1aFSvkj
1aFSvkj
1aFSvkj
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
2. Zona Penangkaran (Captive Breeding Zone)<br />
Zona ini merupakan satu kesatuan penangkaran yang terdiri dari<br />
pedok induk, pedok jantan, pedok perkawinan dan pedok anak. Pedok<br />
induk merupakan pedok inti usaha penangkaran. Masing-masing pedok<br />
penempatannya didasarkan atas kemudahan pemindahan anak dari pedok<br />
induk ke pedok anak pada saat lepas sapih dan jantan ke dan dari pedok<br />
perkawinan serta pedok induk dari dan ke pedok perkawinan.<br />
Dalam setiap pedok dibuat shelter/tempat berteduh berupa<br />
bangunan atau pohon yang sekaligus dapat berfungsi sebagai tempat<br />
pengasinan, bak air dan palung pakan.<br />
Zona penangkaran ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu unit<br />
penangkaran dan areal pembesaran/ pemeliharaan.<br />
Berdasarkan hasil analisis lokasi penangkaran yang ada, maka pada<br />
prinsipnya lokasi penangkaran yang ada semuanya bisa dijadikan zona<br />
penangkaran, karena topografi lokasi berkisar antara 0 – 20 o . Selain itu<br />
sumber air dapat didistribusikan ke seluruh tapak, sehingga dalam<br />
pembangunannya tidak memerlukan banyak peningkatan tapak. Sedangkan<br />
areal pembesaran ditempatkan disebelah barat. Lokasi ini memiliki kondisi<br />
datar hingga bergelombang kecil, sumber air masih bisa terjangkau dengan<br />
pompanisasi dan pada saat ini merupakan areal padang rumput yang potensi.<br />
Hal ini didukung oleh pendapat Van Bemmel (1949) yang menyebutkan<br />
bahwa padang rumput atau savana sebagai tempat merumput merupakan<br />
habitat yang paling disukai oleh rusa timor (Cervus timorensis de<br />
Blainville).<br />
Jika kebutuhan luas pedok untuk masing-masing kelas umur dan jenis<br />
kelamin diasumsikan: induk = 60 m 2 /ekor, jantan = 125 m 2 /ekor, anak umur<br />
< 1 tahun = 22 m 2 /ekor dan anak umur 1-2 tahun = 30 m 2 /ekor, maka<br />
populasi yang dapat ditampung pada masing-masing pedok setelah 10 tahun<br />
di penangkaran dengan sistem farming adalah sebagaimana tersaji pada<br />
Tabel 4.<br />
54