02.06.2013 Views

1aFSvkj

1aFSvkj

1aFSvkj

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1 m 10 m<br />

5 m<br />

Arah Rintisan<br />

20 m 20 m<br />

Gambar 4. Disain Metode Garis Berpetak Dalam Analisis Vegetasi<br />

Menurut Kusmana (1995), ukuran plot-plot yang dibuat ber-<br />

dasarkan stadium pertumbuhan vegetasi, yaitu sebagai berikut :<br />

1 m x 1 m untuk semai dan tumbuhan bawah, 5 m x 5 m untuk<br />

pancang, 10 m x 10 m untuk tiang dan 20 m x 20 m untuk pohon.<br />

Adapun kreteria stadium pertumbuhan vegetasi adalah :<br />

(1). Semai : pertumbuhan mulai kecambah sampai anakan<br />

setinggi kurang dari 1,5 m.<br />

(2). Pancang : permudaan dengan tinggi 1,5 m sampai anakan<br />

berdiameter kurang dari 10 cm.<br />

(3). Tiang : Pohon muda berdiameter 10 cm – 20 cm.<br />

(4). Pohon : pohon dewasa berdiameter 20 cm dan lebih.<br />

(5). Tumbuhan bawah : tumbuhan selain permudaan pohon,<br />

misalnya rumput, herba dan semak belukar.<br />

Parameter vegetasi yang diukur secara langsung di lapangan,<br />

yaitu meliputi :<br />

(1). Nama species (ilmiah dan lokal)<br />

(2). Jumlah individu untuk menghitung kerapatan<br />

(3). Penutupan tajuk untuk mengetahui prosentase penutupan<br />

vegetasi terhadap lahan<br />

b). Inventarisasi satwa<br />

Untuk mengetahui jenis satwa yang ada di lokasi penangkaran,<br />

maka dilakukan sensus/pendataan terhadap jenis-jenis satwa yang ada.<br />

Dan selanjutnya dikelompokkan berdasarkan kelas dari masing-<br />

masing satwa tersebut (reptil, aves atau mamalia).<br />

32

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!