15.02.2014 Views

LAPORAN AKHIR TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG HAK DAN ...

LAPORAN AKHIR TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG HAK DAN ...

LAPORAN AKHIR TIM PENGKAJIAN HUKUM TENTANG HAK DAN ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

keluarganya atau yang mengantar. Apabila tidak ada yang<br />

mengantar dan tidak ada keluarganya, sedangkan tindakan<br />

medis harus dilakukan, maka penjelasan diberikan kepada<br />

anak yang bersangkutan atau pada kesempatan pertama<br />

pasien sudah sadar.<br />

Suatu keterkaitan antara kebebasan dan tanggung<br />

jawab pasien, paling tidak juga berkenaan kelalaian dokter<br />

atau risiko pasien. J Guwandi menjelaskan di dalam<br />

kepustakaan hukum kedokteran dapat dibedakan antara<br />

risiko pasien dan kelalaian (negligency) yang dapat<br />

dimintakan pertanggung jawaban kepada dokter. Risiko<br />

yang ditanggung pasien ada 3 macam bentuknya :<br />

1. Kecelakaan (aicedent, miskap, misad venture);<br />

2. Risiko tindakan medis (risk of treatment);<br />

3. Kesalahan penilaian (error of judgement).<br />

Dapat dikatakan bahwa amsalah hukum kedokteran<br />

80% berkisar pada penilaian dan penaksiran, bila terdapat<br />

kelalaian dokter sehingga dapat dimintakan pertanggung<br />

jawabannya bila risiko tersebut harus dipikul oleh pasiennya<br />

sendiri. Di dalam hukum kedokteran dikatakan bahwa<br />

tindakan dokter itu harus memenuhi standar medis, dalam<br />

arti bahawa dia harus bekerja dengan teliti, hati-hati, tidak<br />

sembarangan dan menurut prosedur yang lazim dan setelah<br />

mendapat izin dari pasiennya (informed consent).<br />

Berkenaan dengan era globalisasi yang sudah lama<br />

menjangkau profesi kedokteran dan keperawatan di seluruh<br />

dunia, termasuk di Indonesia, rahasia medis di Idnonesia<br />

sudah diatur dan ditegaskan dalam Permenkes Nomor<br />

69/Menkes/4/2008. Dengan memanfaatkan dan<br />

memanipulasi kepentingan WHO (World Health<br />

Organization), lembaga peneliti asing meminta data-data<br />

rekam medis secara lengkap dari Indonesia melalui<br />

Kementerian Kesehatan, yang akhirnya memanfaatkan data<br />

tersebut untuk mencari temuan obat/vaksin yang sangat<br />

mahal harganya.<br />

E. Tenaga Keperawatan dan Kebidanan<br />

Profesi keperawatan merupakan unsur supporting<br />

yang bersifat permanen dan terus menerus menunjang<br />

profesi kedokteran. Dengan dibekali pendidikan dan<br />

pengetahuan yang standard an terus menerus dilatih<br />

danberlatih dari bidang kesehatan tertentu, profesi perawat<br />

tidak mungkin ditinggalkan oleh dokter.<br />

Di dalam rumah sakit, dokter tidak dapat bekerja<br />

tanpa perawat. Sebaliknjya perawat juga tidak berwenang<br />

melakukan tindakan dan inisiatif sendiri kecuali dalama<br />

spek-aspek tertentu yang bersifat umum dan memang<br />

termasuk bidang keperawatan (nursing care). Namun dalam<br />

kenyataannya mudah ditemui yang sesungguhnya tercakup<br />

bidang profesi dokter, namun justyru dilakukan perawat

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!