10.03.2018 Views

RUMIYAH 02_ID

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mereka melarangnya. Mereka terus<br />

mempersempit ruang geraknya sampai<br />

tidak pernah berlalu satu bulan kecuali<br />

ia dipanggil oleh intelijen thaghut.<br />

Pada saat itu, rezim Ba’ats Irak semakin<br />

melemah setelah rangkaian perang<br />

gagal yang mereka terjuni. Para<br />

muwahhid sedang menunggu-nunggu<br />

kehancurannya. Mereka sudah mengira<br />

jika di saat yang sama salibis Amerika akan<br />

datang menginvasi Irak dengan alasan<br />

menjatuhkan pemerintahan thaghut.<br />

Namun mereka tidak mempunyai<br />

kemampuan untuk membentuk gerakan<br />

yang kuat yang mampu melengserkan<br />

thaghut pada saatnya. Maka solusinya<br />

adalah setiap elemen di setiap daerah<br />

berkumpul membentuk kelompokkelompok<br />

kecil untuk saling mengenal<br />

dan mempelajari Dien pada tempat yang<br />

jauh dari pantauan orang-orang Ba’ats.<br />

Terbentuklah beberapa kelompok yang<br />

tidak saling terikat di Baghdad dan daerah<br />

sekitarnya, di Anbar dan pedesaannya,<br />

di Diyala, Karkuk, Mosul, dan Tal ‘Afar<br />

yang mana Syaikh Abu ‘Ala’ (yaitu kunyah<br />

aslinya) adalah pemimpinnya dan<br />

sumber fatwa serta keputusannya.<br />

Aktifitas Syaikh Abu ‘Ala tidak terbatas<br />

di kota Tal ‘Afar, kota tempat tinggalnya<br />

dan tempat mengajarnya pada salah<br />

satu ma’had syar’i’ di sana. Aktifitasnya<br />

meliputi banyak tempat lain di Irak,<br />

khususnya Baghdad sebagai tempatnya<br />

mengajar pada salah satu universitasnya,<br />

yang mana di situ terjalin hubungannya<br />

dengan jama’ah salafiyah Syaikh Fayiz<br />

dengan para muwahhid kota Mosul<br />

yang ketika itu berada di utara Irak, dan<br />

dengan para mujahid Kurdistan yaitu<br />

Jama’ah Anshar al Islam yang mengatur<br />

satu-satunya medan jihad di daerah<br />

tersebut yang menjadi tujuan jihad<br />

banyak pemuda Irak dan negeri-negeri<br />

lain.<br />

Dakwah Syaikh Abu ‘Ala dan kawankawannya<br />

di Tal ‘Afar membuahkan<br />

hasil baik. Banyak dari elemen-elemen<br />

Rafidhah penduduk kota Tal ‘Afar<br />

bertaubat di hadapannya. Penduduknya<br />

juga banyak yang telah mengkafirkan<br />

akidah Ba’ats, dan berlepas diri dari<br />

bekerja di dinas ketentaraan dan<br />

perangkat keamanan thaghut Saddam.<br />

Diantara mereka ada yang Allah tetap<br />

teguhkan pada akidahnya dan menjadi<br />

sebaik-baik mujahidin sampai Allah<br />

wafatkan mereka sebagai syuhada di<br />

jalan-Nya, demikianlah kami kira dan<br />

kami tidak mensucikan seorangpun di<br />

hadapan Allah.<br />

Disamping kegiatan dakwah, Syaikh tidak<br />

melalaikan jihad fie sabilillah. Maka<br />

beliau bekerja sama dengan mujahidin<br />

di gunung-gunung Kurdistan. Ia juga<br />

bekerja sama dengan muwahidin Tal ‘Afar<br />

yang dipercayanya membentuk jama’ah<br />

jihad untuk melaksanakan operasi<br />

militer melawan pemerintahan thaghut<br />

Saddam Husein dan partai jahiliyahnya,<br />

serta tentara dan pendukung murtadnya.<br />

Pelatihan jama’ah jihad tersebut<br />

dikomandoi oleh Syaikh Abu Al Mu’taz Al<br />

Qurasyi yang sebelumnya merupakan<br />

perwira Ba’ats yang telah bertaubat<br />

dan mengkufuri serta berlepas diri dari<br />

loyalitas kepada thaghut dan tentara<br />

murtadnya. Namun Allah mentakdirkan<br />

aktifitas jama’ah jihad ini menghadapi<br />

musuh yang lebih besar, yaitu tentara<br />

salibis pimpinan Amerika yang<br />

menginvasi Irak.<br />

Invasi salibis atas Irak mengakibatkan<br />

banyak hal. Hancurnya pemerintahan<br />

Ba’ats dan tentara serta seluruh<br />

perangkat keamanannya, kekacauan<br />

melanda seluruh negeri, senjata tersebar<br />

di tangan penduduk, hantaman kuat<br />

atas Jama’ah Anshar Al Islam dengan<br />

banyaknya anggotanya yang terbunuh<br />

oleh rudal-rudal penjelajah Amerika,<br />

masuknya sejumlah besar muhajirin ke<br />

bumi Irak memanfaatkan kekacauan<br />

tersebut yang diantaranya adalah<br />

Syaikh Abu Mush’ab Az Zarqawi <br />

demikian juga Ikhwanul Murtaddin di<br />

Irak memanfaatkan kekacauan tersebut<br />

untuk menampakkan akidah syirik dan<br />

manhaj kufur mereka dengan masuk ke<br />

dalam barisan salibis dan Rafidhah.<br />

45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!