenyataan yang<br />

tidak perlu ditutupi, namun untuk perbaikannya harus dilakukan secara<br />

bertahap dan tidak dilansir secara internasional. Akibat data-data negatif<br />

tersebut, Pemerintah merasa menghadapi hal-hal yang merugikan. Antara lain,<br />

anggota-anggota CGI didesak oleh pemerintahnya untuk mempersoalkan<br />

pelanggaran <strong>HAM</strong> dan kasus Timor Timur, dan pemerintah akhirnya kesulitan<br />

mendapatkan dana untuk pembangunan dam.<br />

Abdul Hakim, dalam pertemuan itu menjelaskan bahwa hasil studi yang dirujuk<br />

Tish Armstrong dalam talk show radio di Amerika Serikat itu juga sudah<br />

dikirimkan ke Bappenas. Aktivis LSM yang lain, dalam kesempatan itu<br />

menambahkan, LSM bisa saja selektif dalam mendistribusikan informasi. Tapi,<br />

dengan perkembangan teknologi saat ini, informasi itu dapat dicapai oleh siapa<br />

8 Harian Kompas, ”Abdul Hakim GN: ELSAM Tak Pernah Beri Rekomendasi agar Bank Dunia Hentikan<br />

Bantuan”. Menurut Abdul Hakim, hasil studi <strong>Elsam</strong>-LCHR sudah dikirimkan kepada Menteri/Ketua<br />

Bappenas tanggal 29 Juni 1995 dengan nomor surat 424/ELSAM/VI1995 dan telah disiarkan pula oleh<br />

berbagai media massa melalui konferensi pers 17 Juli 1995. Namun, laporan tersebut tidak segera<br />

ditanggapi Bappenas. ELSAM menilai pernyataan Ginandjar sebagai "tidak fair", yakni mendiskreditkan<br />

LSM.<br />

17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!