Sebagai akibat kebijakan pembangunanyang keliru tersebut, ternyata sekelompokindividu dalam masyarakat yang tinggal diibu kota sudah baik keadaannya, secaraekonomi lebih mampu dan dapatmemanfaatkan sumber-sumber kekayaanDaerah Provinsi Riau. Sebahagian kecil jumlahmasyarakat ekonomi kelas atas selalumendapat peluang dan kesempatan yanglebih luas bila dibandingkan denganmayoritas masyarakat ekonomi lemah yangtinggal di daerah kumuh atau kantongkemiskinan di perkotaan dan perdesaan.Dengan demikian yang kaya semakin kayadan yang miskin tetap miskin bahkan menjadilebih miskin lagi.Pasal 33 UUD 1945 telah mengamanatkanbahwa demokrasi ekonomi secara harfiahberarti kedaulatan rakyat di bidang kehidupanekonomi. Kalau demokrasi ekonomidijabarkan maka bermakna produksidikerjakan oleh semua, untuk semua dibawahpimpinan atau kepemilikan anggota-anggotamasyarakat. Dengan demikian dalamdemokrasi ekonomi, kemakmuran masyarakatyang diutamakan bukan kemakmuran orangseorang. Kemakmuran yang hendak dicapaiharuslah kemakmuran atas dasar keadilansosial.Dewasa ini masalah yang masihmengganjal bagi pembangunan demokrasiekonomi di Provinsi Riau berdasarkan hasilpenelitian yaitu masih adanyaketidakseimbangan kemampuan dankesempatan berusaha antara pihak-pihakdiberbagai lapisan masyarakat antara yangmenguasai dengan yang tidak menguasaisumber-sumber produksi. Sudah saatnyadimasa yang akan datang pembangunanekonomi yang berakar kepada kerakyatandianggap lebih tepat di terapkan di ProvinsiRiau. Selain dapat meningkatkan kemampuanmasyarakat yang berpenghasilan rendah, jugasebagai upaya Pemerintah Daerah ProvinsiRiau dalam menciptakan pemerataanpendapatan dan sekaligus mengatasikesenjangan sosial. Diantara upaya yangperlu dilakukan Pemerintah Daerah ProvinsiRiau termasuk Pemerintah Daerah Kabupatendan Kota adalah kebijakan debirokratisasi danderegulasi yang transparan dan seadiladilnya.Dalam rangka peningkatan kemampuanperekonomian masyarakat di daerah ProvinsiRiau tidak lain dengan memberdayakannya.Strategi yang dikembangkan adalahpembangunan ekonomi yang bertumpu padapertumbuhan yang dihasilkan melalui upayapemerataan, dengan penekanan padapeningkatan kualitas sumber dayamanusianya.Pemberdayaan masyarakat perdesaanbukan hanya meliputi penguatan individuanggota masyarakat, melainkan termasuk pulamembangun pranata-pranatanya, dalam halmenanamkan nilai-nilai budaya modernmisalnya kerja keras, keterbukaan, hemat, danbertanggung jawab. Demikian pulapembaharuan lembaga-lembaga sosial daerahdan pengintegrasiannya ke dalam kegiatanpembangunan serta peranan masyarakat didalamnya melalui proses pembelajaran.Pengembangan ekonomi yang berakarpada kerakyatan tetap pula mengacu padapertumbuhan, pemerataan, stabilitas danpeningkatan sumber daya manusia. Selain ituperlu pula mempercepat berbagai prosesperubahan dari masyarakat daerah yangmasih berpikir dan berprilaku tradisional kemasyarakat modern, dari sistem ekonomi yangsubsistem ke ekonomi pasar, dan dariketergantungan masyarakat terhadappemberi bantuan menuju kemandirian danpemberdayaan. Dalam hal ini sasaranekonomi kerakyatan di daerah tidak lainadalah petani dan nelayan. Dalam kebijakanekonomi kerakyatan, petani harus diberi hakkepemilikan, penguasaan dan penggunaantanah sebagai lahan pertanian, disediakanpula fasilitas kredit untuk permodalan danteknologi tepat guna dalam rangka efektivitasberusaha.Dalam rangka meningkatkanperekonomian masyarakat dapat dilakukanJurnal Industri dan Perkotaan Volume VIII Nomor 13/Agustus 2003 702
dengan menghidupkan dan memfungsikankembali lembaga-lembaga dalam masyarakatyang mendukung perekonomian masyarakat.Misalnya KUD, Bank Daerah, Pasar danpengadaan sarana produksi dan distribusi.Apabila semua masyarakat usahanya sudahdiwadahi oleh KUD yang didukung pula olehpengadaan sarana produksi dan distribusi,sementara Bank Daerah atau lembagakeuangan lainnya menyediakan fasilitaskredit untuk modal usaha dan modal kerjamaka diharapkan masyarakat lebih akses danberdaya dalam berusaha.Penumpukan produksi dapat puladiatasi apabila KUD benar-benar berfungsitidak saja sebagai wadah produksi, melainkanjuga sebagai penyalur (distribusi) produkdaerah ke pasar lokal, regional bahkan kepasar Internasional.Dalam perkembangannya, keberadaaninvestor di daerah sering menimbulkan konflikantara pemilik modal dengan petani sebagaipemilik lahan. Pada sisi yang lain, keberadaaninvestor untuk menanamkan modalnya dalamrangka pemanfaatan potensi alam dan tenagakerja sangat diharapkan masyarakat. Jalantengah yang terbaik sebagai solusinya adalahperencanaan pembangunan harus pulamenciptakan kerjasama dan salingketergantungan ( komensalisma) antarainvestor dan petani.Efektivitas penerapan teknologi daerahdapat dicapai dengan cara memadukanteknologi sendiri dengan teknologi dari luar,karena dianggap lebih cepat tingkatpemahaman dan diharapkan lebih efektif danefisien. Upaya penerapan inovasi danteknologi di daerah, membutuhkan suatustrategi adaptasi antara modernisasi dengantradisi.Pendekatan pembangunan dalam rangkapeningkatan sumber daya manusia daerah,dapat dilakukan yaitu melalui penyuluhan,pelatihan, swadaya terpadu danpembangunan terpadu. Meningkatkan mutusumber daya manusia dipandang sebagaibagian pembangunan yang dapat menjaminkemajuan ekonomi dan kestabilan sosial,karena itu investasi harus diarahkan bukansaja untuk meningkatkan mutu pendidikan,melainkan juga kesehatan dan gizi.Salah satu kegagalan dalam perencanaanpembangunan daerah adalah karenaketidakmampuan Kepala Daerah bersamaDPRD dalam menyusun APBD. Dimasa yangakan datang salah satu faktor terpenting yangperlu direformasi dalam rangka prosespembelajaran menuju pemberdayaanmasyarakat, sudah sangat mendesakpemerintahan Daerah perlu menata kembalisistem anggaran pendapatan dan belanjapembangunannya supaya lebih berkualitas,transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.Berdasarkan uraian yang telahdikemukakan pada kebijakan pembangunandaerah di Provinsi Riau yang berakar kepadakerakyatan, ada beberapa faktor penting yangharus dikembangkan di masa yang akandatang, antara lain :Pertama, faktor sumber daya manusia.Sebagaimana telah diketahui ada duakelompok pelaku dalam pembangunan yaituPemerintah dan masyarakat. Kedua pelakupembangunan ini adalah sama-sama pentingdan memberikan akses bagi pembangunan.Kedua pelaku pembangunan ini sama-samaperlu ditingkatkan kemampuan sumber dayamanusianya. Walaupun dipihak Pemerintahtelah cukup memadai kekampuan daya pikirdan nalarnya dalam berkreativitas, namundipihak masyarakat dirasakan masih banyakkelemahan, jika dilihat dari sisi sumber dayamanusianya. Oleh karena itu dalampengembangan ekonomi kerakyatan di daerahProvinsi Riau, perlu diberikan pendidikan danpelatihan kepada petani dan nelayan, dalamrangka efektivitas dan efisiensi dalamberusaha. Selain itu instansi yang terkaitmenyangkut masalah kegiatan pertanianharus pula rutin dan lebih serius lagi dalammemberikan bimbingan dan penyuluhan.Kedua, faktor lahan pertanian. Dalampengembangan ekonomi kerakyatan di daerahJurnal Industri dan Perkotaan Volume VIII Nomor 13/Agustus 2003 703
- Page 4 and 5:
Jurnal Industri dan Perkotaan Volum
- Page 6:
interpretasi Citra Landsat TM Juni
- Page 9 and 10:
Tabel 4. Laju sedimentasi di perair
- Page 11 and 12:
Daftar PustakaMulyadi A. 2000. OTOR
- Page 13 and 14:
menjadi provinsi Kepri dalam PDRB R
- Page 15 and 16:
ersahabat dengan masyarakat tani te
- Page 17 and 18:
lagi layak untuk ditempati atau dig
- Page 19 and 20:
Daftar BacaanBalassa, Bela. 1981.
- Page 21 and 22:
ahwa anak-anak mempunyai hak ataske
- Page 23 and 24:
NoTingkat PendidikanFrekuensiPersen
- Page 25 and 26:
Temuan data mengenai tingkatpendidi
- Page 27 and 28:
diberikan pada orangtua adalah sebe
- Page 29 and 30:
jernih. Dua orang saudara kandung,
- Page 31 and 32: telah memberikan penghasilan yang c
- Page 33 and 34: wanita secara sosial masih mempunya
- Page 35 and 36: DAFTAR PUSTAKAChawa, Anif Fatma. 19
- Page 37 and 38: yang menguasai birokrasi pemerintah
- Page 39 and 40: dengan birokrasi di pusat; Kedua, t
- Page 41 and 42: Tabel 2. Matrik Kesulitan Berbagai
- Page 43 and 44: Gambar 3. Model Pemasaran Produk UK
- Page 45 and 46: meningkatkan penerimaan daerah; 5)m
- Page 47 and 48: E-GOVERNMENT DAN PEMASARAN KOTAOleh
- Page 49 and 50: kegiatan yang bertujuan untukmengop
- Page 51 and 52: ReferensiAsworth, G.J. & H. Voogd.
- Page 53 and 54: sejarah yang sentral dari cerminanp
- Page 55 and 56: tinggi; mendukung perusahaan yang s
- Page 58 and 59: industri itu. Persoalan dalam memba
- Page 60 and 61: Daftar PustakaAhmad, M., AZ Fachry
- Page 62 and 63: tertib melalui zebra cross yang tel
- Page 64 and 65: yang menjadi sampel (dalam hal ini
- Page 66 and 67: sosiologi naturalistis, mencoba men
- Page 68 and 69: adanya perubahan yang signifikan pa
- Page 70 and 71: penggunaan jalan. Masalahnya sekara
- Page 72 and 73: perilaku manusia. Banyak jalan yang
- Page 74 and 75: Lebih lanjut, keinginan responden a
- Page 76 and 77: 4. Kerjasama yang ada diantara apar
- Page 78 and 79: ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DEMOKRAS
- Page 80 and 81: keputusan.Keberadaan Pemerintah den
- Page 84 and 85: Provinsi Riau, faktor pemilikan lah
- Page 86 and 87: Riau menyediakan bahan mentah, seda
- Page 88 and 89: Daftar PustakaAnsoff, I. 1998. Stra
- Page 90 and 91: Pendekatan, Teori danaplikasi di In
- Page 92 and 93: jelas, padat dan tepat menggambarka