to continue.... - Khadijah Mosque

Mencium Tangan Dan Mencari Berkat...455Dikatakan di dalam Zubdahul A’mal : ‘Bahawa mimbaryang diperbaiki oleh Muawiyah selamanya menjadi rebutan.Sebahagian Khalifah Bani Abbas memperbaharui mimbartersebut, dan memanfaatkan sisa-sisa kayu dari mimbar Nabis.a.w. sebagai sisir untuk mencari berkat. Keadaan tetapberlangsung seperti itu sampai terbakarnya Masjid An-Nabawi.’Setelah mimbar terbakar serentak dengan terbakarnyaMasjid An Nabawi pada tahun 654 H, para penziarah punkehilangan kesempatan untuk menyentuh hujung mimbartempat Rasulullah biasa meletak tangan atau telapak kakinyayang suci. Saya kembali menyatakan bahawa mencari berkatdengan peninggalan yang suci dari Rasulullah menjadi sunnahpara sahabat, dan mengikuti jejak mereka dalam soal itutermasuk minhaj para tabi’in dan orang-orang solehselanjutnya.Mencari berkat dengan sebahagian athar Rasulullah padamasa hidupnya dulu telah biasa terjadi dan diakui oleh parasahabat. Tidak ada yang menolak hal itu seorang pun. Maka halitu menjadi dalil yang kuat, yang jelas dan yang luas atassyariatnya. Kalau perbuatan ini tidak disyariatkan, tentulahmereka akan melarang dan mengancam orang-orang yangmelakukannya.Berita-berita sahih dan ijma’ para sahabat menunjukkandisyariatkannya mencari berkat dengan athar-atharnya,sekaligus menunjukkan kuatnya iman para sahabat danbesarnya cinta mereka dalam mengikuti Rasulullah.Mencari berkat ini tidak dilakukan dengan sebahagianatharnya saja, melainkan dengan semua atharnya. Rasulullahpun menyetujui perbuatan mereka. Bahkan masalahnya terusberlangsung dan terus dilakukan atas dasar kesesuaian yangdipercayai dan dilihat dalam mencari berkat. Misalnya soalmenggosok langit-langit mulut anak-anak. Hal itu merupakansaksi dan bukti yang paling nyata tentang amalan sahabat danamalan Rasulullah beserta ketetapannya.Di antara hadis-hadis yang tertera dan berita-berita sahihyang kuat di dalam bab ini adalah sebagai berikut :Kandungan