11.07.2015 Views

Keluar Jalur - International Center for Transitional Justice

Keluar Jalur - International Center for Transitional Justice

Keluar Jalur - International Center for Transitional Justice

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ICTJ - KontraSpelanggaran HAM yang sistematis dan berskala masif terhadap masyarakat sipil dalam konteksoperasi melawan gerakan kemerdekaan di Timor Timur, Aceh dan Papua. 7Pada tahun 1990an sebutan Soeharto sebagai “Bapak Pembangunan” mulai diragukan, halini disebabkan oleh korupsi dan kemudian oleh kemunduran ekonomi. Krisis ekonomi Asiatahun 1998 menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran secara dramatis, disertai naiknyaharga-harga serta hilangnya banyak bahan kebutuhan pokok, sehingga memunculkan keresahanmasyarakat di mana-mana. Pada bulan Mei, tentara menembak mati empat mahasiswa yangterlibat dalam demonstrasi menentang pemerintah di Universitas Trisakti Jakarta. Penembakanitu memicu terjadinya demonstrasi yang lebih besar dan penuh kekerasan di Jakarta, Solo danberbagai kota lainnya. Di tengah situasi penuh kekacauan ini, tuntutan keadilan dan re<strong>for</strong>masipolitik kepada pemerintah semakin kuat sehingga mendorong terjadinya demonstrasi besarbesaranmenuntut transisi menuju demokrasi. Pada 21 Mei 1998, dua minggu setelah peristiwapenembakan Trisakti, Soeharto lengser.B. Tiga Gelombang Re<strong>for</strong>masiSetelah kejatuhan Soeharto, Indonesia mulai masuk pada transisi menuju masyarakat demokratis.Selama tiga belas tahun re<strong>for</strong>masi, transisi tersebut secara bertahap menampakkan kemunduran,melalui tiga fase yaitu tahap perubahan drastis, mekanisme yang penuh kompromi, dankemacetan re<strong>for</strong>masi.1. Perubahan Drastis (1998-2000)Gelombang pertama re<strong>for</strong>masi diiringi oleh dua hal sekaligus, berlanjutnya pergolakan kekerasan dankomitmen politik yang jelas untuk keadilan transisi seperti pengungkapan kebenaran, upaya menghukumpelaku pelanggaran, dan upaya untuk memastikan agar pelanggaran tidak akan terulang lagi.Indonesia didera kemunculan konflik-konflik kekerasan baik yang baru maupun lama di TimorTimur, Sampit (Kalimantan), Maluku, dan Poso (Sulawesi). Pada saat yang sama, penyelidikantingkat tinggi juga dilakukan di Jakarta (peristiwa Mei 1998), Aceh, dan Maluku, termasukpenyelidikan resmi, upaya pembentukan KKR, serta penyelidikan terhadap kejahatan yangdilakukan di Timor Timur pada tahun 1999. Penyelidikan yang diprakarsai oleh Komnas HAMterhadap kekerasan di Timor Timur ini merupakan penyelidikan pertama yang mengharuskanpara pejabat tinggi militer menghadapi pemeriksaan dari pengacara dan aktivis HAM, sebagaibagian dari penyelidikan nasional yang dapat menuju ke pengadilan pidana.Berbagai kemajuan ini berlangsung pada periode pemerintahan Presiden B.J. Habibie, mantanWakil Presiden Soeharto, dan juga pada periode penggantinya Abdurrachman Wahid (Gus Dur)yang naik menjadi presiden pada tahun 1999. Gus Dur melanjutkan banyak agenda re<strong>for</strong>masi,7 In<strong>for</strong>masi lebih lanjut mengenai Indonesia pada era Orde Baru Soeharto, lihat John H. McGlynn dkk., Indonesia in theSoeharto Years: Issues, Incidents and Images ( Jakarta: Lontar Foundation, 2005).12 www.ictj.org

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!