10.04.2018 Views

TamaT - Majalah Detik

majalah detik

majalah detik

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ekonomi<br />

Alternatif<br />

Bernama<br />

Premix<br />

detikfoto<br />

Banyaknya mobil mewah<br />

yang menggunakan premium<br />

membuat geram Wakil Menteri<br />

ESDM Widjajono Partowidagdo.<br />

Ia pun mengusulkan penjualan bensin<br />

berangka oktan 90 berlabel premix<br />

RON 90 yang bisa dijual dengan<br />

harga Rp 7.500 per liter.<br />

“Premix RON 90 ini bisa menjadi<br />

pilihan, yakni campuran antara BBM<br />

bersubsidi dan nonsubsidi, dengan<br />

harganya di tengah-tengah” kata<br />

Widjajono.<br />

Diakui dengan harga Rp 7.500 per<br />

liter, pemerintah masih harus mengeluarkan<br />

subsidi. Namun besarannya<br />

tidak sebesar subsidi untuk<br />

premium, yakni Rp 4.000 per liter.<br />

“Pembakarannya baik, harganya tidak<br />

terlalu mahal. Negara memang<br />

masih mengeluarkan subsidi, tapi<br />

subsidinya lebih kecil dibandingkan<br />

subsidi untuk premium,” katanya.<br />

Widjajono yakin alternatif bahan<br />

bakar ini akan diterima masyarakat.<br />

“Ada yang ingin membeli pertamax,<br />

tapi harganya terlampau tinggi. Jadi<br />

sekarang ada premium Rp 4.500 dan<br />

pertamax Rp 10.000. Jika kemudian<br />

ada premix seharga Rp 7.500 kan itu<br />

bisa jadi pilihan,” papar guru besar<br />

Teknik Pertambangan ITB itu.<br />

Widjajono menambahkan realisasi<br />

dari usulan ini juga tidak banyak<br />

memakan waktu. “Kalau diperintahkan,<br />

besok bisa, tapi perlu waktu<br />

juga, tapi tidak susah. Kan Pertamina<br />

punya premium, pertamax, pertamax<br />

plus, apa susahnya sih tinggal<br />

di-blend,” tandasnya. Anda setuju..?<br />

(AMI/YOG)<br />

<strong>Majalah</strong> detik 9 - 15 April 2012

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!