1aFSvkj
1aFSvkj
1aFSvkj
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
6. Rata-rata jumlah anak per kelahiran per induk adalah 1 (satu) ekor, dengan<br />
nisbah kelamin anak yang dilahirkan sebesar 1 : 1 (50 % jantan dan 50 %<br />
betina).<br />
7. Tingkat mortalitas anak sepanjang tahun diperkirakan 10 % dari jumlah anak<br />
yang dilahirkan.<br />
8. Untuk anak rusa betina yang lahir pada tahun pertama seluruhnya<br />
dialokasikan untuk calon induk, mulai tahun kedua dan seterusnya anak betina<br />
yang dilahirkan ± 50% dijadikan bibit, sisanya sebagian besar dijual dan<br />
sebagian kecil di potong. Sementara anak rusa jantan yang akan dijadikan<br />
calon pejantan untuk bibit jumlahnya disesuaikan dengan nisbah 1 : 20,<br />
sementara untuk calon pejantan yang dijual nisbah kelaminnya 1 : 10. Hal ini<br />
bertujuan untuk meningkatkan jumlah penerimaan.<br />
9. Sisa dari calon induk dan jantan yang tidak terpilih dijual dalam bentuk<br />
daging dan ranggah/velvet untuk yang jantan.<br />
10. Pengafkiran rusa induk mulai dilakukan setelah 10 tahun di penangkaran<br />
dengan pertimbangan rusa sudah berumur 12 tahun, asumsi masa produktif<br />
rusa sampai pada umur 13 tahun dan izin usaha penangkaran komersil berlaku<br />
selama 10 tahun.<br />
Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, maka langkah selanjutnya<br />
adalah menganalisis data serta pertimbangan biaya dan pengelolaan guna<br />
membuat alternatif tapak bagi masing-masing penggunaan. Dari analisis tapak<br />
akan menghasilkan suatu alternatif yang paling layak dikembangkan berdasarkan<br />
peruntukan, biaya, waktu dan tenaga pengembangannya. Dan akhirnya akan<br />
diperoleh suatu disain penangkaran rusa timor (Cervus timorensis de Blainville)<br />
dengan sistim Deer Farming.<br />
37