m-132-2015
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kedua RUU yang saat ini sedang<br />
dibahas oleh Komisi X DPR.<br />
Untuk mendapat masukan terkait<br />
RUU Prioritas ini, Komisi X<br />
menerjunkan tiga timnya, yang terbagi<br />
menjadi Panja RUU Kebudayaan dan<br />
Panja RUU Sistem Perbukuan. Berbagai<br />
masukan pun diperoleh, dengan harapan<br />
semakin memperkaya kandungan kedua<br />
RUU.<br />
Tim Panja RUU Kebudayaan dengan<br />
dipimpin Wakil Ketua Komisi X Ridwan<br />
Hisjam bertolak ke Jawa Timur, Sabtu<br />
(5/12/15). Tujuan pertama, Tim mensosialisasikan<br />
dan menjaring masukan<br />
untuk RUU tentang Kebudayaan di Mojokerto,<br />
Jawa Timur. Hisjam menjelaskan<br />
setidaknya delapan poin utama pada<br />
RUU Kebudayaan kepada Pemerintah<br />
Kabupaten Mojokerto.<br />
“Delapan item tersebut yang pertama<br />
adalah penguatan hak berkebudayaan,<br />
pembangunan jati diri dan karakter<br />
bangsa, pelestarian sejarah dan budaya.<br />
Selain itu juga ada pembinaan kesenian,<br />
pengembangan industri budaya, penguatan<br />
diplomasi budaya, pengem<br />
bangan Pranata SDM kebudayaan serta<br />
sarana dan prasarana budaya,” jelasnya<br />
di Balai Pelestarian Cagar Budaya<br />
Mojokerto.<br />
Undang-undang ini, lanjut politisi<br />
F-PG itu, sebenarnya sudah lama dibahas,<br />
namun belum disahkan. Diharapkan,<br />
dengan adanya UU ini, kebudayaan<br />
Indonesia terlindungi dan Jawa Timur<br />
merupakan wilayah peninggalan sejarah<br />
yang tinggi.<br />
“Jatim khususnya Trowulan ini memiliki<br />
kebudayaan yang tinggi dan juga<br />
melahirkan seni budaya, adat istiadat,<br />
naskah kuno serta artefak. Oleh karena<br />
itu, tujuan kami ke Trowulan ini untuk<br />
melihat dari dekat permasalahan yang<br />
ada untuk diakomodir dalam RUU tersebut,”<br />
jelas politisi asal dapil Jawa Timur<br />
ini lebih lanjut.<br />
Masih dalam kesempatan yang sama,<br />
Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa<br />
Timur mengharapkan wilayah Trowulan<br />
menjadi destinasi wisata tingkat<br />
nasional untuk lebih mengenal cikal<br />
bakal Nusantara. Apalagi, jelas Pejabat<br />
Kabupaten Mojokerto, Ardi Prase tyawan<br />
menyatakan cagar budaya yang ada di<br />
Trowulan merupakan warisan dari<br />
leluhur.<br />
“Ini merupakan sejarah yang harus<br />
dilestarikan. Oleh karena itu, cagar<br />
budaya nasional ini diperlukan peran<br />
pemerintah baik dari daerah dan juga<br />
dari pemerintah pusat. Cagar budaya<br />
ini perlu dilakukan pelestarian secara<br />
maksimal dengan tetap memperhatikan<br />
kesejahteraan masyarakat yang ada di<br />
sekitar cagar budaya di Trowulan ini.<br />
Cagar budaya ini, kata Ardi, diharapkan<br />
bisa terus digali dan kedepan bisa<br />
membantu pengetahuan bagaimana<br />
perdaban zaman dulu. Bahkan, Trowulan<br />
bisa menjadi kawasan pariwisata nasional<br />
tata ruang dan menjadi pusat sentral<br />
cagar budaya yang ada di Indonesia.<br />
Tim Panja Kebudayaan ke Mojokerto<br />
terdiri dari Anggota Komisi X DPR<br />
Wiryanti Sukamdani (PDI-Perjuangan)<br />
, Reni Marlinawati (PPP), Bambang Sutrisno<br />
dan Jhon Kennedy Azis (F-PG),<br />
Ida Bagus Putu Sukarta (F-Gerindra),<br />
dan Yayuk Sri Rahayuningsih (Nasdem).<br />
Setelah pertemuan, Tim Panja melaku<br />
Tim Panja RUU Kebudayaan menyerap aspirasi di Kabupaten Mojokerto Jatim<br />
EDISI <strong>132</strong> TH. XLV, <strong>2015</strong><br />
61