You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Fokus<br />
akhir pks di koalisi<br />
“<br />
Risiko besarnya<br />
akses ekonomi<br />
politiknya akan<br />
berkurang. Akses<br />
kekuasaan akan<br />
berkurang, Tapi<br />
ini konsekuensi.<br />
“<br />
ada yang mengajak berkoalisi.<br />
Selain itu, SBY juga masih menimbang kekuatan<br />
PKS tidak bisa dianggap remeh. PKS berpengalaman<br />
di dalam gerakan politik ekstra parlementer, goyanggoyang<br />
pagar dan demonstrasi.<br />
Dalam peta koalisi, selama ini PKS menjadi kekuatan<br />
penyeimbang. PKS punya kekuatan di ekstra-parlementer<br />
sedangkan Golkar punya kekuatan<br />
di intra-parlementer. Jika PKS keluar, kekuatan penyeimbang<br />
itu akan hilang dan politisi makin leluasa<br />
di koalisi. Dengan berbagai pertimbangan itulah, SBY<br />
tidak bisa cepat mengambil keputusan untuk PKS.<br />
l l l<br />
Sama dengan SBY, PKS juga masih memilih menunggu.<br />
Ia tahu banyak kerugian bila mengundurkan<br />
diri dan keluar dari pemerintahan. Berada di luar<br />
pemerintahan, jelas memangkas pendanaan partai.<br />
Sudah jadi rahasia umum, bagaimana setiap kader<br />
yang jadi menteri jadi mesin uang bagi partainya.<br />
“Risiko besarnya akses ekonomi politiknya akan<br />
berkurang. Akses kekuasaan akan berkurang, Tapi<br />
ini konsekuensi,” ujar pengamat politik Indonesia<br />
Institut Hanta Yudha.<br />
Bila pun PKS akhirnya keluar dari koalisi dan, ini<br />
pun bukan berarti PKS akan tamat.PKS belum akan<br />
habis meski instrumen kampanyenya berkurang dan<br />
melemah. Dukungan terhadap PKS akan tetap ada<br />
terlebih sejak 2004,PKS terus memperluas basis<br />
massanya. Bahkan mungkin massa PKS berbiak<br />
karena simpati.<br />
“De ngan berakhirnya koalisi PKS, pendukung<br />
yang sempat berpaling akan kembali memilih PKS,<br />
karena menilai PKS hanya menjadi bumper pemerintah,”<br />
ujar pengamat politik Arie Dwipayana. (DEN/YOG)<br />
<strong>Majalah</strong> detik 9 - 15 april 2012