You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
ergerak dengan merasa aman<br />
setelah sebelumnya bergerak dengan<br />
was-was dan hati-hati, namun<br />
mereka tertimpa rasa takut yang<br />
sangat dengan hanya mendengar<br />
suara atau pergerakan apapun.<br />
Al-Akh In-ghimasi lalu menuturkan,<br />
setelah langit beranjak gelap ia<br />
mendengar salah satu kendaraan<br />
murtaddin bergerak menuju tempat<br />
persembunyiannya. Dia lalu keluar dari<br />
tempat itu, ia biarkan kendaraan musuh<br />
lewat tanpa memberikan gangguan<br />
apapun padanya. Namun, kendaraan itu<br />
kembali lagi dengan membawa jumlah<br />
pasukan yang besar dan berhenti<br />
di belakang masjid desa. Lantas al-<br />
Akh In-ghimasi menyelinap ke dalam<br />
masjid sembari mengintai murtaddin<br />
dan mengawasi pergerakan mereka<br />
yang sedang mendapatkan perintah<br />
dari seseorang yang nampaknya<br />
adalah koordinator lapangan mereka<br />
karena dia mengirimkan kendaraan<br />
yang dilengkapi senapan mesin<br />
berat ke tempat lain serta mulai<br />
membagi-bagi tugas piket jaga<br />
kepada setiap militan yang ada.<br />
Al-Akh In-ghimasi melanjutkan<br />
kisahnya, “Sebelum mereka berpencar,<br />
aku dekati mereka selangkah demi<br />
selangkah hingga aku hanya berjarak<br />
10 meter saja dengan mereka. Saat<br />
itu, jumlah murtaddin sekitar 15 orang<br />
saja. Seraya meminta pertolongan<br />
dari Allah, aku menarik granatku<br />
dan kulemparkan ke arah mereka,<br />
mengakibatkan beberapa murtaddin<br />
tewas dan luka-luka. Lalu aku lempar<br />
granat kedua di tengah keadaan yang<br />
mulai kacau dan banyak teriakan<br />
di barisan murtaddin, setelahnya<br />
aku keluar dari persembunyian dan<br />
menghabisi murtaddin yang tersisa<br />
dengan senjata laras panjangku.”<br />
Setelah al-Akh membantai habis<br />
kelompok itu, murtaddin lainnya<br />
datang membawa senapan mesin<br />
kaliber 23 mm dan sejumlah elemen<br />
Shahawat lainnya menuju TKP. Maka,<br />
al-Akh memilih waktu yang tepat dan<br />
menyerbu murtaddin dengan granat<br />
tangan dan senjata laras panjang,<br />
Allah memudahkannnya untuk<br />
menghancurkan senapan mesin musuh<br />
dan melukai sejumlah murtaddin.<br />
Al-Akh In-ghimasi memanfaatkan<br />
keadaan kacau balau dan berantakan<br />
yang menimpa murtaddin untuk<br />
mundur dari desa tersebut setelah<br />
berhasil membunuh sekitar 30<br />
murtaddin. Dia menyelinap dari<br />
rumah ke rumah, dan dari posisi satu<br />
ke posisi lainnya, hingga akhirnya dia<br />
sampai ke daerah yang dikuasai Junud<br />
Daulah Islamiyyah, Walillahil Hamd.<br />
Dengan itu selesailah salah satu<br />
kisah dari ratusan kisah operasi Inghimasiyyah<br />
yang dilancarkan oleh para<br />
kesatria yang jujur, -demikianlah kami<br />
menilainya dan sebenarnya Allah-lah<br />
yang menilai-meninggalkan di belakang<br />
mereka puluhan korban tewas dan luka<br />
pada barisan musuh, meninggalkan di<br />
belakang mereka kegembiraan dalam<br />
hati muwahhidin dan kegeraman serta<br />
kemarahan dalam hati musyrikin.<br />
55