12.07.2015 Views

PANDUAN ETIKA MEDIS - World Medical Association

PANDUAN ETIKA MEDIS - World Medical Association

PANDUAN ETIKA MEDIS - World Medical Association

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Prinsipnya persetujuan tindakan berdasarkan pengetahuan (informed consent) berhubungandengan hak pasien untuk memilih dari beberapa pilihan yang ditawarkan dokter. Sampaisejauh mana pasien dan keluarganya mempunyai hak terhadap suatu layanan kesehatan yangtidak direkomendasikan oleh dokter menjadi topik kontroversi yang besar dalam etikakedookteran, hukum, dan kebijakan publik. Sampai masalah ini diputuskan oleh pemerintah,penyedia asuransi kesehatan, dan/atau organisasi profesional, dokter secara pribadi harusmenentukan apakah mereka harus setuju terhadap permintaan suatu tindakan yang tidaksesuai. Dokter harus menolak permintaan seperti itu jika yakin bahwa tindakan tersebut akanlebih membahayakan. Dokter harus juga tahu bahwa mereka mempunyai hak untuk menolakjika tindakan yang akan dilakukan sepertinya tidak akan memberikan kebaikan, atau bahkanmembahayakan walaupun kemungkinan efek plasebo tidak dapat diabaikan. Jika sumbersumberdaya yang terbatas menjadi masalah, dokter harus mengkonsultasikannya kepadaApakah pasien mempunyai hak ataspelayanan yang tidak direkomendasikandokter? pihak yang bertanggung jawab terhadap alokasi sumber daya tersebut.PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PASIEN YAGN TIDAK KOMPETENBanyak pasien tidak kompeten dalam membuat keputusan untuk mereka sendiri. Contohnyaadalah anak-anak, orang dengan kondisi neurologi atau psikiatri tertentu, atau pasien yangtidak sadar sementara atau kondisi koma. Pasien-pasien tersebut membutuhkan pengambilkeputusan pengganti, bisa dokter atau orang lain. Masalah etis muncul dalam menentukansiapa yang berhak mewakili pasien dalam mengambil keputusan dan dalam memilih kriteriakeputusan berdasarkan kepentingan pasien yang tidak kompeten tersebut.Jika paternalisme medis berlaku, dokter dianggap sebagai pengambil keputusan yang tepatbagi pasien yang tidak kompeten. Dokter sebaiknya berkonsultasi dengan anggota keluargamengenai pilihan tindakan yang ada, walaupun keputusan final ada di tangan dokter. Doktersecara gradual mulai kehilangan kewenangan ini di banyak negara, karena pasien diberi hakuntuk memilih sendiri siapa yang dapat mewakilinya dalam mengambil keputusan jikamemang tidak kompeten lagi. Dan di beberapa negara bagian, secara khusus menentukansiapa yang berhak menjadi wakil pasien dalam mengambil keputusan dalam urutan ke bawahyaitu: suami atau istri, anak dewasa, kakak atau adik dan seterusnya. Dalam hal ini doktermembuat keputusan untuk pasien jika pengganti yang sudah ditentukan tidak dapatditemukan, yang sering terjadi dalam keadaan darurat. Declaration on the Rights of thePatients yang dikeluarkan WMA menyatakan bahwa tugas dokter dalam hal ini adalah:

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!