28.02.2013 Views

indonesia0213ba_ForUpload

indonesia0213ba_ForUpload

indonesia0213ba_ForUpload

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Rekomendasi Kunci<br />

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono inkonsisten dalam membela kebebasan beragama.<br />

Absennya kepemimpinan kian mendorong kelompok-kelompok militan berani main hakim<br />

sendiri serta diam-diam diamini pejabat daerah dan pusat yang setuju dengan mereka.<br />

UUD 1945 dengan tegas menjamin kebebasan beragama, dan Undang-undang Otonomi<br />

Daerah, yang mengatur desentralisasi, menetapkan bahwa kebebasan beragama adalah<br />

kewenangan pemerintah pusat. Apa yang paling diperlukan adalah itikad politik untuk<br />

memegang otoritas tersebut. Kendati sesekali beretorika positif, Presiden Yudhoyono<br />

sangat lemah menanggapi kekerasan agama dan intoleransi yang meningkat, tanpa<br />

bersikeras dengan gigih menegakkan hukum nasional, dan seringkali sungkan memakai<br />

kekuasaannya sebagai presiden guna menegakkan hukum.<br />

Kepemimpinan lebih tegas sangat diperlukan. Human Rights Watch mendukung desakan<br />

agar Presiden Yudhoyono bekerja dengan Dewan Perwakilan Rakyat merencanakan dan<br />

mengimplementasikan suatu strategi nasional untuk toleransi beragama dan kebebasan<br />

beragama. 3 Upaya ini harus dipimpin satuan tugas independen terdiri para ahli dan individu<br />

yang berkomitmen terhadap kebebasan beragama dan bekerja di luar pengawasan<br />

Kementerian Agama. Satuan tugas macam ini harus diberi mandat kuat dan sumberdaya<br />

penting guna menyusun rencana kerja. Unsur-unsur kunci rencana kerja ini termasuk:<br />

• Tak berkompromi dengan premanisme agama. Tiap kekerasan terhadap minoritas<br />

harus dipidanakan.<br />

• Langkah-langkah tegas terhadap para pejabat daerah yang tak menghormati<br />

putusan pengadilan soal kebebasan beragama, termasuk pembangunan rumah<br />

ibadah. Satuan tugas dan Presiden Yudhoyono harus bekerja untuk memastikan<br />

bahwa contempt of court (tindakan menghina peradilan) dipakai sebagai pijakan<br />

untuk menskors para pejabat daerah bila aturan baru soal pemerintahan daerah<br />

dirancang, dan mendesak parlemen menciptakan undang-undang soal contempt<br />

of court.<br />

3 Ibid., hal. 18.<br />

5 HUMAN RIGHTS WATCH | FEBRUARI 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!