11.07.2015 Views

Keluar Jalur - International Center for Transitional Justice

Keluar Jalur - International Center for Transitional Justice

Keluar Jalur - International Center for Transitional Justice

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ICTJ - KontraSKomnas HAM menyerahkan delapan laporan kepada Kejagung dengan rekomendasi untukpenyidikan dan penuntutan di pengadilan. Dalam banyak kasus, tidak ada penuntutan maupunpublikasi atas laporan tersebut, melepaskan kesempatan untuk mengungkap kebenaran. TimPenyelidikan Maluku dan TPF Munir menghasilkan laporan penting yang tidak pernah dibukake publik. Laporan Komnas HAM tentang kekerasan di Timor Timur pada tahun 1999 jugatidak pernah secara resmi dibuka ke publik, walaupun sebagian besar isi laporan tersebut sudahbocor dan pengadilan HAM ad hoc telah berlangsung.6. Minimnya Partisipasi Publik dan Keterlibatan KorbanSecara historis, komisi kebenaran telah menghadirkan keadilan restoratif dengan memberikesempatan bersuara kepada korban dan mengakui penderitaan mereka. Mekanismepengungkapan kebenaran di Indonesia telah gagal dalam mengakui kebutuhan korban ataumenjamin partisipasi publik untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.Satu-satunya komisi kebenaran resmi yang ada sampai saat ini, yaitu KKP, menggambarkanbagaimana kesempatan untuk mengakui korban dan memfasilitasi partisipasi publik tidakdigunakan. Tidak seperti komisi kebenaran di negara lain, Term of Reference KKP tidakmenyebutkan peran korban, bahkan mereka diperlakukan dengan buruk selama dengar pendapatberlangsung. Setelah melakukan perjalanan dari Timor-Leste ke Indonesia untuk memberikankesaksian tentang kekerasan yang mereka alami yang melibatkan pasukan keamanan, korbanberhadapan dengan sejumlah personel militer yang mengejek dan mengintimidasi mereka diruang sidang. Ini adalah pengalaman yang sangat traumatis bagi korban saat mereka memberikankesaksian tentang kejahatan serius, termasuk pembunuhan dan pemerkosaan. Beberapakomisioner menyiratkan bahwa para korban bertanggung jawab atas kejahatan yang menimpanyakarena mereka mendukung kemerdekaan. Selain itu, penerjemahan yang tidak memadaimemaksa beberapa korban memberikan kesaksian dalam bahasa Indonesia yang minim danbukannya dalam bahasa Tetum, dan mereka yang hadir menanggapi dengan tawa dan ejekan. 7272 Lihat Megan Hirst, Too Much Friendship, Too Little Truth: Monitoring Report on the Commission of Truth and Friendship inIndonesia and Timor-Leste (Terlalu Banyak Persahabatan, Terlalu Sedikit Kebenaran: Laporan Pemantauan terhadap KomisiKebenaran dan Persahabatan di Indonesia dan Timor-Leste), ICTJ (New York: ICTJ, January 2008), halaman 18.38 www.ictj.org

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!