Suhu Dan Kalor - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan
Suhu Dan Kalor - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan
Suhu Dan Kalor - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan
- No tags were found...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
. Uraian Materi<br />
1) Konsep <strong>Suhu</strong> dan Kesetimbangan Termal<br />
Pada pembahasan untuk menjelaskan keadaan setimbang suatu<br />
sistem mekanis telah dibicarakan fenomena mekanika yang berpijak pada<br />
tiga besaran dasar yang tak terdefinisikan yaitu besaran panjang, massa,<br />
dan waktu. Pada pembahasan berikut akan ditelaah beberapa fenomena<br />
yang disebut efek termal atau fenomena panas. Fenomena ini<br />
menyangkut aspek-aspek yang pada dasarnya bukan bersifat mekanis.<br />
Untuk menjelaskan hal ini diperlukan suatu besaran tak terdefinisikan<br />
yang keempat yaitu suhu. Kita dapat merasakan panas atau dinginnya<br />
sesuatu dengan indera peraba.<br />
Jika kita dekat dengan api maka kita merasa panas, sedangkan bila<br />
kita menyentuh es maka kita merasa dingin. Tetapi indera peraba kita<br />
tidak dapat menyatakan secara tepat derajat panas dinginnya suatu<br />
benda. Saat kita menyentuh sebuah benda, sifat yang disebut suhu atau<br />
temperatur diterangkan berdasarkan indera suhu kita. <strong>Suhu</strong> tersebut akan<br />
menunjukkan apakah benda itu akan terasa panas atau dingin.<br />
Semakin panas berarti suhu semakin tinggi. Memperkirakan suhu<br />
tersebut berarti kita menyatakan hanya secara kualitatif. Oleh karena itu,<br />
untuk menyatakan suhu dengan tepat secara kuantitatif (dengan angkaangka)<br />
diperlukan beberapa kegiatan yang bukan bergantung pada cita<br />
rasa kita mengenai panas atau dingin tetapi pada besaran-besaran yang<br />
dapat diukur. Berikut akan dijelaskan cara menentukan suhu dengan<br />
tepat secara kuantitatif. Ada beberapa sistem sederhana tertentu yang<br />
keadaannya masing-masing dapat diperinci dengan cara mengukur harga<br />
satu besaran fisis saja. Sebagai contoh, akan ditinjau suatu sistem berupa<br />
cairan, misalnya alkohol atau raksa yang berada di dalam tabung<br />
berdinding tipis, seperti gambar di bawah ini.<br />
Modul FIS.16 <strong>Suhu</strong> dan <strong>Kalor</strong> 8