m-132-2015
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
laporan utama<br />
KALEIDOSKOP KOMISI IV DPR RI<br />
KOMISI IV DAN<br />
PEMERINTAH BAHU<br />
MEMBAHU MINIMALISIR<br />
DAMPAK EL NINO<br />
Ketua Komisi IV DPR Edy Prabowo bersama Menteri Kehutanan Siti Nurbaya<br />
Tahun <strong>2015</strong>, hampir seluruh wilayah Indonesia terkena<br />
dampak dari iklim El Nino. El Nino ini berdampak terhadap<br />
kondisi cuaca Indonesia.<br />
El Nino pernah menimbulkan kekeringan panjang di Indonesia.<br />
Curah hujan berkurang dan keadaan bertambah menjadi<br />
lebih buruk dengan meluasnya kebakaran hutan dan asap<br />
yang ditimbulkannya.<br />
Disektor irigasi, hasil kajian menyebutkan bahwa kondisi<br />
beberapa DAS di Indonesia cukup kritis dan jumlahnya semakin<br />
banyak, khususnya di Jawa. Berdasrkan analisis terhadap<br />
data debit minimum dan maksimum dari 52 sungai yang tersebar<br />
di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke terlihat<br />
bahwa jumlah sungai yang debit minimumnya berpotensi untuk<br />
menimbulkan masalah kekeringan meningkat. Kondisi ini<br />
mengindikasikan bahwa daerah aliran sungai di wilayah Indonesia<br />
setelah tahun 1990- banyak yang sudah mengalami<br />
degradasi sehingga adanya penyimpangan iklim dalam bentuk<br />
penurunan atau peningkatan hujan jauh dari normal akan<br />
langsung menimbulkan penurunan atau peningkatan yang<br />
tajam dari debit minimum atau debit maksimum (kekeringan<br />
hidrologis).<br />
Komisi IV telah meminta Kementerian Pertanian (Kementan)<br />
serius mengantisipasi kekurangan produk pangan dalam<br />
negeri akibat kemarau panjang.<br />
Dua agenda besar ketahanan pangan mengalami gangguan<br />
akibat musim kemarau yang berkepanjangan, yakni agenda tanam<br />
dan panen. Dengan gagalnya dua agenda tersebut, maka<br />
stok pangan selama dua periode masa tanam bisa terganggu.<br />
Komisi IV juga memberikan solusi terkait pelimpahan anggaran<br />
untuk kegiatan antisipasi kekeringan, di antaranya pembelian<br />
pompa di sejumlah daerah.<br />
Kementerian Pertanian pun menyampaikan pada Komisi IV,<br />
akan mengantisipasi dampak El Nino sehingga ada beberapa<br />
langkah diambil salah satunya mengubah beberapa kegiatan<br />
anggaran yang penyerapannya tidak optimal dialihkan untuk<br />
mengantisipasi kekeringan ini.<br />
Selain pembelian pompa air untuk daerah rawan kering,<br />
Kementerian Pertanian dan Komisi IV juga telah membuat sumur<br />
sintesis bagi daerah yang memang sulit akses sungainya<br />
atau tidak adanya sumber air.<br />
Pembuatan sumur sintesis itu merupakan solusi jangka<br />
pendek. Tentunya dalam jangka panjang nanti Komisi IV DPR<br />
akan meminta Kementerian Pertanian berkoordinasi dengan<br />
Kementerian Pekerjaan Umum karena berhubungan dengan<br />
irigasi dan bendungan air dan Kementerian Kehutanan untuk<br />
mulai menanami.<br />
Selain itu, Ancaman kebakaran hutan dan asap pekat terjadi<br />
di wilayah Sumatera dan Kalimantan berlangsung hingga<br />
November <strong>2015</strong>. Bahkan, hal tersebut bukan hanya mengancam<br />
kedua wilayah itu melainkan juga kawasan hutan lereng<br />
Gunung Merbabu, Jawa Tengah; dan Gunung Watangan Puger,<br />
Kabupaten Jember.<br />
Adanya titik panas atau hotspot di Sumatera, yang tersebar<br />
di wilayah Jambi, Sumatera Selatan dan Pekan Baru, Rengat,<br />
Pelalawan. bisa dibilang parah, dan ini ditambah pengaruh siklon<br />
tropis selain El Nino.<br />
Komisi IV berharap pemerintah dapat mengambil pelajaran<br />
atas musibah kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang<br />
beberapa waktu lalu terjadi dan menimbulkan masalah besar,<br />
hingga ke negara lain, agar peristiwa serupa tidak terulang lagi<br />
saat musim kemarau di tahun mendatang.<br />
Patut disayangkan sebagian Peraturan Daerah tidak melarang<br />
pembukaan lahan baru dengan cara membakar hutan.<br />
Namun hendaknya hal tersebut harus terlebih dahulu membuat<br />
batasan area hutan yang akan dibuka untuk lahan baru.<br />
Dan juga mewajibkan masyarakat dan perusahaan yang ingin<br />
membuka lahan untuk terlebih dahulu membuat pompa air<br />
guna memadamkan api jika meluas melebihi batasan wilayah<br />
hutan yang akan dibuka lahan baru.<br />
Komisi IV DPR mengapresiasi pemerintah dalam hal penanganan<br />
kebakaran hutan dan lahan, atas langkah-langkah<br />
pengendalian kebakaran hutan serta kabut yang ditimbulkannya.<br />
Bahkan Komisi IV juga meminta pemerintah, dalam hal<br />
ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menindak<br />
tegas pelaku pembakaran.<br />
Seperti diketahui, sejak terjadinya kebakaran hutan dan<br />
lahan gambut, diperkirakan Indonesia mengalami kerugian<br />
mencapai lebih dari Rp200 trilliun.<br />
Komisi IV juga meminta pemerintah untuk memprioritaskan<br />
anggaran untuk pencegahan dan pengendalian kebakaran<br />
hutan dan lahan. Selain itu, disarankan juga dalam RAPBN<br />
2016, pemerintah menganggarkan restorasi kawasan hutan<br />
dan lahan pasca bencana kebakaran sehingga bencana serupa<br />
tidak terulang. (AS) FOTO: RIZKA/PARLE/IW<br />
EDISI <strong>132</strong> TH. XLV, <strong>2015</strong><br />
15