citra; dan seringkali didukung dengan slogan,misal: “Singapore—Lion City”, “Jogja—Never Ending Asia”. (2) Pemasaran atraksi/daya tarik (attraction marketing): antara lain:atraksi/keindahan alam, bangunan dantempat bersejarah, taman dan lansekap, pusatkonvensi dan pameran, dan mal pedestrian.(3) Pemasaran prasarana (infrastructuremarketing): prasarana sebagai pendukungdaya tarik lingkungan kehidupan danlingkungan bisnis, antara lain meliputi: jalanraya, kereta api, bandara, serta jaringantelekomunikasi dan teknologi informasi. (4)Pemasaran penduduk (people marketing):antara lain mencakup: keramahan, pahlawan/orang terkenal, tenaga kompeten, kemampuanberwira-usaha, dan komentar (positif)penduduk yang lebih dulu pindah ke tempatyang dipasarkan tersebut. Pemasaran wilayah(terutama dalam hal pemasaran citra) jugadapat dilakukan dengan dukungan internet.Menurut Florian Urban (www.orl.arch.ethz.ch,diakses 22 Juni 2002) terdapat 14 websiteskota-kota/wilayah di dunia yang melakukanpemasaran kota/wilayah; diantaranya tigawebsites mengandung kebijakan yang kuattentang pemasaran wilayah, yaitu: Glasgow,Essen, dan Bangalore 3 .Keterkaitan E-Government denganPemasaran KotaTitik singgung antara e-government danpemasaran kota, yaitu: (1) e-governmentdapat menjadi salah satu alat atau instrumenimplementasi pemasaran kota (antara lain:membantu mewujudkan pemasaran kotadengan mendorong partisipasi masyarakatdan menarik investor). (2) Agar pemasarankota dapat berhasil maka perlu dikembangkane-government. Selain adanya titik singgungdi atas, terdapat pula perbedaan prosesberfikir, yaitu: 1) e-government lebihberorientasi“supply” (menyediakan danmengendalikan pembangunan). 2) Di lainpihak, pemasaran kota lebih cenderungberorientasi “demand”, yaitu pengubahanatau pengembangan struktur fasilitas kotadipikirkan dari perspektif pengguna aktual danpotensial layanan perkotaan. Potensi“demand” tersebut diupayakan untuk menjadikenyataan (aktual). Dengan contoh yangsama, misal: terdapat potensi kebutuhanterhadap kawasan industri, maka disediakanlahan untuk itu yang dilengkapi dengansegala daya tarik yang diperlukan (antara lain:upaya urban design/redesign, peningkatanlayanan prasarana kota dan fasilitas umumperkotaan). Setelah itu dilakukan upayapemasaran (citra, daya tarik, prasarana danpenduduk) agar investor betul-betul maudatang dan berinvestasi.Sebagai tambahaninformasi untuk pemasaran kota yangberorientasi “demand”, Scherrer(2002)melakukan survei “user needs assessment”terhadap para responden (investor, dan lainlain)yang mencari informasi lewat internetuntuk investasi di suatu wilayah. Ternyataresponden tertarik pada tiga topik, yaitu:(1)Dapat diperolehnya ukuran, harga dandedikasi guna lahan, serta ketersediaanprasarana pada lokasi yang secara bisnispotensial.(2) Informasi tentang proseduradministrasi.PenutupBerdasarkan uraian di atas dapatdisimpulkan bahwa e-government mempunyaipotensi untuk mewujudkan pemasaran kota.Dengan catatan informasi yang di hasilkan e-government harus mengandung komponenkomponenpemasaran kota secara memadai(citra, atraksi/daya tarik, prasarana, danpenduduk).Jurnal Industri dan Perkotaan Volume VIII Nomor 13/Agustus 2003 670
ReferensiAsworth, G.J. & H. Voogd. 1990. Selling theCity: Marketing Approaches in PublicSector Urban Planning. BelhavenPress, London.Djunaedi, Achmad. 2001. Bahan kuliah(Hand-out) TKP 616 ManajemenLayanan Perkotaan. Program MagisterPerencanaan Kota dan Daerah (MPKD)UGM,Yogyakarta.Hermawan Kartajaya, Michael Hermawan,Yuswohady, Taufik, Sonni, HartonoAnwar, Handito Hadi Joewono, JackyMussry, dan Editor: Bembi Dwi IndrioM. 2002. MarkPlus on Strategy: 12Tahun Perjalanan Mark Plus &CoMembangun Strategi Perusahaan.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.Kotler, Philip; Michael Alan Hamlin; IrvingRein & Donald H. Haider. 2002.Marketing Asian Places: AttractingInvestment, Industry, and Tourism toCities, States and Nations. John Wiley& Sons (Asia) Pte Ltd, Singapore.Rahardjo, Budi. 2001. Pemasaran Kota danPerencanaan Kota. Makalah SeminarNasional Jaringan Komputer II, yangdiselenggarakan oleh Technic StudyClub, STMIK Dipanegara Makassar.Scherrer, Walter. 2002. Informationdeficiencies in place marketing and thescope for Public and Private SectorPartnership: Evidence from the city ofSalzburg.Van den Berg, L.; L.H. Klaassen & J. van derMeer. 1990. Marketing MetropolitanRegions. European Institute forComparative Urban Research,ErasmusUniversity, Rotterdam, theNetherlands.Jurnal Industri dan Perkotaan Volume VIII Nomor 13/Agustus 2003 671
- Page 4 and 5: Jurnal Industri dan Perkotaan Volum
- Page 6: interpretasi Citra Landsat TM Juni
- Page 9 and 10: Tabel 4. Laju sedimentasi di perair
- Page 11 and 12: Daftar PustakaMulyadi A. 2000. OTOR
- Page 13 and 14: menjadi provinsi Kepri dalam PDRB R
- Page 15 and 16: ersahabat dengan masyarakat tani te
- Page 17 and 18: lagi layak untuk ditempati atau dig
- Page 19 and 20: Daftar BacaanBalassa, Bela. 1981.
- Page 21 and 22: ahwa anak-anak mempunyai hak ataske
- Page 23 and 24: NoTingkat PendidikanFrekuensiPersen
- Page 25 and 26: Temuan data mengenai tingkatpendidi
- Page 27 and 28: diberikan pada orangtua adalah sebe
- Page 29 and 30: jernih. Dua orang saudara kandung,
- Page 31 and 32: telah memberikan penghasilan yang c
- Page 33 and 34: wanita secara sosial masih mempunya
- Page 35 and 36: DAFTAR PUSTAKAChawa, Anif Fatma. 19
- Page 37 and 38: yang menguasai birokrasi pemerintah
- Page 39 and 40: dengan birokrasi di pusat; Kedua, t
- Page 41 and 42: Tabel 2. Matrik Kesulitan Berbagai
- Page 43 and 44: Gambar 3. Model Pemasaran Produk UK
- Page 45 and 46: meningkatkan penerimaan daerah; 5)m
- Page 47 and 48: E-GOVERNMENT DAN PEMASARAN KOTAOleh
- Page 49: kegiatan yang bertujuan untukmengop
- Page 53 and 54: sejarah yang sentral dari cerminanp
- Page 55 and 56: tinggi; mendukung perusahaan yang s
- Page 58 and 59: industri itu. Persoalan dalam memba
- Page 60 and 61: Daftar PustakaAhmad, M., AZ Fachry
- Page 62 and 63: tertib melalui zebra cross yang tel
- Page 64 and 65: yang menjadi sampel (dalam hal ini
- Page 66 and 67: sosiologi naturalistis, mencoba men
- Page 68 and 69: adanya perubahan yang signifikan pa
- Page 70 and 71: penggunaan jalan. Masalahnya sekara
- Page 72 and 73: perilaku manusia. Banyak jalan yang
- Page 74 and 75: Lebih lanjut, keinginan responden a
- Page 76 and 77: 4. Kerjasama yang ada diantara apar
- Page 78 and 79: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DEMOKRAS
- Page 80 and 81: keputusan.Keberadaan Pemerintah den
- Page 82 and 83: Sebagai akibat kebijakan pembanguna
- Page 84 and 85: Provinsi Riau, faktor pemilikan lah
- Page 86 and 87: Riau menyediakan bahan mentah, seda
- Page 88 and 89: Daftar PustakaAnsoff, I. 1998. Stra
- Page 90 and 91: Pendekatan, Teori danaplikasi di In
- Page 92 and 93: jelas, padat dan tepat menggambarka