28.02.2013 Views

indonesia0213ba_ForUpload

indonesia0213ba_ForUpload

indonesia0213ba_ForUpload

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Watch, “Kami mengajak semua pemuka agama untuk membuat kesepakatan.” 249 Namun<br />

penyelesaian macam itu seringnya bertujuan agar minoritas-minoritas agama dipaksa<br />

mengabaikan hak-hak mereka. Misalnya, guna memenuhi kepentingan keamanan,<br />

pejabat pemerintah atau kepolisian menekan minoritas agama pergi dari daerah mereka<br />

masing-masing.<br />

Human Rights Watch mencatat 10 kasus di mana polisi gagal mengusut pengaduan<br />

kekerasan terhadap minoritas agama. Pada sebagian kecil peristiwa di mana pihak<br />

berwenang melakukan penahanan, ia lebih sering didorong oleh liputan media yang<br />

gencar. Pada sembilan kasus yang didokumentasikan Human Rights Watch, termasuk<br />

serangan dan pembakaran gereja HKBP Ciketing di Bekasi dan pembakaran empat gereja<br />

di Kuantan Singingi, Riau, penyelidikan polisi sangat lamban. Kendati ada beberapa<br />

pelaku dipenjara, tapi para tersangka lain tak sepenuhnya diusut tuntas.<br />

Di antara kasus yang diinvestigasi Human Rights Watch, hanya satu kasus di mana<br />

pemerintah dan kepolisian daerah merespon dengan cepat atas kekerasan terhadap<br />

minoritas agama. Setelah militan Islamis membakar tiga gereja dan sebuah sekolah<br />

Kristen di Temanggung pada Februari 2011, pemerintah daerah seketika menjaga jarak dari<br />

para penyerang. Kepolisian Jawa Tengah mengerahkan ratusan polisi untuk memulihkan<br />

ketertiban dan menangkap para pelaku. 250<br />

Polisi Bersekongkol dengan Militan Islamis<br />

Polisi seringkali berpihak pada militan Islamis dengan mengorbankan hak-hak minoritas<br />

agama seakan-akan untuk menghindari kekerasan. Setelah tindakan menghasut atau<br />

serangan fisik oleh para Islamis, alih-alih menyelidiki dan menuntut mereka yang<br />

bertanggung jawab, polisi kadang kala meyakinkan minoritas agama, yang jadi sasaran<br />

serangan, untuk meninggalkan daerahnya atau menutup rumah ibadah mereka dengan<br />

dalih menjaga ketertiban umum. Misalnya, seorang mubaligh Ahmadiyah di Sukadana,<br />

kecamatan Campaka, Cianjur, berkata pada Human Rights Watch bahwa polisi<br />

249 Kepolisian bekerjasama dengan Kontras, organisasi hak asasi manusia di Jakarta, mengembangkan panduan polisi<br />

terkait pelanggaran kebebasan beragama. Program ini dibantu Pemerintahan Inggris. Human Rights Watch bertemu dengan<br />

lima jenderal dari Kepolisian Republik Indonesia di Jakarta pada 9 November 2011, dan membahas inisiatif tersebut, di<br />

antara topik lain.<br />

250 “Amuk Temanggung, Polisi Kantongi Nama Pelaku,” Vivanews, 8 Februari 2011<br />

http://nasional.vivanews.com/news/read/203559-polisi-kantongi-identitas-pelaku (diakses 3 Maret 2012).<br />

ATAS NAMA AGAMA 74

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!