1aFSvkj
1aFSvkj
1aFSvkj
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
mencapai 65 – 70% dari seluruh total produksi (Thohari et al. 1991).<br />
Oleh karena itu penyediaan makanan perlu mendapat perhatian khusus<br />
serta penanganan yang baik dan teratur, sehingga kualitas makanan yang<br />
diberikan mampu menhasilkan produktivitas optimum rusa yang<br />
ditangkarkan. Kaitannya dengan penyediaan makanan rusa, terdapat<br />
beberapa faktor yang perlu diperhatikan, yaitu :<br />
(1). Jenis bahan makanan<br />
Jenis makanan yang dapat diberikan pada rusa di<br />
penangkaran dapat berupa hijuan, konsentrat dan makanan<br />
tambahan. Jenis hijauan antara lain rerumputan dan pucuk/daun<br />
muda tumbuhan polong (legum). Dari hasil analisis tumbuhan di<br />
lokasi penangkaran ditemukan beberapa jenis hijauan yang<br />
dimakan rusa, diantaranya yang dominan adalah rumput pahitan<br />
(Paspalum conjungatum), alang-alang (Imperata cylindrica),<br />
jukut kidang (Centotheca lappacea), kacangan (Desmodium<br />
heterocarpum) dan teki (Cyperus rotundus). Sedangkan jenis<br />
konsentrat yang dapat diberikan pada rusa dapat berupa<br />
campuran dedak, jagung dan umbi-umbian. Selain itu hasil<br />
limbah pertanian seperti daun jagung juga disukai dan perlu<br />
dicoba berbagai jenis limbah pertanian yang ada di sekitar lokasi<br />
penangkaran.<br />
(2). Jumlah dan frekwensi pemberian pakan<br />
Secara umum jumlah makanan yang diberikan pada satwa<br />
pemamahbiak per ekor per hari adalah sebesar 5 – 10% dari bobot<br />
badannya, sedangkan frekwensi pemberiannya dapat dilakukan 2 –<br />
3 kali per hari. Bila rata-rata berat badan rusa timor adalah 75 kg,<br />
maka kebutuhan hijauan pakan rata-rata adalah 5,63 kg/ekor/hari.<br />
Untuk keperluan penangkaran ini makanan yang akan<br />
diberikan berdasarkan dari beberapa hasil penelitian adalah<br />
61