Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Padatan sulfur<br />
dilebur, kemudian<br />
disemprotkan ke<br />
dalam tungku<br />
pembakaran.<br />
2. Logam<br />
Padatan sulfur<br />
Pada suhu di atas<br />
1.000 °C, leburan sulfur bertemu dengan<br />
udara kering<br />
S(s) + O 2 (g) → SO 2 (g) ∆H = –297 kJ mol –1<br />
SO 2 yang panas melewati penukar panas yang<br />
menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dapat<br />
digunakan untuk melebur padatan sulfur pada<br />
proses awal.<br />
Sulfur dioksida dioksidasi menjadi sulfur trioksida<br />
dengan adanya katalis vanadium(V) oksida.<br />
2 SO 2 (g) + O 2 (g) 2 SO 3 (g) ∆H = –191 kJ mol –1<br />
asam sulfat<br />
pekat<br />
Sumber: Chemistry (Ann and Patrick), 2000<br />
Sebagian besar unsur-unsur kimia merupakan logam, seperti besi,<br />
aluminium, dan timah. Apakah kegunaan dari logam? Bagaimanakah cara<br />
mendapatkannya?<br />
a. Kegunaan Logam<br />
Besi adalah logam yang paling banyak kegunaannya. Besi banyak<br />
digunakan untuk membuat baja. Baja yang dihasilkan sering digunakan untuk<br />
membuat mainan anak, perkakas dapur, industri kendaraan, konstruksi<br />
bangunan, jembatan, dan rel kereta api. Ada juga baja yang digunakan untuk<br />
membuat gunting, obeng, kunci, sendok, dan panci. Baja yang digunakan<br />
untuk membuat perkakas-perkakas tersebut adalah baja tahan karat. Pernah<br />
mendengar stainless steel? Stainless steel merupakan paduan antara besi,<br />
kromium (14–18 %) dan nikel (7–9 %). Sifatnya yang keras dan liat membuat<br />
stainles steel digunakan untuk membuat senjata dan kawat.<br />
Aluminium digunakan sebagai bahan baku pembuatan bak truk,<br />
komponen kendaraan bermotor, badan pesawat terbang, kusen pintu dan<br />
jendela. Benda lain yang memanfaatkan aluminium, di antaranya kemasan<br />
berbagai jenis produk makanan, kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan<br />
barang kerajinan.<br />
Selain dalam bentuk logam, aluminium juga banyak digunakan dalam<br />
bentuk senyawanya, misalnya tawas dan alumina. Tawas yang memiliki<br />
rumus kimia KSO Al (SO ) .24H O digunakan sebagai penjernih pada<br />
4 2 4 3 2<br />
pengolahan air minum. Bagaimana dengan alumina? Senyawa yang memiliki<br />
rumus kimia Al O ini terdapat dalam dua bentuk, yaitu alfa-alumina dan<br />
2 3<br />
gama-alumina. Gama-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH) pada suhu<br />
3<br />
di bawah 500 °C, sedangkan alfa-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH) 3<br />
pada suhu di atas 1.000 °C. Gama-alumina digunakan sebagai bahan baku<br />
pembuatan aluminium, pasta gigi, keramik, dan gelas. Adapun alfa-alumina<br />
yang dapat ditemukan di alam sebagai korundum digunakan untuk ampelas<br />
atau gerinda. Beberapa jenis batu mulia, seperti rubi, safir, dan topaz<br />
merupakan alfa-alumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi<br />
yang memberi warna pada batu tersebut. Rubi berwarna merah karena<br />
mengandung senyawa kromium(III), safir berwarna biru karena<br />
mengandung senyawa besi(II), besi(III), dan titan(IV), sedangkan topaz<br />
berwarna kuning karena mengandung besi(III).<br />
SO 3 melewati penyaring, kemudian<br />
disemprotkan asam sulfat pekat<br />
sehingga menghasilkan larutan yang<br />
dinamakan oleum.<br />
SO 3 (g) + H 2 SO 4 (l) → H 2 S 2 O 7 (l)<br />
Oleum, untuk menghasilkan asam<br />
sulfat pekat (98% H 2 SO 4 ) oleum<br />
dilarutkan dalam air.<br />
H 2 S 2 O 7 (l) + H 2 O(l) → 2 H 2 SO 4 (l)<br />
Gambar 3.20<br />
Pembuatan asam sufat melalui<br />
proses kontak<br />
Sumber: Chemistry for You, 2001<br />
Gambar 3.21<br />
Penggunaan stainless steel<br />
pada peralatan bedah<br />
Kimia Unsur 65