12.07.2015 Views

PANDUAN ETIKA MEDIS - World Medical Association

PANDUAN ETIKA MEDIS - World Medical Association

PANDUAN ETIKA MEDIS - World Medical Association

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

”......ketidak Walaupun dokter pastian dapat dan sudut mengalami pandang banyak yang konflik dengan dokter dan profesi kesehatan lainluas contohnya dapat memunculkan dalam hal prosedur pendapat perkantoran yang atau penggajian, yang menjadi fokus di sini adalahberbeda mengenai tujuan perawatan dancara-cara konflik dalam mencapainya.” perawatan pasien. Idealnya keputusan layanan kesehatan merupakanpersetujuan antara pasien, dokter, dan orang lain yang terlibat dalam perawatan pasien.Namun ketidak pastian dan sudut pandang yang luas dapat memunculkan pendapat yangberbeda mengenai tujuan perawatan dan cara-cara mencapainya. Sumber-sumber layanankesehatan dan kebijakan organisatoris yang terbatas mungkin membuat sulit mencapaikonsensus.Perbedaan di antara penyedia layanan kesehatan mengenati hasil yang hendak dicapai dariperawatan dan tindakan yang diberikan kepada pasien atau cara-cara yang digunakan untukmencapai hasil tersebut harus diklarifikasi dan dipecahkan oleh anggota tim medis sehinggatidak mempengaruhi hubungang dengan pasien. Perbedaan antara penyedia layanan kesehatandan administrator yang berhubungan dengan alokasi sumber-sumber daya, harus dipecahkandi dalam lingkup fasilitas atau agennya, bukan debat di depan pasien. Karena kedua macamkonflik ini menyangkut etika, maka diperlukan saran dari komite etik klinik atau konsultanetika dimana sumber tersedia.Acuan yang diberikan dapat berguna dalam memecahkan konflik tersebut:• Konflik harus diselesaikan seinformal mungkin seperti melalui negosiasi langsung antarorang yang tidak setuju. Penyelesaian melalui jalur yang lebih formal hanya dilakukanjika cara informal memang sudah tidak bisa lagi.• Pendapat dari orang-orang yang terlibat langsung harus diperoleh dan dihargai.• Pilihan pasien yang berdasarkan pemahaman, atau dari wakil pasien yang sah untukmengambil keputusan terhadap perawatan harus menjadi pertimbangan utama.• Jika memang pilihan harus ditawarkan kepada pasien maka lebih baik menawarkanpilihan dengan lingkup yang lebih luas dari pada yang sempit. Jika terapi yang dipilihtidak tersedia karena keterbatasan sumber maka pasien harus diberi tahu mengenai haltersebut.• Jika memang setelah usaha yang maksimal persetujuan atau kompromi tidak dapat dicapaimelalui dialog, keputusan dari orang yang mempunyai hak atau bertanggung jawab dalammembuat keputusan harus diterima. Jika tidak jelas siapa yang bertanggung jawabmembuat keputusan, maka harus dicari mediasi, arbitrasi atau ejudikasi.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!