13.07.2015 Views

EDITOR - perpustakaan universitas riau

EDITOR - perpustakaan universitas riau

EDITOR - perpustakaan universitas riau

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

diberikan pada orangtua adalah sebesar 44%, di Jakarta 75 %, dan di Ujung Pandangsebesar 77 %. Dengan demikian bantuan anakjalanan pada orangtua di Kota Pekanbarurelatif kecil. Hal ini juga mempunyai maknaeksploitasi pada anak juga berkurang.NILAI KERJA DAN ASPIRASIKerja bagi anak jalanan diartikan sebagaiaktivitas yang menghasilkan uang, apapunyang mereka lakukan baik itu jenis pekerjaanyang secara normatif dapat diterima, sepertipenjual koran, maupun yang janggal sepertimeminta-minta tidak lain diartikan sebagaisuatu usaha yang akan menghasilkan uang.Oleh karena itu, dalam kehidupan anak jalananjenis-jenis pekerjaan yang mereka lakukanjuga mempunyai makna-makna sosial, tidaksemua anak melihat pekerjaan itu mempunyaimakna hanya mencari uang, tapi jugabermakna ada mengandung nilai harga diri.Hasil studi menunjukkkan dari 115 oranganak jalanan yang dijadikan respondendidapati 35 orang anak (30,43%) yang masihduduk di bangku sekolah. Bagi anak-anakjalanan yang masih bersekolah sebagianpendapatan yang mereka peroleh merekagunakan untuk memenuhi kebutuhansekolah. Dan tidak sedikit pula dari anakjalanan yang sudah meninggalkan bangkusekolah, mempunyai aspirasi untuk dapatkembali ke bangku sekolah, jika merekamempunyai uang. Namun sebagian besardiantara mereka ternyata bahkan tidakmenginginkan bantuan pendidikan, karenalebih berminat pada kegiatan pekerjaannya.Berikut adalah beberapa kasus yangdapat mengungkapkan nilai kerja dan aspirasipara anak jalanan yang dihimpun dari hasilwawancara mendalam.KASUS I : PENJUAL ROKOK , “AKUTIDAK MAU SEKOLAH LAGI”Penampilan fisiknya sama sekali takmenyiratkan bahwa sehari-harinya dia hidupdi jalanan. Dengan celana blue jean dan kaosoblong yang terlihat bersih dan potonganrambut yang cukup rapi seperti anak sekolah,dia melangkah tanpa beban, menjajakandagangannya. Bincang-bincang siang itutelah mengungkap kehidupannya. Saat iniusianya 12 tahun, dan tidak bersekolah. Ketikaditanyakan telah berapa lama dia menjalankankegiatan ini, dengan kepolosannya diamenjawab ‘tidak tahu’. Keterangan yangdapat dia berikan adalah, pada tahun 2001dia duduk di kelas 3 SD, dan itulah bangkusekolah terakhir yang dia duduki.Ilham, demikian namanya, malas sekalibersekolah. Terlalu banyak beban, uangsekolah dan pekerjaan rumah yang sulit-sulit.Karena itu sering juga dia tidak naik kelas.Orang tuanya telah bercerai. Ibu dari TeratakBuluh, ayah dari Lintau. Saat ini ibunya telahmenikah lagi, dan dia tinggal bersama ibudan ayah tirinya, beserta dua orangsaudaranya yang masih sekolah di kelas 1dan 3 SMP. Kakak yang paling besar tinggalbersama ayahnya di Lintau. Rumah yangditinggalinya adalah milik ayah tirinya, danbertempat di jalan Cik Di Tiro. Sehari-harinyaJumlah Anak Berdasarkan Jenis Bantuan yang DiharapkanNo Alasan Turun Kejalan Frekuensi Persentase1 Membantu Orang Tua 43 37,392 Untuk Mencari Makan 25 21,743 Tambahan Biaya Sekolah 27 23,484 Putus Sekolah 15 13,045 Beli Baju, dll 5 4,35Jumlah 115 100,00Sumber: Survei Lapangan 2003Jurnal Industri dan Perkotaan Volume VIII Nomor 13/Agustus 2003 647

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!