Gambar 1. Kerangka Pemikiran dan Pemecahan MasalahHasil dan Pembahasan1. Keuntungan Otonomi Daerah BagiUKMDengan berlakunya otonomi daerah,dunia usaha di daerah akan menghadapisuatu perubahan besar yang sangatberpengaruh terhadap iklim berusaha ataupersaingan di daerah. Oleh sebab itu, setiappelaku bisnis di daerah dituntut dapatberadaptasi menghadapi perubahan tersebut.Di satu sisi perubahan itu akan memberikankebebasan sepenuhnya bagi daerah dalammenentukan sendiri kegiatan-kegiatan yangproduktif dan dapat menghasilkan nilaitambah yang tinggi sehingga dapatmemberikan sumbangan terhadap masukanpendapatan asli daerah (PAD), salah satunyaadalah industri-industri dengan bahan bakuberasal dari sumberdaya alam daerahtersebut. Diharapkan industri-industri didaerah dapat berkembang denganmemanfaatkan sumberdaya yang tersediasehingga mempunyai daya saing tinggidibandingkan dengan daerah-daerah lain.Bagi pengusaha setempat, pembangunan danpengembangan industri-industri tersebutmerupakan peluang bisnis besar, baik dalamarti membangun perusahaan di industritersebut atau perusahaan di sektor-sektor lainyang terkait dengan industri tersebut.Dari sisi lain, jika tidak ada kesiapan yangmatang dari pelaku-pelaku bisnis daerah,maka pemberlakuan otonomi daerah akanmenimbulkan ancaman besar bagi merekauntuk dapat bertahan menghadapipersaingan dari luar daerah atau bahkan dariluar negeri. Dengan arti, tantangan yang pastidihadapi setiap pelaku bisnis di daerah padamasa mendatang adalah bagaimana pelakubisnis di daerah dapat memanfaatkankesempatan tersebut sebaik-baiknya.Keuntungan dengan diberlakukannyaotonomi daerah bagi pelaku-pelaku bisnis didaerah (Bambang Yudoyono, 2001), antaralain: Pertama, bekerja dengan biaya lebihmurah dan mudah karena tidak lagi berurusanJurnal Industri dan Perkotaan Volume VIII Nomor 13/Agustus 2003 658
dengan birokrasi di pusat; Kedua, tataniaganasional pasti tidak ada lagi, dengan syaratpemerintah daerah tidak membuat aturanaturantataniaga lokal yang menimbulkansekat-sekat baru; Ketiga, mengurangipersaingan dengan perusahaan dengan lobipusat, paling tidak setara dengan kinerjapengusaha dari luar daerah, agar competetioncapability antara pengusaha daerah danpengusaha dari luar daerah sama; Keempat,mencegah adanya proyek yang datangsekaligus dengan kontraktor; dan kelima,kebijakan ekonomi yang sesuai dengankelebihan daerah masing-masing dapatdiambil oleh pemerintah daerah danpengusaha-pengusaha setempat untukpertumbuhan yang lebih baik.Strategi yang harus ditempuh adalahbagaimana pelaku bisnis daerah dapatbersaing atau unggul terhadap pesaingpesaingmereka. Untuk itu pengusahaterutama pelaku usaha kecil dan menengah(UKM) harus siap untuk menghadang masadepan usahanya dengan berbagai strategi,antara lain: 1) meningkatkan kualitas dan mutuproduk daerah menjadi lebih unggul dari padaproduk serupa dari luar daerah; 2) menembuspasar baru atau meningkatkan pangsa pasaratau paling tidak mempertahankannya(strategi jangka pendek); 3) menciptakankegiatan baru yang produktif dengan dayasaing tinggi; dan 4) mengembangkan usahatanpa merugikan efisiensi usaha.2. Perkembangan dan Penyebaran UKMUsaha skala kecil dan menengah (UKM)di daerah selama ini sering dikaitkan denganmasalah-masalah ekonomi dan sosial didaerah itu sendiri, seperti tingkat kemiskinanyang tinggi; jumlah pengangguran yangbesar, terutama bagi golongan masyarakatyang berpendidikan rendah; ketimpangandistribusi pendapatan; proses pembangunanyang tidak merata antara kota dengan desaserta masalah urbanisasi dengan segala aspeknegatifnya. Artinya keberadaan usaha kecildan menengah di daerah diharapkan dapatmemberikan suatu kontribusi positif yangsignifikan terhadap upaya-upayapenanggulangan masalah-masalah tersebut.Untuk sektor industri UKM, membuatberbagai macam produk yang menghasilkanbarang-barang kebutuhan konsumsi danbarang setengah jadi yang akan dipakaisebagai bahan baku industri hilirnya. Untukjenis-jenis barang konsumsi tertentu, sepertimakanan dan minuman, pakaian jadi, tekstil,alas kaki, dan alat-lat rumah tangga, UKMtetap dapat bertahan di pasar dan bahkanmenikmati pertumbuhan volume produksiyang lumayan setiap tahunnya, walaupunUKM menghadpi persaingan yang ketatdengan industri skala besar yang jugamembuat jenis-jenis barang yang sama. Darikedua skala usaha yang menghasilkan produksama namun dari sisi lain menunjukkanperbedaan. Perbedaan tersebut bisa sajadalam hal warna, bentuk, rasa, kemasan,harga, atau pelayanan. Dengan perkataanlain, walaupun jenis barangnya sama UKMmemiliki pasar tersendiri yang melayanikelompok pembeli tertentu.Untuk jenis-jenis produk tertentu padaumumnya barang-barang konsumsisederhana hasil dari UKM memilikisegmentasi pasar sendiri yang melayanikebutuhan kelompok konsumen tertentu.Pada umumnya dari kalangan kelompokmasyarakat berpendapatan menengah kebawah.Sampai pada tahun 2002 perkembanganUKM di Kabupaten Indragiri Huluberkembang dengan pesatnya. Perkembangantersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Sebanyak205 industri rumah tangga dapat menyeraptenaga kerja sebanyak 563 orang. Apabila inidibina dalam bentuk koperasi industri rumahtangga, maka ini merupakan potensipengembangan ekonomi daerah. Selama inisudah terbukti bahwa industri kecil dapatbertahan terhadap krisis ekonomi. Sayangnyaindustri rumah tangga ini selalu merasatersisihkan, terutama dalam penyediaan modalkerja. Diskriminasi ini menyebabkan merekaJurnal Industri dan Perkotaan Volume VIII Nomor 13/Agustus 2003 659
- Page 4 and 5: Jurnal Industri dan Perkotaan Volum
- Page 6: interpretasi Citra Landsat TM Juni
- Page 9 and 10: Tabel 4. Laju sedimentasi di perair
- Page 11 and 12: Daftar PustakaMulyadi A. 2000. OTOR
- Page 13 and 14: menjadi provinsi Kepri dalam PDRB R
- Page 15 and 16: ersahabat dengan masyarakat tani te
- Page 17 and 18: lagi layak untuk ditempati atau dig
- Page 19 and 20: Daftar BacaanBalassa, Bela. 1981.
- Page 21 and 22: ahwa anak-anak mempunyai hak ataske
- Page 23 and 24: NoTingkat PendidikanFrekuensiPersen
- Page 25 and 26: Temuan data mengenai tingkatpendidi
- Page 27 and 28: diberikan pada orangtua adalah sebe
- Page 29 and 30: jernih. Dua orang saudara kandung,
- Page 31 and 32: telah memberikan penghasilan yang c
- Page 33 and 34: wanita secara sosial masih mempunya
- Page 35 and 36: DAFTAR PUSTAKAChawa, Anif Fatma. 19
- Page 37: yang menguasai birokrasi pemerintah
- Page 41 and 42: Tabel 2. Matrik Kesulitan Berbagai
- Page 43 and 44: Gambar 3. Model Pemasaran Produk UK
- Page 45 and 46: meningkatkan penerimaan daerah; 5)m
- Page 47 and 48: E-GOVERNMENT DAN PEMASARAN KOTAOleh
- Page 49 and 50: kegiatan yang bertujuan untukmengop
- Page 51 and 52: ReferensiAsworth, G.J. & H. Voogd.
- Page 53 and 54: sejarah yang sentral dari cerminanp
- Page 55 and 56: tinggi; mendukung perusahaan yang s
- Page 58 and 59: industri itu. Persoalan dalam memba
- Page 60 and 61: Daftar PustakaAhmad, M., AZ Fachry
- Page 62 and 63: tertib melalui zebra cross yang tel
- Page 64 and 65: yang menjadi sampel (dalam hal ini
- Page 66 and 67: sosiologi naturalistis, mencoba men
- Page 68 and 69: adanya perubahan yang signifikan pa
- Page 70 and 71: penggunaan jalan. Masalahnya sekara
- Page 72 and 73: perilaku manusia. Banyak jalan yang
- Page 74 and 75: Lebih lanjut, keinginan responden a
- Page 76 and 77: 4. Kerjasama yang ada diantara apar
- Page 78 and 79: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DEMOKRAS
- Page 80 and 81: keputusan.Keberadaan Pemerintah den
- Page 82 and 83: Sebagai akibat kebijakan pembanguna
- Page 84 and 85: Provinsi Riau, faktor pemilikan lah
- Page 86 and 87: Riau menyediakan bahan mentah, seda
- Page 88 and 89:
Daftar PustakaAnsoff, I. 1998. Stra
- Page 90 and 91:
Pendekatan, Teori danaplikasi di In
- Page 92 and 93:
jelas, padat dan tepat menggambarka