HTTP://WWW.TEMPOINTERAKTIF.COM
Jejak hitam hakim TIPIKOR daerah - Home Page
Jejak hitam hakim TIPIKOR daerah - Home Page
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
LIPUTAN KHUSUS<br />
Indonesianis<br />
Buku-buku<br />
’Sakti’<br />
Cornell,<br />
Harvard,<br />
dan Ohio<br />
2. HARVARD UNIVERSITY:<br />
Profesornya, Clifford Geertz, adalah antropolog yang meneliti tentang pertanian<br />
di Pulau Jawa dan Bali. Dia mendeskripsikan agama di Jawa serta<br />
mengecilnya ”jatah” tanah pertanian, yang dibagi-bagi di antara kerabat di<br />
masyarakat Indonesia seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. ”Menarik<br />
buat Barat karena, dalam teori modernisasi, mestinya tanah bertambah<br />
besar,” kata Rizal Mallarangeng, yang menjadi murid William Liddle di<br />
Ohio State University. William, menurut Celi—panggilan Rizal—pernah belajar<br />
kepada Geertz. Oleh Daniel Dhakidae, Geertz dan Kahin dianggap sebagai<br />
dua perintis studi tentang Indonesia modern. Harvard juga sering<br />
bekerja sama dengan Universitas Berkeley, yang menghasilkan ekonom Indonesia<br />
yang laku pada masa Orde Baru.<br />
1. CORNELL UNIVERSITY, ITHACA, NEW YORK:<br />
Melalui Cornell Modern Indonesia Project, yang<br />
dirintis George McTurnan Kahin, kampus ini menghasilkan<br />
Indonesianis ternama, seperti Benedict<br />
Richard O’Gorman Anderson, Ruth McVey, Herbert<br />
Feith, Daniel S. Lev, dan Harold Crouch. Untuk<br />
lebih menyemai pemikiran tentang Indonesia lintas<br />
benua, dipublikasikan juga majalah Indonesia. Para<br />
Indonesianis Cornell, menurut salah satu lulusannya,<br />
Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan<br />
Penerangan Ekonomi dan Sosial Daniel Dhakidae,<br />
adalah simpatisan perjuangan dan demokrasi Indonesia<br />
karena, ”Mereka ikut menentukan arah Indonesia.”<br />
3. OHIO STATE UNIVERSITY:<br />
Profesor William Liddle merupakan Indonesianis yang banyak melahirkan<br />
pakar politik dari Tanah Air hingga kini. Menurut pendiri Freedom Institute,<br />
Rizal Mallarangeng, salah satu muridnya, pendekatan kuantitatif<br />
yang umum dipakai di Amerika Serikat, yang terbiasa dengan survei, merupakan<br />
ciri khasnya dalam melihat perilaku dan proses politik.<br />
72 | TEMPO 20 NOVEMBER 2011