Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Gaya Hidup<br />
getty images<br />
Ramha dan Yoga sudah menikah hampir empat<br />
tahun. Namun hingga kini, keduanya belum<br />
juga dikaruniai momongan. Pasangan muda<br />
yang sama-sama bekerja itu pun galau. Berbagai<br />
cara sudah dicoba. Belum juga berhasil.<br />
Hingga akhirnya Rahma mendapat informasi<br />
soal bayi tabung dari seorang teman. Perempuan 28<br />
tahun itu langsung antusias dan langsung memberitahu<br />
suaminya. Namun hati bungah Vita langsung<br />
luruh gara-gara Bayu tidak setuju.<br />
“Suami saya bilang nggak setuju kalau<br />
kita ikut program bayi tabung. Karena mitos<br />
di masyarakat kan katanya bayi tabung nggak<br />
bisa berumur panjang, cuma sampai 10 tahun,”<br />
keluh Rahma.<br />
Pemikiran Yoga itu sebenarnya tidak rasional.<br />
Ketua Perkumpulan Fertilisasi In Vitro<br />
Indonesia PERFITRI Prof. dr. Soegiharto Soebijanto,<br />
Sp.OG(K) mengatakan, bayi yang lahir<br />
dari program bayi tabung sama seperti bayibayi<br />
yang lahir normal. Hal itu terbukti dari<br />
bayi tabung pertama di Indonesia, Nugroho<br />
Karyanto yang lahir 2 Mei 1988 di Rumah<br />
Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta.<br />
Nugroho kini sudah berumur 24 tahun dan hidup<br />
normal-normal saja seperti manusia biasa.<br />
Selain itu, kurang lakunya bayi tabung di Indonesia<br />
juga disebabkan mitos program bayi tabung di<br />
luar negeri lebih bagus dibanding program di negeri<br />
sendiri sehingga orang-orang lebih suka ke luar negeri.<br />
Padahal saat ini sudah ada 20 klinik bayi tabung<br />
dengan kualitas yang tak kalah dari luar negeri.<br />
Dr. Soegiharto mengatakan, di klinik-klinik tersebut,<br />
pasangan yang datang akan menjalani sejumlah<br />
<strong>Majalah</strong> detik 9 - 15 april 2012