1aFSvkj
1aFSvkj
1aFSvkj
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
wilayah/zona yang perlu dikembangkan dalam usaha penangkaran rusa timor<br />
(Cervus timorensis de Blainville) minimal terdiri dari 2 zona, yaitu zona<br />
perkantoran (Headquarter zone) dan zona penangkaran (Captive Breeding Zone).<br />
Penetapan zona-zona pengembangan di lokasi penangkaran didasarkan<br />
atas pertimbangan intensitas pengelolaan, intensitas pemanfaatan serta kelayakan<br />
areal yang tersedia. Hal ini perlu diperhatikan karena dimaksudkan agar tujuan<br />
pengelolaan penangkaran rusa dapat dicapai secara efektif dan efisien.<br />
Menurut White (1985), alasan untuk menempatkan sebuah bangunan pada<br />
suatu daerah tertentu pada tapak dapat melibatkan kondisi-kondisi daya dukung<br />
tanah, kontur yang memperkecil pekerjaan tanah selama pembangunan, bukit-<br />
bukit untuk pemandangan atau penghindaran akan beberapa kekayaan yang<br />
teristimewa bernilai yang harus dilestarikan, misalnya pepohonan atau beberapa<br />
kondisi yang negatif misalnya pemandangan buruk.<br />
Menurut Thohari et al. (1991), didalam penentuan zona pengembangan di<br />
lokasi penangkaran rusa harus memenuhi persayatan secara teknis, ekonomis dan<br />
lingkungan.<br />
Berdasarkan peruntukan dan fungsinya, maka lokasi penangkaran rusa<br />
dibagi menjadi dua zona, yaitu :<br />
1. Zona Perkantoran (Headquarter zone)<br />
Zona ini merupakan areal yang berfungsi sebagai pusat pengelolaan/<br />
administrasi kawasan. Dalam penentuan zona ini ada beberapa persyaratan<br />
yang harus dipenuhi, yaitu :<br />
a. Topografi relatif datar sampai berbukit ringan, sehingga pendirian<br />
bagunan relatif tidak merusak tapak<br />
b. Ketersediaan sumber air mudah dimanfaatkan untuk memenuhi kebu-<br />
tuhan air bagi aktivitas pengelolaan sehari-hari<br />
c. Aksesibilitas harus mudah dijangkau<br />
Sarana dan prasarana yang perlu ada di zona ini adalah kantor, pusat<br />
informasi, perumahan, pedok karantina dan klinik satwa serta sarana dan<br />
prasarana penunjang (menara air, instalasi listrik dan sarana komunikasi).<br />
49