26.09.2015 Views

Suhu Dan Kalor - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan

Suhu Dan Kalor - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan

Suhu Dan Kalor - e-Learning Sekolah Menengah Kejuruan

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Hubungan uji<br />

Kawat A<br />

Kawat B<br />

Kawat tembaga<br />

Hubungan<br />

patokan<br />

Ke potensiometer<br />

Kawat tembaga<br />

Elektromotansi termal diukur dengan potensiometer yang<br />

harus diletakkan jauh dari sistem yang suhunya akan diukur.<br />

Sambungan patokan diletakkan dekat dengan sambungan uji<br />

dan terdiri dari dua hubungan ke kawat tembaga yang<br />

dipertahankan pada suhu lebur es. Sambungan patokan terdiri<br />

atas dua hubungan yang satu menghubungkan A dengan<br />

tembaga dan yang satu lagi menghubungkan B dengan<br />

tembaga. Kedua hubungan itu dibuat konstan pada suhu yang<br />

disebut suhu patokan. Sifat termometrik pada termometer ini<br />

adalah gaya gerak listrik (ggl) yang dapat diukur dengan<br />

potensiometer.<br />

Besaran ini dikaliberasi dengan mengukur elektromotansi<br />

termal pada berbagai suhu yang diketahui, dengan sambungan<br />

patokan dijaga tetap pada suhu 0 o C. Kisaran daerah suhu yang<br />

diukur suatu termokopel bergantung pada bahan yang<br />

digunakan. Termokopel platina, 10%rodium/platina berkisar<br />

antara 0 o C sampai 1600 o C.<br />

Yang sering dipakai adalah termokopel yang salah satu<br />

hubungannya terbuat dari platina murni dan yang satu lagi 90%<br />

platina dan 10% radium. Keuntungan termokopel terletak pada<br />

cepatnya mencapai kesetimbangan termal dengan sistem yang<br />

Modul FIS.16 <strong>Suhu</strong> dan <strong>Kalor</strong> 24

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!