15.02.2014 Views

LAPORAN AKHIR TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG HAK DAN ...

LAPORAN AKHIR TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG HAK DAN ...

LAPORAN AKHIR TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG HAK DAN ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

lambatnya 14(empat belas) hari terhitung sejak<br />

keputusan ditetapkan.<br />

2). Dalam Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat<br />

(1) disebutkan lama pencabutan SIPB.<br />

3). Terhadap pencabutan SIPB sebagaimana dimaksud<br />

pada ayat (1) dapat diajukan keberatan kepada<br />

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dalam waktu 14<br />

(empat belas) hari setelah Keputusan diterima,<br />

apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari tidak<br />

diajukan keberatan, maka keputusan tersebut<br />

dinyatakan mempunyai kekuatan hukum tetap.<br />

4). Kepala Dinas Kesehatan Provinsi memutuskan<br />

ditingkat pertama dan terakhir semua keberatan<br />

mengenai pencabutan SIPB.<br />

5). Sebelum prosedur keberatan sebagaimana<br />

dimaksud pada ayat (3) ditempuh, Pengadilan Tata<br />

Usaha Negara tidak berwenang mengadili sengketa<br />

tersebut sesuai dengan maksud Pasal 48 Undang-<br />

Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan<br />

Tata Usaha Negara.<br />

Pasal 39<br />

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan setiap<br />

pencabutan SIPB kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi<br />

setempat dengan tembusan kepada organisasi profesi<br />

setempat.<br />

Pasal 40<br />

1). Dalam keadaan luar biasa untuk kepentingan<br />

nasioanal Menteri Kesehatan dan/atau atas<br />

rekomendasi organisasi profesi dapat mencabut<br />

untuk sementara SIPB bidan melanggar ketentuan<br />

peraturan perundang-undangan yang berlaku.<br />

2). Pencabutan izin sementara sebagaimana dimaksud<br />

pada ayat (1) selanjutnya diproses sesuai dengan<br />

ketentuan Keputusan ini.<br />

Pasal 41<br />

1). Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Kepala<br />

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat membentuk<br />

Tim/Panitia yang bertugas melakukan pemantauan<br />

pelaksanaan praktik bidan di wilayahnya.<br />

2). Tim/Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)<br />

dari unsur pemerintah, Ikatan Bidan Indonesia dan<br />

Profesi Kesehatan terkait lainnya.<br />

Selain pada Pasal 12 ayat (1), kewajiban perawat<br />

juga terdapat pada pasal 12 ayat (3), yaitu perawat dalam<br />

menjalankan praktik wajib membantu Program Pemerintah<br />

dalam meningkatkan derajat keseahatan masyarakat.<br />

D. Tenaga Farmasi<br />

Sedangkan untuk mengatur tenaga farmasi<br />

dikeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor RI Nomor 51<br />

Tahun 2009.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!