indonesia0213ba_ForUpload
indonesia0213ba_ForUpload
indonesia0213ba_ForUpload
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Selepas Suharto jatuh, pengaruh politik Islam konservatif kian meningkat, sebagian<br />
karena partai-partai politik Islamis diizinkan memainkan peran legal dan terbuka dalam<br />
politik Indonesia, dan sebagian lagi karena kelompok-kelompok masyarakat sipil garis<br />
keras, yang beroperasi di luar sistem politik, berkembang dalam jumlah, ukuran, dan<br />
ditempa pengalaman. Pada pemilihan anggota parlemen Juni 1999, partai-partai politik<br />
yang mengumumkan identitasnya sebagai pembela asas-asas Islam , terdiri 20 dari 48<br />
parpol, ikut pemilu. Dua Partai nasionalis “sekuler” terkemuka memenangkan 56 persen<br />
suara, sementara partai-partai beridentias Muslim mengumpulkan sekitar 37 suara,<br />
dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional, yang berpandangan<br />
moderat, masing-masing meraih 12 dan 7 persen suara. Dua partai Islamis, yang secara<br />
terbuka mengampanyekan Syariat Islam, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai<br />
Keadilan, memperoleh 11 dan 1,5 persen suara. 21<br />
Pasca-Suharto, kalangan Islamis, sebagaimana kelompok lain, memakai ruang<br />
demokrasi yang luas untuk menyebarkan dan mempromosikan gagasannya. Kelompok<br />
Islamis populis dan bahkan militan berkembang dengan mantap dalam menggalang<br />
kekuatan. Mereka termasuk Front Pembela Islam (FPI), dibentuk Agustus 1998, tiga<br />
bulan setelah Suharto lengser, dengan dukungan dari aparat keamanan yang saat itu<br />
bertujuan menantang kelompok mahasiwa yang memainkan peran kunci mendesak<br />
Suharto mundur.<br />
Sejak Yudhoyono menjabat presiden pada Desember 2004, terjadi peningkatan<br />
kekerasan dengan sasaran Ahmadiyah, Kristen, Syiah, dan minoritas agama lain,<br />
sebagaimana data dari Setara Institute, yang dipaparkan di atas. Lebih dari 430 gereja<br />
diserang sejak 2004, menurut Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). 22 Serangan<br />
terhadap masjid-masjid Ahmadiyah meningkat dengan mencolok sejak Yudhoyono<br />
menuruti tekanan kelompok-kelompok Islamis garis keras dan mengeluarkan surat<br />
keputusan bersama anti-Ahmadiyah pada Juni 2008. Sejak itu, sedikitnya 30 masjid<br />
Ahmadiyah disegel.<br />
21 Azyumardi Azra, Indonesia, Islam, and Democracy: Dynamics in a Global Context, Singapore: Equinox, 2006 hal. 15.<br />
22 Wawancara Human Rights Watch dengan Jeirry Sumampauw, pegawai Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), yang<br />
bertugas menyusun laporan tahunan tentang beragam pelanggaran terhadap umat Kristen, di Jakarta, 7 September 2011.<br />
Lihat juga situsweb PGI www.pgi.or.id http://st291735.sitekno.com/page/36867/tahun-2005.html (diakses 25 Juni 2012).<br />
ATAS NAMA AGAMA 14