Pembentukan Provinsi Kepulauan Riaudan Implikasinya terhadapKebijakan Pembangunan Riau (Daratan)Oleh: DeliarnovAbstract: Beginning from July 1, 2004 Kepulauan Riau formally divorced from Riau province.This will bring some impact not only on the sources of income, but also on the share andstructure of economy, as well as the prime sectors and commodities of Riau province.Accordingly, Riau needs new development policies. The author suggests to identify economicsectors and commodities potential to be developed after Kepri divorced from Riau, andconcludes that the best alternative is to develop agro-industry utilizing plantation commoditiessuch as rubber, coconut, and especially palm-oil.Key Words: Riau, Kepulauan Riau, share and structure of economiy, sources of income, primesectors and commodities, development policies, agro-industry, palm-oil.PendahuluanSelama ini jika kita membaca berbagailaporan yang dikeluarkan oleh Pemprov Riauhampir semuanya diawali dengan pernyataanbahwa Riau adalah provinsi yang kayadengan sumberdaya alam seperti minyak dangas bumi, mineral, kehutanan, perikanan, danpertanian perkebunan (kelapa sawit, kelapa,karet, sagu). Selain informasi bahwa Riau kayadengan sumberdaya alam biasanya adatambahan informasi bahwa Riau juga dikenalkarena letaknya yang strategis dan besarnyapotensi industri dan pariwisata di wilayahRiau Kepulauan, terutama di Batam dan diBintan.Itu dulu. Sekarang, suka atau tidak suka,mulai 1 Juli 2004 sebahagian wilayah yangakan tergabung dalam provinsi Kepri resmilepas dari Riau. Sebagai konsekuensi darilepasnya Kepri maka sumber penerimaan,bobot dan struktur ekonomi, serta sektorutama maupun komoditas andalan Riau(maksudnya Riau Daratan) akan mengalamiperubahan.Pertama, tentang sumber pendapatandan penerimaan daerah. Dengan pisahnyaKepri maka sumber penerimaan daerahberubah sebagai implikasi berubahnyawilayah (daratan dan lautan) berikut potensiyang ada di masing-masing wilayah. Karenawilayah berubah, maka bagi hasil sumberdayaalam yang diterima masing-masingkabupaten/kota baik yang tetap tergabungdi Riau dan di Kepri akan berubah. Dalamdiskusi akhir tahun 2003 tentang “ReviewEkonomi Riau 2003 dan Outlook Ekonomi Riau2004” sudah saya singgung bahwa dilihat daripembagian dana bagi hasil sumberdaya alamini sebetulnya Kepri rugi pisah dari Riau.Masalahnya, dana bagi hasil sumberdayaalam, terutama yang bersumber dari minyakdan hasil hutan tidak lagi mereka terima. Halini justru merupakan “rezeki nomplok” bagikabupaten/kota yang tinggal, sebab bagi hasiltersebut akan diterima lebih besar olehmasing-masing kabupaten/kota sebab angkapembagi lebih kecil. Adapun “kerugian” bagiRiau dengan pisahnya Kepri ialah bahwa Riauselaku provinsi induk harus mengeluarkandana pembinaan bagi Kepri. Tetapi secarakeseluruhan keluarnya Kepri justruberdampak positif bagi kinerja ekonomi Riau(Daratan).Kedua, tentang bobot perekonomian.Dari data BPS sumbangan seluruhkabupaten/kota yang akan menggabungJurnal Industri dan Perkotaan Volume VIII Nomor 13/Agustus 2003 632
menjadi provinsi Kepri dalam PDRB Riau totaltahun 2002 adalah 39,54 persen. Dengandemikian jika Kepri membentuk provinsisendiri maka bobot perekonomian Riau untukkawasan Riau Daratan tinggal 60,46 persensaja. Selain bobot perekonomian yangberubah, dengan pisahnya Kepri makastruktur ekonomi Riau Daratan akan berubah.Dalam hal ini hampir dipastikan strukturekonomi Riau akan “memberat” kembali kesektor primer, sebab sektor industri dan jasaselama ini lebih dominan di Batam dan TanjungPinang. Dari data yang ada tahun 2002pertanian dan pertambangan menyumbang63,5 persen. Dengan keluarnya Kepri makashare sektor primer bisa naik mencapai 70persen atau lebih.Terakhir, tentang sektor utama dankomoditas andalan. Selama ini dalam berbagailaporan pemda disebutkan bahwa sektorutama Riau adalah pertambangan (minyakbumi, gas alam, emas, timah), pertanian(perkebunan, kehutanan, perikanan), industrimanufaktur (elektronik, garments, basicchemicals, agro-industries) dan jasa-jasa(turisme). Sekarang setelah Kepri resmi pisahmaka bunyi laporan tersebut harus diubah,sebab dengan pisahnya Kepri maka tidak adalagi yang namanya gas alam (Natuna), jugamakin sedikit produk elektronik dan hampirtidak ada garments dan basic-chemicals sertamakin berkurang share sektor transportasiterutama dari pelayaran dan turisme. Eksporpasir laut juga harus dicoret dari daftar, kecualijika ada eksploitasi baru di wilayah Riau yangtidak tergabung ke Kepri.Implikasi terhadap Kebijakan PembangunanKarena perceraian dengan Keprimenyebabkan berubahnya wilayah, sumberpenerimaan, bobot dan struktur ekonomi, sertasektor utama maupun komoditas andalan,maka sebagai implikasinya kebijakanpembangunan juga berubah. Untukmengembangkan perekonomian daerah Riau(minus Kepri) langkah pertama yang harusdilakukan ialah mengidentifikasi kembalipotensi ekonomi daerah Riau, yaitukemampuan ekonomi yang ada di provinsiRiau Daratan yang mungkin dan layakdikembangkan sehingga dapat mendorongperekonomian dan sekaligus meningkatkankesejahteraan masyarakat secaraberkesinambungan.Potensi ekonomi ditentukan olehberbagai faktor: (1) sumberdaya alam (naturalresources) yang akan dikembangkan, (2)sumberdaya manusia yang tersedia menuruttingkat pendidikan dan keahlian di berbagaisektor ekonomi, (3) modal untukmengembangkan sumberdaya yang tersedia,(4) teknologi sebagai factor shift dalamkegiatan produksi, (5) manajemen(kemampuan memanfaatkan/meramu semuapotensi yang ada) dan (6) budaya ( socialcapital) yang dimiliki oleh masyarakat.Dalam rangka mempersiapkan strategipengembangan potensi daerah Riau maka keenam faktor produksi penentu pembangunandi atas perlu diidentifikasi kembali. Setelahmengidentifikasi kembali semua faktorpenentu pembangunan tersebut diatas, makadalam mempersiapkan strategipemgembangan potensi yang ada di PropinsiRiau, langkah-langkah berikutnya yang perluditempuh antara lain: Mengidentifikasi sektor-sektorkegiatan ekonomi yang potensialuntuk dikembangkan (denganmemperhatikan kekuatan dankelemahan di masing-masingsektor) Mengidentifikasi sektor-sektorekonomi yang rendahproduktivitasnya dan mencarifaktor-faktor yang menyebabkanrendahnya produktivitas di sektortersebut Mengidentifikasi sumberdaya danfaktor-faktor produksi yang adayang siap digunakan untukmendukung perkembangan tiapsektorJurnal Industri dan Perkotaan Volume VIII Nomor 13/Agustus 2003 633
- Page 4 and 5: Jurnal Industri dan Perkotaan Volum
- Page 6: interpretasi Citra Landsat TM Juni
- Page 9 and 10: Tabel 4. Laju sedimentasi di perair
- Page 11: Daftar PustakaMulyadi A. 2000. OTOR
- Page 15 and 16: ersahabat dengan masyarakat tani te
- Page 17 and 18: lagi layak untuk ditempati atau dig
- Page 19 and 20: Daftar BacaanBalassa, Bela. 1981.
- Page 21 and 22: ahwa anak-anak mempunyai hak ataske
- Page 23 and 24: NoTingkat PendidikanFrekuensiPersen
- Page 25 and 26: Temuan data mengenai tingkatpendidi
- Page 27 and 28: diberikan pada orangtua adalah sebe
- Page 29 and 30: jernih. Dua orang saudara kandung,
- Page 31 and 32: telah memberikan penghasilan yang c
- Page 33 and 34: wanita secara sosial masih mempunya
- Page 35 and 36: DAFTAR PUSTAKAChawa, Anif Fatma. 19
- Page 37 and 38: yang menguasai birokrasi pemerintah
- Page 39 and 40: dengan birokrasi di pusat; Kedua, t
- Page 41 and 42: Tabel 2. Matrik Kesulitan Berbagai
- Page 43 and 44: Gambar 3. Model Pemasaran Produk UK
- Page 45 and 46: meningkatkan penerimaan daerah; 5)m
- Page 47 and 48: E-GOVERNMENT DAN PEMASARAN KOTAOleh
- Page 49 and 50: kegiatan yang bertujuan untukmengop
- Page 51 and 52: ReferensiAsworth, G.J. & H. Voogd.
- Page 53 and 54: sejarah yang sentral dari cerminanp
- Page 55 and 56: tinggi; mendukung perusahaan yang s
- Page 58 and 59: industri itu. Persoalan dalam memba
- Page 60 and 61: Daftar PustakaAhmad, M., AZ Fachry
- Page 62 and 63:
tertib melalui zebra cross yang tel
- Page 64 and 65:
yang menjadi sampel (dalam hal ini
- Page 66 and 67:
sosiologi naturalistis, mencoba men
- Page 68 and 69:
adanya perubahan yang signifikan pa
- Page 70 and 71:
penggunaan jalan. Masalahnya sekara
- Page 72 and 73:
perilaku manusia. Banyak jalan yang
- Page 74 and 75:
Lebih lanjut, keinginan responden a
- Page 76 and 77:
4. Kerjasama yang ada diantara apar
- Page 78 and 79:
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DEMOKRAS
- Page 80 and 81:
keputusan.Keberadaan Pemerintah den
- Page 82 and 83:
Sebagai akibat kebijakan pembanguna
- Page 84 and 85:
Provinsi Riau, faktor pemilikan lah
- Page 86 and 87:
Riau menyediakan bahan mentah, seda
- Page 88 and 89:
Daftar PustakaAnsoff, I. 1998. Stra
- Page 90 and 91:
Pendekatan, Teori danaplikasi di In
- Page 92 and 93:
jelas, padat dan tepat menggambarka