15.02.2014 Views

LAPORAN AKHIR TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG HAK DAN ...

LAPORAN AKHIR TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG HAK DAN ...

LAPORAN AKHIR TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG HAK DAN ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Kecepatan tindakan dokter dalam menangani pasien<br />

yang keadaan umumnya kritis, dapat menolong dan<br />

memulihkan kondisi pasien. Sebaliknya jika terjadi<br />

kelambatan ataupun pembiaran terhadap pasien yang sudah<br />

dalam keadaan gawat darurat, dapat terjadi kecacatan total<br />

pada pasien ataupun justru terjadi meninggal dunia. Dari<br />

aspek profesi, kebebasan dokter dengan dasar keilmuan<br />

dan profesi untuk melakukan tindakan medis terhadap<br />

pasien yang pada kondisi gawat darurat, adalah bersifat<br />

independen.<br />

Keadaan gawat darurat atau sering disebut sebagai<br />

“emergency” yang menjadi tolok ukur profesi dokter,<br />

menurut literature di luar negeri terdapat 4 (empat) macam<br />

keadaan (J. Guwandi), yaitu :<br />

1. Pasien dalam keadaan shock;<br />

2. Terdapat perdarahan (haemorhage);<br />

3. Patah tulang (fractmes);<br />

4. Kesakitan (pains).<br />

Dikatakan lebih lanjut bahwa apabila seorang pasien di<br />

bawah ke unit gawat darurat, maka persetujuannya untuk<br />

mengambil tindakan medis dianggap sudah diberikan<br />

(implied). Di Negara kita hanya rumah sakit pemerintah yang<br />

berani melakukannya.<br />

Kompleksitas profesi dokter di Indonesia karena profesi<br />

dokter berkorelasi erat dengan sarana dan prasarana<br />

pelayanan kesehatan. Dan juga, berkenaan dengan<br />

kemajuan dan teknologi kedokteran, yang berakibat<br />

mahalnya biaya kesehatan, serta ketidakmampuan pasien<br />

untuk membiayai pengobatannya, menjadikan kebebasan<br />

dokter terkendala dan dilematis.<br />

Disamping dokter melakukan kebebasannya, namun<br />

pada saat yang bersamaan, pasien juga tetap mendapat<br />

perlindungan termasuk perlindungan hukummnya. Secara<br />

teoritis dalam menemukan pasien yang emergency, dan<br />

tidak ada keluarganya, dokter secara otomatis langsung<br />

mengambil tindakan. Factor biaya, dan resiko sudah<br />

diperhitungkan dengan cermat. Namun dalam<br />

pelaksanaannya, tindakan demikian tidak terjadi, di tengah<br />

kehidupan masyarakat kita yang semakin terlelap dengan<br />

prinsip-prinsip ekonomis.<br />

Suatu tindakan kebebasan dokter terhadap pasien,<br />

dimungkinkan terjadi pada saat adanya kecelakaan apapun<br />

bentuk dan jenisnya, yang lokasinya sangat jauh dari<br />

domisili korban, dan tidak dimungkinkan keluarga korban<br />

dapat menolong dalam waktu yang cepat. Bahkan<br />

kedatangan keluarga korban ke lokasi, bila lebih dari 1 (satu)<br />

hari. Sehingga dapat dipastikan dokter mempunyai<br />

kebebasan penuh dalam melakukan tindakannya.<br />

Kebebasan penuh dokter tersebut, bisa jadi tidak<br />

bersifat mutlak. Keadaan ini dapat terjadi apabila korban

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!